TEKAD GEMILANG SDK SANTO THOMAS AQUINO TUKA DALAM PERAYAAN SYUKUR YUBILEUM 75 TAHUN
- SDK Santo Thomas Aquino Tuka merayakan Yubileum 75 tahun dengan tekad gemilang, “Tulus Bersinar Demi Generasi Berbinar”, dalam misa syukur di Lapangan Olahraga Seminari Menengah Roh Kudus Tuka,(Sabtu,3 Agustus 2024). Tekad gemilang yang tertera pada backdrop panggung acara itu mengambil inspirasi dari ucapan SantoThomas Aquino (pelindung SDK Tuka) yang mengatakan, “Lebih baik menyinari dari pada sekedar bersinar”.
Misa Syukur perayaan usia intan SDK Santo Thomas Aquino Tuka dipimpin oleh Uskup Denpasar, Mgr. Dr. Silvester San, yang adalah Ketua Badan Pembina Yayasan Insan Mandiri Denpasar. Hadir sebagai selebran dalam misa Syukur ini ada 9 orang imam yakni RD. Hubert Hady Setyawan (Anggota Badan Pembina), RD. Yasintus Nahak (Anggota Badan Pembina), RD. Thomas I Nyoman Almasan, M.Ed. (Ketua Badan Pengurus), RD. Alfons Kolo (Bendahara Badan Pengurus), RD. Kadek Ariana (Direktur Yayasan IMAN Denpasar), RP. Paskalis Nyoman Widastra, SVD (Pastor Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka), RD. Rony Alfridus Bere Lelo (Pastor Paroki Roh Kudus Babakan), RD. Flavianus Endi (Pastor Paroki Santo Paulus Kulibul), RD. Antonius Ekadana Putra (Staf Pengajar Seminari Tuka dan alumni SDK Santo Thomas Aquino Tuka).
Mengawali misa Syukur 75 Tahun SDK Santo Thomas Aquino Tuka, Mgr. Silvester San mengatakan, kita pantas bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan penyelenggaraannya kepada Lembaga pendidikan SDK Santo Thomas Aquino ini yang tetap bertahan hingga mencapai usia 75 tahun. Selain bersyukur, kita juga perlu berdoa kepada Tuhan agar para pendidik (guru) dan tenaga kependidikan(pegawai TU/karyawan) yang melaksanakan karya pendidikan di SDK Santo Thomas Aquino Tuka tetap berjalan dengan baik demi pengembangan generasi muda yang berguna bagi Gereja dan Bangsa.
Dalam khotbahnya, Mgr. Silvester San mengatakan sangat menarik bahwa pada perayaan yubileum 75 tahun SDK Santo ThomasAquino Tuka, kita mendengarkan sekilas kisah dari salah satu nabi besar perjanjian lama, Nabi Yeremia. Nabi Yeremia muncul pada masa yang sulit bangsa Israel menjelang pembuangan ke Babilonia.
Nabi Yeremia menubuatkan pembuangan bangsa Israel ke Babilonia jika bangsa Israel tetap hidup dalam dosa dan perbuatan-perbuatan jahat. Karena itu nabi Yeremia ditangkap oleh pemuka-pemuka agama dan penguasa bangsa Yahudi untuk dibunuh.
Namun nabi Yeremia mengatakan bahwa Tuhanlah yang mengutusnya untuk mengabarkan hal itu. Nabi Yeremia mengatakan ada jalan untuk menghindari pembuangan ke Babilonia, jika bangsa Israel mau bertobat dan mendengarkan suara Tuhan. Pernyataan nabi Yeremia itu membuat pemuka agama dan raja bangsa Yahudi tidak membunuhnya. Inilah tugas dan konsekwensi dari seorang nabi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
Berani Menegakkan Kebenaran dan Keadilan
Selanjutnya menurut Mgr. San, selain nabi Yeremia, menarik pula bahwa bacaan Injil dalam perayaan syukur Yubileum 75 tahun SDK Santo Thomas Aquino Tuka, kita juga mendengar kisah tragis wafatnya nabi besar dalam sejarah perjanjian baru, yakni Yohanes Pembaptis. Sebagai nabi, dia mewartakan kebenaran. Dia menegur raja Herodes karena raja Herodes mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya. Yohanes pembaptis ditangkap, dibelenggu dan dipenjarakan. Raja Herodes ingin membuhunnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes Pembaptis sebagai nabi. Namun karena dendam Herodias kepada Yohanes Pembaptis, maka pada moment hari ulang tahun raja Herodes, Herodias yang merasa terhina, bersekongkol dengan anaknya untuk membalas dendam kesumatnya kepada Yohanes Pembaptis. Singkat cerita, akhirnya Yohanes Pembaptis wafat dengan tragis karena dipenggal kepalanya (Mat.14:1-12).
