AMPENAN – Jumat Agung atau Hari mengenang Kisah Sengsara Yesus merupakan hari duka sedunia bagi umat Gereja Katolik. Jumat Agung adalah salah satu dari tri hari suci yang secara khusus diperingati sebagai hari wafatnya Sang Juru Selamat Yesus Kristus.
Mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Antonius Padua Ampenan, NTB menggelar tablo. Drama kisah sengsara Yesus tersebut dimulai pada jam 08.00 WITA – 10.00 Wita.
Tak disangka, hari itu, umat berbondong-bondong datang untuk ikut menyaksikan kisah sengsara Yesus yang rela mati di salib demi umat-Nya.
Tablo ini dipersiapkan selama kurang lebih 2 bulan dengan total latihan sebanyak 14 kali. Tak disadari, jumlah total latihan sama persis dengan total jalan salib yang harus dijalani Yesus.
Oman Otto selaku Sutradara Tablo 2024 memberikan tanggapannya tentang 14 kali latihan ini. “Kami tidak menyangka, latihan 14 kali sama persis dengan perhentian Jalan Salib Yesus,” ucapnya.
Diawali oleh doa dan berkat yang dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki Ampenan RP. Kristo,SVD, para pemeran dan seluruh panitia menerima berkat dan khusuk saat melambungkan permohonan demi suksesnya acara itu.
Sejak jam 05.00, panitia sudah mulai berkumpul untuk mempersiapkan kostum, make up, dan peralatan lainnya. Walaupun berada di pulau seribu masjid, partisipasi umat di Lombok tetap tinggi yang dibuktikan oleh ratusan umat yang datang pada pagi hari itu.
Selama jalan salib yang dibungkus oleh adegan-adegan bengis para algojo kepada Yesus, banyak umat yang menumpahkan air mata melihat kejamnya nasib yang harus ditebus Yesus demi cintaNya kepada umat manusia.
Sang sutradara, Oman Otto, menyampaikan perasaan bangga melihat acara tersebut sukses dan mengaku di pertengahan adegan, ia sempat menitikan air mata. Perasaan haru sekaligus bangga itupun diakuinya.
“Sebagai sutradara yang mendampingi teman-teman, secara pribadi saya bangga bahwa persoalan atau hal-hal teknis yang menggangu dapat kita pahami. Tapi hari ini kalian tampil luar biasa, ekspresi luar biasa, penghayatan luar biasa. Top teman-teman OMK Ampenan,” ujarnya.
Perasaan bangga juga diungkapkan oleh Pater Kristo usai menyaksikan tablo. “Luar biasa, tablo pada tahun ini yang diperankan oleh OMK St. Antonius Padua Ampenan sungguh-sungguh mantap. Luar biasa semangatnya terutama dalam penghayatannya memerankan adegan-adegan itu semua sungguh menyayat hati. Dan saya juga melihat banyak umat yang meneteskan air mata karena terlarut dalam suasana drama kisah sengsara yang diperankan oleh OMK St. Antonius Padua Ampenan. Sukses semangat,” Pater Kristo menjelaskan.
Tidak hanya itu, Mario Alfredo Bawu yang berperan sebagai Yesus juga menyampaikan perasaan haru dan tidak menyangka bahwa ia telah memerankan peran itu dengan baik.
“Gak nyangka gitu, kaya banyak kendala sepanjang perjalanan tapi kaya gas aja yang penting fokus sama yang di depan,” Mario bercerita.
Ia juga menyampaikan ketika adegan penyaliban, ia merasa lega dan haru, bahkan sempat ikut meneteskan air mata. “Apalagi pas penyaliban, lega semuanya. Jadi air mata itu jadi gampang gitu keluar. Apalagi pas bagian Eloi, gas keluar semua beban di punggung,” tambahnya.
Christin Angelica yang berperan sebagai Maria juga menyampaikan perasaan leganya yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata.
“Rasanya segala penantian kita dari awal sampai sekarang itu terbayar di hari ini. Jadi tumpah banget semuanya. Saya tidak bisa berkata-kata lagi karena ini udah keluar semua sedih, penderitaan seorang Yesus. Sukses pokoknya buat OMK kita kedepannya,”kata Christin Angelica.
Perjalanan Mario menjadi Yesus tidak mudah, berawal dari senda gurau teman-teman OMK yang menyuruhnya menjadi Yesus saat melihat rambutnya yang gondrong berakhir kenyataan.
“Awalnya sederhana karena rambut saya kebetulan sedang gondrong, tapi setelah dipikir-pikir tidak ada ruginya saya benar-benar mencoba kesempatan ini. Menurut saya, ketika saya sudah dipercayakan oleh teman-teman, artinya ada suatu hal menarik yang ingin diwujudkan melalui saya,” ungkap Mario.
Silvi, salah satu umat yang mengikuti jalan salib menyampaikan perasaannya. “Saya merinding, keren. Saya menangis, merasa berdosa banget sama Tuhan Yesus,” ujarnya. Ia juga menyampaikan agar OMK St. Antonius Padua Ampenan tetap kompak, solid, dan tetap memberikan yang terbaik bagi umat di Paroki Ampenan.
Aubrey Constatine Tokan atau yang akrab disapa Boby selaku Ketua Panitia Tablo juga menyatakan perasaan sukacitanya kepada pemeran dan panitia. “Lega rasanya. Luar biasa aktingnya para pemeran,” ucapnya.***
Editor: Hiro/KomsosKD
Jaya selalu, OMK Ampenan!