LINTAS PERISTIWA
Trending

SR. NYOMAN, RVM PUTRI KULIBUL YANG MERAYAKAN PERAK HIDUP MEMBIARA

Panggilan Tuhan kepada seseorang itu unik dan kadang di luar jangkauan akal manusia. Ziarah panggilan hidup membiara Sr. Maria Agnes Ni Nyoman Suweri, RVM, menjadi salah satu contoh.

Alkisah, ketika mau menyampaikan maksud untuk masuk biara, Nyoman, demikian akrab disapa sebelum menjadi suster, datang ke RD. Hubert Hady Setyawan, yang kala itu berkarya di Seminari Roh Kudus Tuka. Sereorang datang berkonsultasi kepada imam, ketika ada niat untuk mengikuti panggilan Tuhan di jalan khusus adalah sesuatu yang biasa.

Yubilaris, Sr. Maria Agnes Ni Nyoman Suweri, RVM

Namun yang tidak biasa, gadis muda bernama Nyoman Suweri, yang saat itu telah menjadi karyawati di yayasan Soverdi, justru ditemani seorang lelaki muda bernama Ketut, yang merupakan teman dekatnya saat itu bahkan sudah berencana membangun rumah tangga bersama.

Ketika Nyoman menyampaikan maksudnya, Rm. Hady, agak meragukan dan menanyakan keseriusannya. Tak ketinggalan, Romo Hady, juga bertanya kepada Ketut, “Tut gimana ini, kamu rela melepaskan dia untuk masuk biara?”

Kata Ketut, “Ya Romo, ini sudah menjadi pilihannya, dia ingin menjadi pengantin Kristus. Saya tidak bisa menghalangi dan saya iklas.” Jawaban Ketut sungguh memberikan keyakinan kepada Rm. Hady, yang kemudian membuat surat rekomendasi kepada Pimpinan Biara RVM di Kupang, supaya menerima Nyoman.

RD. Hubert Hady Setyawan (berdiri di mimbar Sabda) memanggil Sr. Nyoman (ketiga dari kanan) bersama tiga rekannya yang sama-sama merayakan 25 tahun hidup membiara

Singkat cerita, jadilah Nyoman sebagai biarawati kongregasi RVM, lalu selanjutnya orang memanggilnya dengan sebutan Suster Nyoman dan kini sudah memasuki usia 25 tahun (Pesta Perak) hidup membiara.

Kisah unik panggilan Sr. Nyoman, diungkapkan sendiri oleh RD. Hady Setyawan, saat dipercaya membawakan homili pada Perayaan Syukur 25 tahun hidup membiara Sr. Nyoman, di gereja St. Paulus Kulibul, tempat Sr. Nyoman berasal, pada Kamis (28/4/2022) petang.

Sr. Nyoman dan tiga rekannya saat membaharui ikrar panggilan dan mendapat berkat dari Pastor Paroki Kulibul RD. Flavianus Endi

Di awal homilinya, Romo Hady mengatakan, saat Nyoman mau masuk biara dulu dia datang kepadanya saat berkarya di Seminari Tuka dan tepat pada pesta peraknya, juga saat dirinya berkarya di Seminari Tuka sebagai Rektor saat ini.

“Saya diminta membawa homili, dan ini kesempatan saya untuk ‘markibong’, mari kita bongkar,” kata Rm. Hady di awal homili. Lalu terungkaplah kisah sekilas di atas.

Menurut cerita Romo Hady dalam lanjutan homilinya, Ketut yang dulu mengantar Sr. Nyoman, kini telah diaruniai 4 orang anak laki-laki dan mereka dan antara keduanya tetap bersahabat baik.

Tiga imam konselebrasi, dari kiri ke kanana: Rm. Hady, Rm. Vian, Rm. Paskalis. Ada 7 imam konselebrasi lainnya yg tidak tampak dalam gambar

Menurut Romo Hady, 25 tahun hidup membiara bukan sesuatu yang gampang, butuh perjuangan bahkan melewatinya dengan air mata. “Suster Nyoman setia sampai sekarang. Kita angkat topi bagi yang setia,” ungkap Romo Hady.