Menjadi nabi menurut Mgr. San, memiliki tugas yang tidak menyenangkan. Dia harus berani memuji jika mereka melakukan kebenaran. Namun jika mereka melakukan kesalahan atau kejahatan, seorang nabi harus berani menegurnya, sama seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis kepada raja Herodes, apa pun resikonya.
“Pertanyaan refleksinya, apakah kita berani menegakkan kebenaran dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dalam dunia Pendidikan? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Pada prinsipnya, kita harus berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Karena orang yang hanya mencari kesenangan dan kenyamanan pribadi saja tidak cocok menjadi murid-murid Kristus. Kita harus menjadi murid Kristus yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan mulai dengan hal-hal kecil”, tegas Mgr.San.
Selanjutnya Mgr. San berharap semoga teladan nabi Yeremia dan nabi Yohanes Pembaptis mendorong dan memampukan para guru dan tegaga kependidikan untuk berani mewartakan dan membela kebenaran serta memperjuangkan keadilan. Kepada anak-anak didik harus ditanamkan nilai-nilai sekolah yang baik seperti DJTM (Disiplin, Jujur, Trampil, mandiri). Dalam perayaan Misa Syukur ini dilangsungkan pula pemberkatan patung Santo Thomas Aquino yang adalah pelindung SDK Tuka.
Sapaan Kasih
Kepala SDK Santo Thomas Aquino Tuka, Sr. M. Rosari, AK, S.Pd., dalam sapaan kasihnya mengatakan perayaan HUT ke-75 SDK Thomas Aquino ini merupakan moment sangat istimewa. Sebuah pencapaian yang patut dibanggakan dan dirayakan dengan penuh sara syukur dan bangga. Tanggal 1 Agustus tahun 1949 menjadi tonggak bersejarah, ketika SDK Santo Thomas Aquino Tuka berdiri sebagai Sekolah Katolik pertama di Bali. Peristiwa tersebut menandai awal dari perjalanan panjang yang penuh dedikasi dan komitemen terhadap pendidikan dan pembentukan karakter.
Diceriterakan oleh Suster M. Rosary, AK, S.Pd., bahwa selama 75 tahun, SDK Thomas Aquino telah menjadi pelita bagi banyak generasi. Sekolah ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat di mana nilai-nilai kehidupan yang diajarkan dan diterapkan. Nilai-nilai seperti Disiplin, Jujur, Terampil, Mandiri (DJTM) telah menjadi pedoman utama dalam membentuk karakter siswa-siswa.
Menurut Suster M.Rosari, AK, dengan nilai disiplin, mengajarkan kepada anak pentingnya keteraturan dan tanggungjawab dalam setiap aspek kehidupan. Nilai jujur membentuk integritas dan kepercayaan dalam membangun hubungan dengan sesama. Nilai trampil, memberikan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia dewasa ini. Dan nilai mandiri,membangun kepercayaan diri dan kemandirian yang esensial untuk meraih kesuksesan.
“Selama tiga perempat abad, SDK Thomas Aquino Tuka telah menorehkan banyak prestasi dan kontribusi bagi Masyarakat. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendidik, staf dan semua pihak yang telah berperanaktif dalam perjalanan Panjang SDK Thomas AquinoTuka. Tanpa dedikasi dan kerja keras, pencapaian ini tentu tidak mungkin terwujud. Mari kita rayakan pencapaian ini dengan penuh rasa Syukur dan bangga”, ucap Suster Rosari.
