LINTAS PERISTIWA
Trending

SANTANO INSAN MANDIRI MENDUNIA

Judul tulisan “Santano Insan Mandiri Mendunia”, merupakan tema perayaan syukur Dies Natalis SMAK Santo Thomas Aquino(Santano)Tangeb ke-40. Rangkaian perayaan Panca Windu SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb dipuncaki dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Uskup Denpasar Mgr. Dr. Silvester San, didampingi 10 Orang imam konselebran, pada hari Selasa sore (21/06/’22), bertempat di halaman depan SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb.

Dalam kotbahnya, Mgr. Silvester San mengatakan  dalam Injil Yesus menasihatkan kita agar masuk melalui pintu yang sempit sebab banyak orang akan melaluinya. Pintu yang sempit  dimaksud adalah perbuatan-perbuatan yang baik atau keutamaan kristiani yang memang tidak mudah atau tidak gampang. Begitu juga dalam hal mengampuni dan berjuang membela keadilan dan kebenaran itu juga tidak gampang. Orang Yahudi merasa sebagai bangsa terpilih otomatis diselamatkan dan masuk dalam Kerajaan Surga, namun Yesus menegur mereka, “jangan kamu mengira bahwa kamu telah makan dan minum bersama Aku, kamu akan diselamatkan, enyalah kamu semua yang melakukan kejahatan.  Hal demikian juga berlaku bagi kita orang Katolik  jika kita berbuat jahat. Baptis bukanlah jaminan diselamatkan dan beroleh kebahagian kekal di Surga melainkan dengan perbuatan baik dan beramal kasih”, tandas Mgr.San

“Pada hari peringatan St.Aloysius Gonzaga, kita merayakan 40 tahun SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb, kita bersyukur kepada Tuhan yang menyertai dan turut campur tangan dengan kehadiran-Nya di SMAK St.Thomas Aquino Tangeb hingga 40 tahun. Seraya bersyukur kita memohon kepada Tuhan agar karya Pendidikan ini tetap berjalan dan semakin maju ke depannya. Lebih dari itu semoga semoga semua warga SMAK St.Thomas Aquino sanggup berbuat baik dan benar agar  kelak mendapat keselamatan kekal di Surga”, harap Mgr. Silvester San mengakhiri kotbahnya.  Dalam perayaan Ekaristi ini bapak Uskup Denpasar juga melantik para Pengurus Alumni SMAK St. Thomas Aquino Tangeb untuk masa bakti 2022 – 2026 dan memberkati Gua Maria dan Patung St.Thomas Aquino yang disumbangkan oleh para Alumni SMAK St.Thomas Aquino Tangeb.

Sesudah perayaan Ekariti, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari Kepala SMAK St.Thomas Aquino Tangeb, Suster M.Monica Pujiati, AK., S.Pd.  Menurut Sr, Monica,AK.,  tema  perayaan syukur Dies Natalis ke-40, “Santano Insan Mandiri Mendunia” merupakan buah dari refleksi perjalanan karya pendidikan SMAK di desa Tangeb, yang walaupun dari desa namun alumninya sudah banyak tersebar ke seluruh dunia.

Sr.Monica mengungkapkan pengalamannya selama bertugas di SMAK Santo Thomas Aquino, mengalami pergulatan dan tantangan yang sangat berat, dan itu sungguh dirasakannya bersama para guru dan karyawan. Namun ia bersyukur bahwa tantangan yang berat itu boleh dilewati dengan baik.

Ucapan syukur juga disampaikan oleh suster Monica, bahwa dalam menyambut panca windu SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb, mereka dapat mewujudkan renovasi gedung SMAK, meskipun masih dalam penyelesaian akhir. Karena itu ia mengucapkan terima kasih kepada bapak Uskup dan Pengurus Yayasan yang telah memberikan perhatian dan bantuan dalam merenovasi Gedung SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb. Terima kasih banyak juga disampaikan Suster Monica kepada para alumni yang memberikan sumbangan untuk pembangunan Gua Maria dan Patung Santo Thomas Aquino, yang hari ini telah diberkati oleh bapak Uskup Denpasar Mgr.Dr.Silvester San.

Mewakili Romo Hubert Hady Setiawan(Ketua Yayasan Insan Mandiri Denpasar), Romo Dr.Kadek Ariana dalam sambutannya mengatakan, 40 tahun bukanlah rentang waktu yang singkat, melainkan cukup panjang. Menurut ahli psikologi perkembangan, usia 40 tahun adalah usia produktif. Dari evaluasi diri atau assessment internal  yang dilakukan, SMAK St.Thomas Aquino sangat produktif dalam menghasilkan siswa-siswi berprestasi, baik akademis maupun non akademis. SMAK St.Thomas Aquino juga menghasilkan lulusan-lulusan yang pantas dibanggakan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta ternama.

Lulusan SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb menurut romo Kadek, telah banyak menjadi guru, pengusaha, menjadi tenaga medis: dokter dan perawat. Ada juga yang menjadi imam,biarawan-biarawati, yang bekerja di dalam dan di luar negeri. Maka tepatlah tema panca windu ”Santano Insan Mandiri Mendunia” adalah sebuah kenyataan sekaligus doa syukur dan harapan akan masa depan sekolah yang kita cintai bersama, karena tinggal 10 tahun lagi  akan merayakan pesta emas usianya yang ke-50 tahun.