Perayaan Ekaristi dalam rangka syukur 25 tahun Sr. Nyoman berlangsung meriah dan agung, diiringi paduan suara OMK Paroki Kulibul. Misa itu dipimpin oleh 10 orang imam, dengan Selebrant Utama Pastor Paroki St. Paulus Kulibul RD. Flavianus Endi. Perayaan tersebut juga disiarkan secara live streaming melalui kanal youtube Komsos Kulibul.

Misa ini dihadiri oleh keluarga Yubilaris, umat setempat maupun undangan lainnya. Tampak juga para biarawati RVM baik yang berkarya di Bali maupun datang dari Kupang, antara lain Pimpinan RVM Distrik Indonesia Sr. Maria Theresia, RVM bersama Dewan Distrik . Juga beberapa rekan biarawati dari kongregasi lainnya.

Sebagian umat dan undangan yang hadir dan ikut mendukung panggilan Sr. Nyoman dan kawan-kawan

Sejatinya ada lima orang Suster RVM yang memasuki usia perak hidup membiara tahun 2022 ini, termasuk Sr. Nyoman. Selain Sr. Nyoman, tiga orang suster yang juga merayakan 25 tahun ikut hadir dalam perayaan ini dan sama-sama membaharui ikrar panggilan di hadapan Selebran Utama misa itu selepas homili.

Sr. Nyoman, dalam sapaannya setelah berkat penutup mengungkapkan rasa syukurnya yang tak terhingga atas rahmat panggilan yang diterimanya dari Tuhan. “Syukur bagi Tuhan dan terima kasih bagimu semua,” katanya.

“Tuhan memilih dan memanggil itu sungguh aneh dan tak mampu saya salami, unik penuh misteri,” ungkapnya.

Suster Nyoman berkisah, sejatinya Tuhan telah mempersiapkannya sejak tamat SD. Dia sering pergi ke Biara RVM di Abianbase bersama kakak perempuannya menggunakan sepeda dayung butut. Itulah awal mula ketertarikannya masuk biara.

Setelah tamat dari SMAK Swastiastu Tangeb (sekarang St. Thomas Aquino), Sr. Nyoman sempat bekerja sebagai TU di TK Soverdi Tuban, atas permintaan P. Mariatma, SVD (alm.). Kala itu dia juga aktif di Legio Maria.

Suatu ketika ada kunjungan pimpinan RVM, dan bertanya kepadanya apakah mau menjadi suster RVM. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, namun dua tahun setelah itu baru dia tergerak untuk mengirim surat lamaran ke pimpinan RVM di Kupang. Tetapi surat lamaran itu tidak langsung dibalas sebab tidak percaya jika dirinya sungguh-sungguh mau jadi suster.

Maka, dia pergi bertemu Romo Hady di Seminari Tuka. Atas surat rekomendasi dari Romo Hady, lalu dia diterima dan kemudian berangkat ke Kupang untuk menjadi postulant. Sejak itulah perjalanan panggilannya dimulai hingga akhirnya sampai pada saat ini dan boleh merayakan 25 tahun panggilannya.

Suster Nyoman mengakui, bahwa perjuangannya di jalan panggilan ini memang tidak mudah, bahkan sering air mata membasahi pipi. Namun, semua itu dijalaninya dengan penuh sukacita, selaras dengan moto panggilannya: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan.”

Koor OMK Paroki Kulibul yang memeriahkan perayaan iman 25 tahun hidup membiara Sr. Nyoman, dkk

Turut memberikan sambutan dalam kesempatan itu adalah Pimpinan RVM Distrik Indonesia Sr. Maria Theresia, RVM dan Pastor Paroki St. Paulus Kulibul RD. Flavianus Endi.

Baik pimpinan distrik maupun pastor paroki, sama-sama mengungkapkan nada syukur kepada Tuhan atas rahmat panggilan Suster Nyoman yang telah melewati waktu 25 tahun, sebuah waktu cukup panjang bagi sebuah perjalanan panggilan.

Suster Nyoman merupakan putri pilihan Tuhan kelahiran Paroki Kulibul. Dia adalah biarawati kedua dari paroki itu dan saat ini berkarya di Kupang, NTT. Suster pertama dari Paroki Kulibul adalah Sr. Andrea, OSF (alm). ***

Penulis
Hironimus Adil
Tags
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close