LINTAS PAROKILINTAS PERISTIWA
Trending

Rangkaian Perayaan Pekan Suci di Paroki St. Yoseph

DENPASAR – Dua gereja di Paroki St. Yoseph Denpasar,yaitu gereja St. Yoseph di jalan Kepundung dan Gereja Yesus Gembala Yang Baik (YGYB), di jalan Saridana, melayani misa secara hampir bersamaan selama Pekan Suci, sejak Minggu Palma hingga Minggu Paskah.

Umat sampai tumpah ruah di jalan Kepundung saat misa Malam Paskah di Gereja St. Yoseph

Perayaan selama pekan suci berjalan lancar dan nyaman . Hampir seluruh perayaan dipadati umat. Di gereja YGYB misalnya, selain dalam ruangan gereja, umat juga ada yang duduk di beberapa ruangan di sayap gereja, di basemen maupun di aula di kompleks Griya Bakti Pastoral yang masih satu gedung dengan pastoran. Sementara di gereja St. Yoseph, dengan kondisi gereja yang kecil, maka sebagian umat rela duduk atau berdiri di jalan raya, menggunakan sebagian badan jalan Kepundung.

Minggu Palma

Perayaaan Minggu Palma di gereja St. Yoseph dilayani pada Sabtu (23/3) petang dan dua kali hari Minggu yakni Minggu pagi dan sore. Sementara di gereja Yesus Gembala Yang Baik misa dilayani dua kali yakni Minggu pukul 06.30 dan pukul 09.30.

Umat melambaikan daun palma saat perarakan Minggu Palma di Gereja YGYB Denpasar (23/3/2024)

Misa Minggu Palma di gereja YGYB, pukul 09.30 dipimpin oleh Pastor Paroki RP. Yohanes Nyoman Madia Adnyana, SVD atau akrab disapa Romo Yan Madia. Dalam perayaan itu, dimulai dengan pemberkatan daun palma di depan pastoran yang terletak di seberang gereja, kemudian yang dilanjutkan dengan perarakan menuju gereja. Saat perarakan itu seluruh umat yang hadir secara tertib mengikuti arahan petugas sambil melambaikan daun palma di tangan masing-masing.

Romo Yan Madia, dalam homilinya menegaskan bahwa Minggu Palma merupakan peristiwa Yesus memasuki kota Yerusalem dengan menunggang seekor Keledai (simbol kerendahan hati) dan umat menyambutnya dengan sorak sorai sambil melambaikan dedaunan di tangan mereka. “Daun Palma adalah simbol harapan dan kehidupan,” ungkap Romo Yan.

Kamis Putih

Memasuki Tri Hari Suci, sejak Kamis Putih hingga Hari Raya Paskah di gereja St. Yoseph misa selalu dilayani dua kali. Sementara di gereja YGYB misa hanya dilayani satu kali, kecuali Hari Raya Paskah dilaksanakan dua kali sama seperti Minggu Palma.

Pastor Paroki Rm. Yan Madia SVD saat upacara pembasuhan kaki hari Kamis Putih di Gereja YGYB

Pada misa pertama Kamis Putih pukul 18.00 di gereja St. Yoseph, dipimpin imam tamu yakni RP. Laurensius I Ketut Dawio, SVD, misionaris kelahiran Palasari, Bali Barat, yang saat ini bertugas di Kostarika, Amerika Selatan. Pada misa Kamis Putih berikutnya pukul 21.00 dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki St. Yoseph Denpasar RP. Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD, juga putra kelahiran Palasari. Sementara di gereja YGYB, misa dipimpin oleh Pastor Paroki St. Yoseph Romo Yan Madia pada pukul 19.00 wita.

RP. Laurensius Ketut Dawio, SVD, imam tamu saat pimpin misa Kamis Putih di Gereja St. Yoseph

Salah satu kekhasan misa Kamis Putih adalah peringatan pembasuhan kaki para Murid oleh Yesus pada malam perjamuan terakhir. Baik di gereja St. Yoseph maupun di gereja YGYB upacara pembasuhan kaki ini dilakukan oleh imam yang memimpin perayaan. Bertindak sebagai para murid adalah utusan dari setiap KBG yang ditentukan.

Kecuali itu, khusus di gereja St. Yoseph, setelah misa kedua Romo Ketut Supriyanto melanjutkan pencucian altar gereja setelah pentahtaan Sakramen Mahakudus di ruang khusus yang telah disiapakan. Tradisi yang merupakan tradisi lama yang sampai saat ini masih dilakukan di Vatikan, merupakan tahun kedua dilaksanakan di gereja tertua di Bali itu.

Setelah pencucian altar baru dilanjutkan dengan tuguran sebagaimana lazimnya Kamis Putih. Tuguran juga dilakukan di gereja YGYB setelah misa yang dimulai pukul 19.00 Wita.

Pada misa pertama Kamis Putih di gereja St. Yoseph, Pastor Ketut Dawio, SVD, dalam homilinya mengungkapkan bahwa malam perjamuan terkahir Yesus bersama para murid, bukanlah malam keputus-asaan atau kesedihan, sebaliknya merupakan malam penuh persahabatan dan kegembiraan.

