LINTAS PERISTIWA
Trending

Meriah! Perayaan Penyerahan Pelayanan dari SVD Ruteng Kepada Keuskupan Denpasar

BIMA, NTB – Segala sesuatu ada waktunya. Demikian, Pastor Yoseph Bala Makin, SVD, mengutip kata-kata dalam kitab Pengkotbah, saat menyerahan estafet kepempinannya sebagai Pastor Paroki St. Yusuf Bima kepada RD. Agustinus I Wayan Yulianto.

Ungkapan hati Pater Yoseph, demikian biasa disapa, sekaligus menandakan berakhirnya pelayanan Provinsi SVD Ruteng di Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, khususnya di paroki paling timur Keuskupan Denpasar ini.

Suasana kyusukPerayaan Ekaristi dalam rangka Penyerahan Pelayanan dari Provinsi SVD Ruteng kepada Gereja Lokal Keuskupan Denpasar

“Untuk segala sesuatu ada masanya,” begitu Pater Yoseph melanjutkan kalimat awal dalam kitab Pengkotbah itu saat diberi kesempatan menyampaikan sambutan pada perayaan penyerahan pelayanan dari Provinsial SVD Ruteng kembali ke Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, Minggu (14/4) malam.

Dalam catatan sejarah Paroki St. Yusuf Bima, sejak seluruh pulau Sumbawa diserahterimakan pelayanan pastoralnya dari Keuskupan Weetebula kepada Keuskupan Denpasar tahun 1990, Uskup Denpasar kala itu Mgr. Vitalis Djebarus, SVD, langsung mengundang Provinsi SVD Ruteng untuk melayani Paroki St. Yusuf Bima. Maka, lebih kurang 33 tahun imam-imam SVD dari Provinsi itu silih berganti menjadi Pastor Paroki maupun Pastor Rekan di paroki ini.

Acara penyerahan pelayanan sekaligus serah terima Pastor Paroki Bima pada Minggu ke-3 masa Paskah itu, tidak sekedar seremonial belaka. Tetapi berlangsung dalam perayaan Ekaristi meriah di gereja paroki itu. Setelah misa, dilanjutkan acara resepsi yang diisi aneka acara hiburan dan beberapa sambutan.

Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San, hadir dalam perayaan itu dan menjadi Selebran Utama. Sejumlah imam yang berkarya di Keuskupan Denpasar tampak hadir, ada Pastor Paroki dan Pastor Rekan (sebelumnya) RP. Yoseph Bala Makin, SVD dan RP. Falen Tnesi,SVD, juga Pastor Paroki (baru ) RD. Agustinus I Wayan Yulianto.

Imam Keuskupan Denpasar lainnya adalah Administrator Deken NTB yang juga Pastor Paroki Ampenan, RP. Iron, SVD, Deken Bali Timur yang juga Pastor Paroki Kuta, Bali, RD. Evensius Dewantoro. Ada juga Pastor Paroki Dompu RD. Eligius Wahyu Adi Pawarta, Pastor Rekan Paroki Donggo RD. Yohanes ‘Yonce’ Farell Castillo dan RD. Danan Pamungkas. Sejumlah biarawati yang berkarya di NTB juga ikut hadir.

Foto atas : Penandatangan Berita Acara; dari kanan ke kiri: RP. Paulus Tolo,SVD, Mgr. Silvester San, RP. Yoseph Bala Makin,SVD, RD. Agustinus Wayan Yulianto

Sementara dari Provinsi SVD Ruteng, dihadiri langsung oleh Provinsial RP. Paulus Tolo, SVD, serta dua imam yang pernah menjadi Pastor Paroki Bima yakni RP. Romualdus Pitan, SVD dan RP. Adam Satu, SVD.

Gereja Paroki Bima, dalam perayaan itu dipadati umat bahkan sebagian umat ada yang duduk di halaman gereja di bawah tenda yang telah didirikan panitia, termasuk di teras gereja. Tidak hanya umat Paroki Bima, tetapi cukup banyak juga umat dari paroki tetangga yaitu Dompu dan Donggo. Perayaan Penyerahan Pelayanan tersebut berlangsung meriah, diiringi koor paroki itu.

Lepas dengan Kebanggaan

Uskup Denpasar Mgr. DR. Silvester San, yang memimpin misa sore itu, dalam pengantarnya mengungkapkan, “Hari ini, hari bersejarah yang tidak akan terjadi lagi yaitu penyerahan pelayanan dari Provinsi SVD Ruteng kembali kepada Gereja Lokal. Dalam kesempatan penuh rahmat ini, kita berterimakasih kepada yang terkasih Provinsial SVD Ruteng bersama seluruh imam SVD Ruteng yang telah berkarya dan melayani umat Keuskupan Denpasar di Paroki Bima ini,” ungkap Mgr. San.

