LINTAS PERISTIWA
Trending

Temu Rasul PSE di Pulau Lombok; Hasilkan Proposal UMKM dan Beberapa Usulan

MATARAM – Tuntas sudah safari Tim Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Denpasar dalam giat Temu Rasul Penggerak PSE. Terakhir kegiatan ini dilaksanakan di Mataram, Dekenat NTB untuk paroki-paroki se-pulau Lombok.

Dinamika kelompok dan games

Ada dua kali perjumpaan di dekenat yang terdiri dari dua pulau besar itu. Di Dompu untuk para rasul PSE se-pulau Sumbawa (12-13 April), lalu lanjut temu rasul PSE di Mataram untuk para rasul PSE se-pulau Lombok, 15-16 April 2024.

Sebagaimana dalam kegiatan yang sama sebelumnya di Bali dan pulau Sumbawa, para peserta se-pulau Lombok juga dibekali latihan penulisan proposal dengan format baru sebagaimana disyaratkan oleh Komisi PSE KWI.

Tidak hanya sekedar pelatihan menulis proposal, tetapi proposal yang dikerjakan dalam kelompok paroki itu secara serius digarap sehingga menjadi usulan proyek UMKM untuk kelompok usaha di paroki dengan syarat dan ketentuan tetap berlaku.

Dinamika kelompok dan games dan RD.Evensius Dewantoro, Ketua PSE (tengah) didampingi Handoko (kanan) dan Kustati

Dari tiga paroki yang ada di pulau Lombok yaitu Ampenan, Mataram dan Praya, menghasilkan tiga proposal usulan proyek usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ketiga rencana usaha itu antara lain: Ampenan merencanakan kelompok usaha laundry ramah lingkungan, Mataram mau mengadakan pelatihan pembuatan VCO (virgin coconut oil/minyak kelapa murni) dan Praya hendak membuka warung sembako.

Dalam kesempatan itu, salah seorang Tim PSE, Handoko yang berperan dalam melatih pembuatan proposal, menegaskan bahwa sesuai aturan dari PSE Nasional, untuk kelompok usaha yang memanfaatkan dana PSE Nasional minimal 6 orang, terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan tiga anggota.

Handoko juga mengingatkan agar laporan perkembangan usaha maupun laporan keuangan yang sudah dicairkan bagi kelompok usaha harus tepat waktu dan dibuat sesuai format yang ada disertai dengan bukti-bukti (nota/kuitansi) pengeluaran.

Kendati telah mengajukan proposal usaha yang dibuat dalam pelatihan tersebut, namun menurut Ketua PSE Keuskupan Denpasar RD. Evensius Dewantoro, sebagai rasul penggerak PSE, tugas utamanya adalah membantu umat yang lebih membutuhkan sekaligus memotivasi mereka demi pemberdayaan ekonominya.

Foto bersama seluruh peserta dan Tim Komisi PSe

“Saya harap, salah satu tugas rasul PSE setelah mengikuti kegiatan ini, pulang dapat membantu umat membuatkan proposal usahanya, sekaligus monitoring jika usahanya berjalan dan menolong mereka membuat laporan,” harap Rm. Venus.

Romo Venus mengingatkan, “Kita yang hadir apalagi sebagai rasul penggerak jangan hanya memikirkan diri sendiri apalagi kalau kita sudah punya usaha yang sudah jalan atau pernah sebagai penerima manfaat dari dana APP Nasional. Sebagai rasul, justru kita harus mendorong umat yang secara ekonomi masih perlu dibantu supaya mereka dapat merintis usaha melalui dana PSE. Ini yang namanya solidaritas.”

Tim PSE bersama peserta Paroki Praya

Di sisi lain Romo Venus mengharapkan para penggerak PSE itu agar dapat mendata kelompok umat yang mau berusaha dengan memanfaatkan dana PSE, kemudian mengundang mereka dalam pertemuan dan memberikan penjelasan yang benar tentang penggunaan dana PSE, lalu melatih atau mendampingi mereka saat usahanya berjalan, melakukan monitoring dan evaluasi serta tidak lupa melaporkan melalui PSE Keuskupan.