Dikatakan romo Kadek, kehadiran SMAK St. Thomas Aquino di Tangeb  merupakan salah satu karya kerasulan Gereja Katolik Keuskupan Denpasar di Bidang Pendidikan. Gereja Katolik Keuskupan Denpasar meskipun kecil dalam jumlah umatnya, dibandingkan dengan umat non-Katolik, namun berupaya secara maksimal untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat melalui berbagai bidang pelayanan. Salah satu diantaranya melalui Karya Kerasulan di Bidang Pendidikan. Karena itu meminjam istilah Latin, “Non Multa Set Multum”, yang berarti “Bukan kuantitas atau banyaknya melainkan kualitas”. Dengan istilah ini yang mau saya katakan adalah jangan kita rendah diri karena kecil dalam jumlah, tetapi harus berjuang dan yakin akan kualitas diri kita untuk berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas, trampil dan mandiri melalui Lembaga Pendidikan ini.

Imam Diosesan Denpasar yang merupakan alumni SMAK St. Thomas Tangeb mengatakan, jika kita melihat situasi pelayanan pendidikan 5 tahun terakhir, khususnya dampak covid 19 dan krisis multidimensi, kita melihat ada begitu banyak sekolah swasta baik sekolah swasta nasional maupun internasional yang gulung tikar karena tidak mendapat murid dan tidak mampu menghidupi sekolahnya. Kita patut bersyukur bahwa sekolah kita masih bisa survive meskipun saat ini sekolah kita harus berkompetisi dengan Sekolah Negeri yang gratis dan Sekolah Swasta lain yang semakin berkualitas. Dalam situasi ini sekolah kitapun telah berbenah diri dengan upaya peningkatan kualitas SDM, Manajenen Pembelajaran, Pengelolaan Keuangan, Sarana dan Prasarana dan hal hal lain yang diperlukan untuk menjawab tantangan kekinian.

“Saat ini, kita menyaksikan sendiri bagaimana SMAK St.Thomas Aquino Tangeb terus berbenah diri secara fisik/gedung, meskipun belum tuntas 100%, tetapi akan terus berbenah agar mampu menjadi tempat yang nyaman dan indah serta memiliki sarana-prasarana yang memadai dalam mendukung proses mengajar-belajar yang baik bagi para guru dan para siswa.

Dalam Manajemen Pembelajaran, SMAK St.Thomas Aquino Tangeb, yang merupakan salah satu unit/Sekolah di bawah naungan Yayasan Insan Mandiri Denpasar, senantiasa berbenah menyesuaikan perkembangan kurikulum yang selalu berganti setiap kali pergantian Menteri Pendidikan, dan terakhir Kurikulum Merdeka dengan tetap memperhatikan nilai-nilai sekolah yang khas Katolik yang kita namakan DJTM (Disiplin, Jujur, Trampil, Mandiri),” ungkap romo Kadek.

Tak lupa, romo Kadek menghaturkan  syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang telah menuntun dan membimbing  para pendiri Sekolah ini dan para guru, baik yang sudah mendahului kita ke rumah Bapa di Surga maupun yang masih ada bersama kita;  juga kepada warga masyarakat  Tangeb dan sekitarnya, maupun warga masyarakat lain di luar Tangeb, yang mempercayakan anak-anak mereka dididik di Lembaga Pendidikan SMAK St.Thomas Aquino Tangeb. Karena kepercayaan dari warga masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAK St.Thomas Tangeb membuat Sekolah ini tetap ada hingga saat ini. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb selama ini dan untuk perkembangannya ke depan.

Mengakhiri sambutannya, romo Kadek berpantun “Orang kuno suka naik kereta, hemat biaya angkutan masa, Santano  almater tercinta, semoga jaya  sepanjang masa”.

Tarian kontemporer mewarnai perayaan panca windu SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb.

Mgr. Silvester San selaku Uskup Denpasar dan Ketua Badan Pembina Yayasan Insan Mandiri Denpasar dalam sambutannya menyampaikan momen panca windu SMAK Santo Thomas Aquino merupakan kesempatan untuk refleksi karya yang telah lalu dan menentukan jalan baru ke depan. Gereja Katolik sesuai amanat KonsiliVatikan II memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan Pendidikan yang layak.

Tema “Santano Insan Mandiri Mendunia” menurut Mgr.San, penuh harapan meskipun berhadapan dengan banyak tantangan, diantaranya dampak Covid-19 dan Sekolah Negeri yang gratis.  Mgr.San  mengatakan ada 4 isu Pendidikan yang diangkat oleh Kemendikbud dalam pertemuan G-20.

Pertama, kualitas pendidikan untuk semua. Isu ini mau menegaskan bahwa pendidikan di Indonesia harus berkualitas untuk semua. Komitmen tersebut juga menunjukkan kesiapan Indonesia dalamuapay pemulihan Global pasca pandemic Covid-19.

Kedua, teknologi digital dalam dunia pendidikan. Dalam masa pandemi Covid-19, teknologi digital menjadi jawaban untuk mengatasi kegiatan mengajar belajar.

Para Pengurus Alumni SMAK Tangeb yang dilantik Uskup Denpasar dalam perayaan Ekaristi Panca Windu SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb.

Ketiga, solidaritas dan kemitraan. Artinya membangun kerjasama dengan negara lain, dikaitkan dengan budaya gotong royong sebagai kunikan lbudaya Indonesia.

Keempat, masa depan dunia kerja yang mengalamiperubahan. Bagaimanapun pendidikan harus menyesuaikan dengan dunia kerja yang sedang berubah. Dunia kerja dengan tuntutan pekerja yang trampil melalui Pendidikan vokasional.

Selaku Ketua Badan Pembina Yayasan Insan Mandiri Denpasar, saya sangat mengapresiasi kepada Pengurus Yayasan Insan Mandiri Denpasar yang telah bekerja dengan baik dan membangun kerjasama dengan para guru dan tenaga kependidikan dalam memajukan karya Pendidikan, termasuk pendidikan di lingkungan SMAK Santo Thomas Aquino Tangeb. *** Blasius Naya Manuk, S.Pd. (Sekretaris Yayasan Insan Mandiri )

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close