Dari kanan : RP. Paulus Tolo,SVD, Klemens Nempung, Kanis Mbira, Udis Ule

Perayaan Ekaristi hari itu berlangsung seperti biasa, mulai dari ritus pembuka hingga ritur penutup. Namun, sebelum berkat perutusan meriah di akhir misa, beberapa momen penting dilakukan antara lain pembacaan dan penanda tanganan Berita Acara.

Ada tiga Berita Acara yakni penyerahan pelayanan dengan segala kekayaan (asset) paroki Bima, Berita Acara Inventaris asset-asset paroki Bima, baik yang bergerak maupun tidak bergerak termasuk saldo keuangan terakhir, serta Berita Acara serah terima jabatan Pastor Paroki.

Dilanjutkan sambutan dari Provinsial SVD Ruteng dan Uskup Denpasar. Provinsial SVD Ruteng P. DR. Paulus Tolo,SVD dalam sambutannya mengatakan, “Hari ini adalah peristiwa yang dapat kita syukuri sebagai keberhasilan SVD dalam melayani umat Keuskupan Denpasar. Secara manusiawi tentu sedih juga kami meninggalkan tempat ini apalagi kami sudah ada keterikatan bathin dengan umat. Tetapi secara Serikat (SVD) kami melepaskan paroki ini dengan penuh kebanggan karena sesuai dengan konstitusi SVD,” katanya.

Serah terima dari Pastor Paroki (lama) RP. Yoseph Bala Makin, SVD (kanan) kepada RD. Agustinus Wayan Yulianto

Menurut Pater Paul, demikian akrab disapa, sesuai dengan Konstitusi Serikat Sabda Allah (SVD) bahwa tugas utama seorang SVD adalah membangun Gereja Lokal sampai mampu berdiri sendiri dan kemudian SVD dapat ditempatkan di tempat misi atau perutusan yang baru.

Dikatakan oleh Pater Paul, kalau melihat kembali sejarah, tahun 1913 seluruh wilayah Sundah Kecil (Bali, NTB dan NTT) diserahkan pelayanan sepenuhnya kepada SVD, hingga terbentuknya beberapa keuskupan di wilayah ini beberapa puluh tahun kemudian.

Selanjutnya, sejak Keuskupan Weetebula menyerahkan wilayah pelayanannya di pulau Sumbawa tahun 1990, mulai saat itu Paroki Bima menjadi bagian utuh dari Keuskupan Denpasar. Kemudian, Uskup Denpasar saat itu, Mgr. Vitalis Djebarus, SVD, meminta Provinsi SVD Ruteng dapat melayani paroki Bima. Mulai saat itu, setiap periode SVD Ruteng menyediakan tenaganya untuk pelayanan di paroki ini.

Tarian khas Bima pada acara ramah tamah

Sampailah 10 tahun lalu, lanjutnya, Bapa Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, meminta supaya SVD kembali menyerahkan pelayanan Paroki Bima kepada Gereja Lokal Keuskupan Denpasar. “Mulailah, permintaan itu diproses hingga terjadi hari ini,” katanya.

Pater Paul menambahkan, reksa pastoral dan karya misi dalam Gereja Lokal adalah tanggung jawab penuh seorang Uskup. Uskup bisa meminta tarekat untuk melayani di keuskupannya dan juga pada saatnya meminta keluar, jika dirasakan bahwa Gereja Lokal sudah bisa mandiri dari segi tenaga imam.

Dari kenyataan tersebut, Pater Paul, lantas mengingatkan akan pentingnya keberadaan seorang imam, oleh karena itu dia berpesan kepada umat untuk mendorong dan menyerahkan anak-anaknya menjadi seorang imam, baik imam diosesan maupun imam tarekat.

Pater Paul tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Keuskupan Denpasar dan seluruh umat Paroki Bima, sekaligus mohon maaf secara tulus atas nama para pastor yang telah melayani umat di Bima, yang mungkin ada yang merasa terluka atau hal-hal lainnya.

Pater Paul juga menitipkan para suster SSpS yang masih diijinkan berkarya di keuskupan ini. “Kami titipkan saudari kami, suster-suster SSpS di sini, semoga mereka tetap terjadi keutuhan rohani dan spiritualnya,” harapnya.

Sementara Uskup Denpasar, Mgr. Silvester San, dalam sambutannya membenarkan bahwa rencana ini sudah dari 10 tahun lalu dan setelah melewati berbagai proses maka tibalah pada peristiwa hari itu.