Koor paroki memeriahkan perayaan Sabtu Suci di Gereja YGYB

Perjamuan terakhir, katanya merupakan sebagai Sakramen cinta, di mana malam itu Yesus mempersembahkan Ekaristi dengan mengatakan bahwa TubunNya adalah benar-benar makanan dan DarahNya adalah benar-benar minuman, lalu mengajak Muridnya untuk melakukan itu sebagai kenangan akan diriNya.

“Yesus mencintai sampai mendalam, bahkan mencintai secara ekstrim dengan membasuh kaki murid-muridNya. Itu bukti cinta luar biasa dari Yesus yaitu perjamuan terakhir dan pembasuhan kaki. Tidak ada cinta lebih besar daripada menyerahkan nyawaNya untuk para sahabatNya,” katanya, seraya mengajak umat untuk meneladani Yesus yang rela melayani dengan tulus dan penuh pengorbanan hingga rela menyerahkan nyawaNya.

Di sisi lain Pater Dawio mengingatkan bahwa Ekaristi hanya dapat dilakukan oleh seorang imam. Semua orang, katanya, mungkin bisa memimpin doa atau membaca Kitab Suci, tetapi Ekaristi hanya imam yang bisa melakukannya. Oleh karena itu Imam keturuan campuran Ende-Flores dan Palasari-Bali itu mengajak umat untuk selalu berdoa bagi para imam.

Jumat Agung

Ibadat Sabda Jumat Agung di gereja YGYB, kembali dipersembahkan oleh Pastor Paroki pada pukul 15.00. Sedangkan di gereja St. Yoseph dilaksanakan dua kali pada pukul 15.00 dan pukul 19.00, masing-masing oleh Romo Ketut Dawio dan Romo Ketut Supriyanto.

Umat yg berlutut di atas aspal jalan kepundung saat Ibadat Jumat Agung di Gereja St. Yoseph

Kekhasan Jumat Agung adalah penyembahan/penghormatan Salib. Dalam perayaan kali ini, bagi umat yang mau, diijinkan untuk mencium Salib, setelah tiga tahun sebelumnya tidak diijinkan karena covid 19. Sebelumnya hanya bisa memberi penghormatan.

Dalam renungan singkat setelah pasio Jumat Agung, Rm. Yan Madia mengajak umat untuk taat dan setia kepada Tuhan sebagaimana diteladani oleh Yesus sendiri yang taat dan setia pada kehendak Bapa hingga wafat di Kayu Salib yang diperingati pada hari itu.

Penghormatan Salib saat Jumat Agung di Gereja YGYB

“Tunjukkan kesetiaan kita pada Yesus dengan iman yang teguh kepadaNya. Yesus telah mengorbankan diriNya, hendaknya kita juga rela berkorban untuk saling melayani sesama,” harapnya.

Sabtu Suci

Perayaan Sabtu Suci, menurut Pater Ketut Supriyanto, dalam perayaan malam paskah di gereja St. Yoseph pukul 21.30, adalah peristiwa menunggu Yesus bangkit.

“Oleh karena itu, malam ini sebenarnya adalah malam berjaga-jaga, menunggu Yesus bangkit, malam tirakatan, sebab kita tidak tahu kapan Yesus bangkit,”katanya, sambil melanjutkan bahwa karena ini adalah malam panjang untuk berjaga-jaga Yesus bangkit maka biasanya ada sembilan bacaan dalam peristiwa itu, hanya sekarang sudah dipangkas hanya menjadi lima bacaan.

Pastor Paroki dan Pastor.Rekan ketika memimpin Misa Hari Raya Paskah Minggu (31/3/2024)

Dalam homilinya Pater Ketut Supriyanto mengatakan agar cahaya Kristus yang menerangi kegelapan malam itu, umat dapat belajar juga untuk bersinar di tempat yang gelap.

“Kita bisa menjadi terang di tempat di mana ada kegelapan. Gereja mengajak kita tetaplah menjadi cahaya yang bersinar di tengah dunia sekaligus bertumbuh dan berkembang menjadi Saksi Kristus di tengah dunia,” ungkapnya.

Penari cilik bersama dua Imam Paroki St. Yoseph saat hari Minggu Paskah di gereja YGYB

Sebelumnya, di gereja St. Yoseph misa pertama dimulai pukul 18.00, dipimpin RP. Ketua Dawio, SVD, sementara di gereja YGBY kembali dimpimpin Pastor Paroki, dimulai pukul 19.00 dan hanya sekali misa.

Minggu Paskah

Misa Minggu Paskah, di kedua gereja paroki St. Yoseph itu masing-masing dua kali. Di St. Yoseph pada pukul 06.30 dan 18.30 wita, sementara di gereja YGYB dilayani pada pukul 06.30 dan 09.30.

Misa kedua pukul 09.30 di gereja YGYB Ubung didedikasikan khusus sebagai perayaan paskah anak-anak. Kendati demikian, umat misa itu tetap dihadiri penuh oleh umat lainnya. Pada perayaan Minggu Paskah ini, misa dipimpin Pastor Paroki dan Pastor Rekan.

Koor Lingkungan Renya Rosari yg melayani koor misa kedua Sabtu Suci di gereja St. Yoseph Denpasar

Dalam homilinya Pastor Paroki Rm. Yan Madia, mengungkapkan bahwa peristiwa Kebangkitan Kristus adalah peristiwa terbesar dan tak tertandingi sepanjang masa dalam sejarah umat manusia. Selamat Pesta Paskah!***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close