SUMBA-NTT – Katiku Loku, Sumba Tengah, NTT, menjadi tempat Pertemuan Tahunan Delegatus Kitab Suci (Delkit) Regio Nusa Tenggara (Nusra), selama empat hari, 18 – 21 April 2024. Perjumpaan itu dalam rangka menyempurnakan bahan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2024.
Pesertanya adalah utusan Komisi Kitab Suci dari keuskupan se-Regio Nusra. Hadir dalam pertemuan itu Keuskupan: (Agung) Kupang, Atambua, Ruteng, (Agung) Ende, Maumere, Larantuka, Denpasar dan Weetebula, selaku tuan rumah.
Hadir pula Komisi Kitab Suci SVD Provinsi Timor, Ruteng dan Ende, serta RP. Christoforus Dhogo, SVD sebagai perwakilan dari Lembaga Biblika Indonesia (LBI) KWI. Sementara tuan rumah menghadirkan pula beberapa utusan iman muda, frater, penyuluh, dan tim Puspas Keuskupan Weetebula (KW).
Temu Delkit ini dimulai dengan perayaan Ekaristi di Kapela Katiku Loku. Vikjen KW, P. Agus Malu Bulu, CSsR, dalam homilinya pada perayaan itu mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan perwujudan Gereja dalam upaya memperkenalkan Sabda Allah kepada umat beriman. P. Agus, sapaannya, lantas mengutip kata-kata dari St. Hironimus, “Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Kristus”.
Lebih lanjut dia mengibaratkan para Delegatus KS ini seperti Filipus masa kini yang sedang menjelaskan Kitab Suci kepada umat, di mana dalam bacaan pertama misa itu mengisahkan tentang Filipus yang menjelaskan Kitab Suci kepada sida-sida dari Etiopia. Usai Misa, dilanjutkan acara ramah tamah.
Dalam acara selanjutnya. P. Hendra Resing, CSsR sebagai Ketua Panitia, sekaligus Delkit KW, menjelaskan proses kegiatan selama empat hari itu dan memandu acara perkenalan para peserta.
Sesi pertama perjumpaan itu diisi laporan evaluasi karya kerasulan KS dari delapan Keuskupan dan tiga Komisi KS SVD Regio Nusra yang hadir. Dalam laporan dan evaluasi KKS, diberikan panorama KKS dari masing-masing Keuskupan.
Dari laporan tersebut, peserta diperkaya sebab kegiatan yang dilaksanakan tiap Delkit beragam dan kreatif, ada seminar narasi KS, pembekalan BKSN dengan berbagai kelompok usia, outbound KS, Kursus KS, Lomba-lomba seperti kuis KS, lektor, pemazmur, tutur komedi KS, rekoleksi, retreat, animasi KS, dan sebagainya. Tergambarkan jika kegiatan KKS keuskupan di Regio Nusra ini sangat aktif, beragam dan kreatif.
Hari kedua kegiatan dimulai dengan penjelasan ‘Gagasan Pendukung BKSN 2024’ yang disampaikan oleh P. Chritoforus Dhogo SVD, dosen KS Seminari Tinggi Ledalero dan Wakil dari LBI KWI yang mendampingi kegiatan tersebut.
P. Ito, demikian biasa disapa, menyampaikan tema dan bahan BKSN 2024 LBI KWI: ALLAH SUMBER KEADILAN, dengan inspirasi dari Kitab Nabi Nahum dan Habakuk.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tugas para Delkit dalam kegiatan ini salah satunya adalah membuat bahan pertemuan mingguan (selama empat minggu). Draf BKSN 2024 versi NUSRA, telah dipercayakan dan dibuat oleh tim Delkit Keuskupan Denpasar, untuk kemudian disempurrnakan dalam pertemuan ini.
Dalam proses tersebut para peserta Delkit di bagi dalam empat kelompok, dengan sub tema Minggu pertama: Allah menjadi dasar pengharapan dalam kesulitan (Nahum 1:1-8); Minggu kedua: Allah memulihkan kemuliaan manusia (Nahum 1:12-2:1-2); Minggu ketiga: Menjadi manusia yang benar supaya tidak mengalami hukuman (Habakuk 2:1-20); Minggu keempat: Menjadi manusia yag bersukacita karena Allah yang adil (Habakuk 3:1-19).
Draf tersebut selanjutnya akan disempurnakan oleh P. Ito dan diedit Mgr.DR.Silvester San, selaku Delegatus Kitab Suci KWI.
Usai presentasi bahan BKSN, dilaksanakan rapat para Ketua Delkit Keuskupan Regio Nusra. Beberapa hal yang diputuskan dan diinformasikan antara lain Pernas LBI-KWI dilaksanakan di Bali, Pertemuan Delkit Nusra 2025 dan hari study di Keuskupan Atambua, Pelatihan Fasilitator KS dengan modul outbond KS dilaksanakan di Keuskupan Ruteng.
Hari terakhir, dilaksanakan Misa penutup di Paroki St. Petrus dan Paulus Waikabubak yang bertepatan dengan hari Minggu Panggilan se-Dunia ke-61. Petugas liturgi oleh anak-anak Sekami Paroki tersebut. Mereka juga menampilkan dramatisasi yang bertemakan tentang tantangan medsos bagi anak remaja. Peserta Delkit kemudian berekreasi ke Pantai Kerewei dan Desa Pra Ijing Sumba Barat. ***
Penulis: Jeanne-Kus-Tukan
Editor: Hiro/KomsoKD