Di samping itu, Romo Venus juga mengajak seluruh peserta untuk saling belajar, apa yang baik di suatu paroki bisa dipelajari dan diterapkan di parokinya. Mereka juga diingatkan bahwa rasul penggerak PSE itu adalah bagian dari Pemimpin Pastoral dan tahun ini tema karya pastoral Keuskupan Denpasar adalah tentang kepemimpinan yang partisipatif dan transformatif.

Tim PSE dengan peserta Paroki Ampenan

Apa yang disampaikan oleh Romo Venus di atas, tentu saja berlaku untuk seluruh rasul penggerak PSE se-Keuskupan Denpasar baik yang terlibat dalam pertemuan rasul PSE di Bali, Sumbawa dan Lombok, maupun rasul penggerak PSE lainnya.

Materi temu rasul penggerak PSE dalam rangka penguatan kapasitas, pada setiap kegiatan selalu sama dengan Fasilitator dari Tim PSE juga. Adapun Tim PSE yang menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut antara lain RD. Evensius Dewantoro sebagai Ketua Komisi PSE, Kustati Tukan (Sekretaris Komisi PSE) dan anggota tim terdiri dari RD. Agustinus Wayan Yulianto, Handoko dan Maria Yovita.

Materi sosialisasi penguatan rasul penggerak PSE itu adalah Revitalisasi Gerakan HPS, Merawat dan Mencintai Bumi, Sosialisasi Laudato Si dan Laudate Deum, Rencana Strategis (Rentra) PSE KWI, Latihan Penulisan Proposal (format baru) UMKM, dan Soal-soal keliling.

Dalam kesempatan itu Sekretaris PSE, Kustati Tukan, juga secara garis besar mempresentasekan bidang tugas (pelayanan) Komisi PSE Keuskupan Denpasar antara lain: (1) Menyelenggarakan tiga Pilar PSE (APP, HPS dan LKM); (2) Merawat dan Mencintai Lingkungan Hidup; (3) Respons Kebencanaan; (4) Mengelola Dana Solidaritas Pendidikan (Dasopen); (5) Pelatihan-pelatihan terkait dengan pengembangan sosial ekonomi umat.

Sebagai rencana tindak lanjut dari temu rasul penggerak PSE di pulau Lombok, beberapa usulan yang dapat dijadikan rencana tindak lanjut (RTL) dari peserta, yakni: Kegiatan out door II; Perbanyak Workshop ; Jurnal tentang eco enzyme untuk kesehatan dan pertanian; Managemen mengelola usaha; Pendampingan terhadap produk yang dirintis; Kunjungan usaha/program PSE yang berhasil; Melibatkan Frater TOP dalam kegiatan PSE.

Di sela-sela kegiatan, termasuk di Lombok selalu diselingi dengan dinamika kelompok dan games yang mennginspirasi peserta untuk bergerak, bekerjasama, dan saling bersolider.

Pada acara penutupan, Ketua Komisi PSE RD. Evensius Dewantoro kembali mengingatkan peserta untuk selalu bekerjasama dengan Pastor Paroki, dengan rekan kerja maupun bersama umat. “PSE di tingkat paroki, buatlah di paroki masing-masing apa yang sudah kita latih di sini. Just do it!,” harap Rm. Venus.

Tim PSE dan peserta Paroki Mataram

Sementara Administrator Dekan NTB RP. Iron, SVD, mengharapkan para peserta bahwa cara untuk menghargai pengorbanan Tim PSE yang turun ke paroki-paroki adalah dengan merespons dengan baik program PSE sekaligus mengaplikasikannya dengan karya-karya nyata di paroki masing-masing.

“Kita punya skill, kalau tidak bisa melakukan sesuatu dan berbuat apa-apa, pasti tidak pernah berbuah. Kita harapkan ada buah dari pertemuan ini. Sebagai rasul kita harus buktikan kita bicara sesuatu untuk menghasilkan sesuatu. Mari kita memotivasi umat kita dan apa yang didapatkan di sini harus berbagi dengan umat,” harap Pater Iron.

RD. Paulus Seran Nahak, Administrator Paroki Maria Immaculata Mataram, selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih kepada PSE yang telah memberikan pencerahan yang berguna bagi para rasul PSE demi pemberdayaan umat, serta telah menyadarkan umat untuk sama-sama menjaga dan memelihara lingkungan.

“Kita memang perlu menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, dengan alam dan dengan sesama manusia,” pungkas Rm. Paul. ***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close