“Sebagai pimpinan Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Provinsial SVD Ruteng yang telah dengan iklas mengembalikan pelayanan pastoral di paroki Bima ini kepada Keuskupan Denpasar. Terima kasih juga kepada seluruh imam SVD Provinsi Ruteng yang telah melayani umat di Paroki Bima ini,” kata Mgr. San.

Uskup San, berjanji akan meneruskan karya SVD yang luar biasa sejak awal di Bima ini. Dikatakan Uskup, salah satu jejak sejarah SVD Ruteng di tempat itu adalah berdirinya gedung Gereja St. Yusuf yang cukup megah saat ini. “Gereja ini berdiri atas kerja keras Pater Romualdus Pitan, SVD, ketika menjadi Pastor Paroki Bima,” ungkap Mgr. San.

Uskup San, lantas menyampaikan tema karya pastoral Keuskupan Denpasar 2024 yaitu ‘Bangkit dan Bergerak Bersama Mewujudkan Gereja Sinodal Melalui Kepemimpinan Partisipatif dan Transformatif.’

“Serah terima hari ini termasuk serah terima kepemimpinan, kiranya menjadi berkat bagi Paroki Bima, sebab semua ini dilakukan untuk kebaikan dan kebahagiaan kita bersama. Kita melangkah dengan pastor paroki yang baru untuk mewujudkan tema pastoral 2024,” ungkap Mgr. San.

Mgr. San sekali lagi berterima kasih kepada Provinsial SVD Ruteng bersama para imam SVD yang telah melayani Paroki Bima, seraya berdoa agar karya SVD Ruteng di manapun senantiasa diberkati Tuhan serta menghasilkan buah-buah berlimpah.

Dengan berakhirnya pelayanan Provinsi SVD Ruteng di wilayah itu, Klemens Nempung, tokoh umat dan anggota Dewan Keuangan Paroki setempat, mengucapkan limpah terima kasih kepada SVD Ruteng. “Kami sungguh merasa bahwa jasa SVD yang sudah berkarya lebih dari 30 tahun di sini sangat luar biasa, umat semakin berkembang baik kuantitatif maupun kualitatif,” katanya.

Klemens berharap dengan berakhirnya tugas SVD Ruteng dan memulai karya imam projo, perkembangan umat semakin lebih baik dan iman umat juga semakin kuat dan teguh. “Kami juga berharap pastor paroki baru dapat bekerja sama dengan umat dalam membangun paroki ini menjadi lebih baik,” harapnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua BPI Paroki Bima, Kanis Mbira. “Kami umat paroki Bima berterima kasih banyak atas kerjasama dengan para imam SVD Ruteng yang pernah berkarya di sini dan mohon maaf atas segala kekurangan,” katanya dalam sapaan kasih pada acara ramah tamah.

Pensiunan Katekis Bima yang kontraknya diperpanjang oleh Paroki Bima, Udis Ule, merupakan salah satu saksi sejarah dimulainya karya SVD Ruteng di Bima sejak 33 tahun lalu, mengungkapkan rasa sedihnya sekaligus bersyukur atas semua peristiwa ini.

“Ada perasaan sedih, 33 tahun saya ada di sini dan sepanjang itu selalu bersama dengan para imam SVD dari Provinsi Ruteng. Akhirnya mereka meninggalkan Bima. Tetapi ada juga rasa syukur dan senang karena bagaimana pun peristiwa ini menunjukkan bahwa Gereja Lokal dari ketersediaan tenaga imam sudah semakin mandiri,” katanya.

Dengan demikian, menurut Ibu Udis, tanggung jawab seorang imam tidak lagi terbagi-bagi antara pimpinan tarekat dengan uskup sebagai Pimpinan Gereja Lokal. Sekarang lebih fokus kepada Uskup, sebab selama ini kadang ada benturan kegiatan dari keuskupan dan dari tarekat.

“Pastor baru kami harap bisa bekerja sama dengan baik bersama para fungsionaris pastoral maupun seluruh umat. Jangan lupa meneruskan semangat imam sebelumnya yang terus mencari dan melakukan pendekatan kepada umat yang ‘hilang’ yaitu mereka yang menjauh dari gereja maupun kehidupan menggereja untuk terus dirangkul,” harapnya.

Uskup dan para Imam Konselebrasi

Uskup Denpasar bersama Provinsial SVD Ruteng bersama Pastor Paroki lama dan baru serta beberapa pengurus DPP, Senin (14/4) melakukan visitasi ke Stasi Sape, untuk melihat beberapa asset paroki yang ada di stasi itu.

Berita selangkapnya tentang penyerahan pelayanan Provinsi SVD Ruteng kepada Gereja Lokal Keuskupan Denpasar ini, dapat disimak pada laporan Majalah Agape (media cetak milik Keuskupan Denpasar) pada edisi yang akan datang. ***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!