Direktur Yayasan Insan Mandiri RD.Dr. Yohanes Kadek Ariana, SS., M.Pd., dalam sapaan kasihnya mengatakan tiga hal penting dalam moment perayaan Intan SDK Santo Thomas AquinoTuka. Pertama Syukur, karena Tuhan menyertai perjalanan panjang SDK Santo Thomas Aquino dengan berkat dan penyelenggaraan kasih-Nya, hingga boleh mencapi usia intan 75 tahun.
Hal kedua harapan, karena usia 75 tahun yang bisa disebut usia intan, itu diharapkan seperti batu intan yang kuat, tajam kemilaunya; SDK st.Thomas Aquino juga semakin kuat dan tajam lewat kegiatan pembelajaran dan pelayanan pendidikan dalam menghasilkan generasi berbinar.
Hal ketiga menurut romo Kadek adalah terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa mengantarkan SDK Santo Thomas Aquino Tuka menggapai usia intan. Karena itu romo Kadek mengajak para guru dan tenaga kependidikan di SDK Santo Thomas Aquino untuk berkolaborasi dengan Yayasan Insan Mandiri Denpasar mengembangkan karya Pendidikan yang semakin bersinar demi generasi berbinar.
Mewakili para alumni SDK Santo Thomas Aquino Tuka, RD. Antonius Gede Ekadana Putra (angkatan tahun 1999) dalam sapaan kasihnya mengatakan kalau saya tidak sekolah di SDK Thomas ini, saya tidak bisa menjadi imam. Karena saya sekolah di SDK Santo Thomas Aquino Tuka, setiaphari saya selalu melihat kakak-kakak dari Seminari Tuka mengayuh sepeda bersama-sama ke SMAK Thomas Aquino Tuka. Suatu pemandangan yang sangat indah itu memantik minat saya juga untuk sekolah di Seminari Tuka dan kemudian lanjut ke Seminari tinggi dan menjadi imam. Karena itu mewakili para alumni, saya menghaturkan terima kasih kepada para guru dan tenaga kependidikan yang yang telah berjasa untuk mendidik para murid menggapai cita-citanya. Harapan kami, tetaplah berjuang sehingga SDK Thomas Aquino Tuka menjadi sekolah yang membanggakan dengan mengedepankan nilai-nilai DJTM.
Ketua Yayasan Insan Mandiri Denpasar, RD. Thomas I Nyoman Almasan, M.Ed. dalam sapaan kasihnya mengatakan SDK Santo Thomas Aquino Tuka sebagaimana ditayangkan dalam film dokumenter telah tumbuh sejak berdirinya hingga kini, sudah menghasilkan buah berlimpah. Buah-buah dari Rahim SDK Thomas Aquino Tuka ini ada yang telah menjadi imam, ada yang menjadi suster dan ada juga yang berhasil dalam dunia usaha dan pariwisata. Karena itu saya mengajak mari bersama kita berjuang mengembangkan karya pendidikan kita dengan penuh tanggung-jawab dan semangat agar sesuai tema perayaan 75 tahun SDK Thomas Aquino Tuka ini semakin tulus bersinar demi generasi berbinar.
Moment Refleksi
Sapaan kasih yang terakhir dari Uskup Denpasar, Mgr. Dr. Silvester San. Menurut Mgr. San, moment perayaan Yubileum75 tahun SDK Santo Thomas Aquino Tuka ini kiranya menjadi moment untuk merefleksikan perjalanan karya yang teah dibangun sekaligus menimba kekuatan Allah untuk melanjutkan karya luhur ini dari waktu ke waktu. Hal ini perlu karena kita menyadari semakin banyak tantangan yang dihadapi sekolah Katolik di era globalisasi ini. Sejenak kita menoleh ke belakang, di era masa lalu, kehadiran Sekolah Katolik mendapat sambutan positif dari umat Katolik sendiri maupun Masyarakat. Sekolah Katolik pernah mengalami masa kejayaan. Sekolah Katolik menjadi Sekolah favorit dan diidolakan tanpa memandang agama, karena kualitasnya tidak diragukan. Guru-gurunya mumpuni dan memiliki prestasi mengbanggakan serta menghasilkan anak-anak yang cerdas, berbudi luhur dan berhasil dalam dunia pekerjaan(kesaksian dari Markus Tan, motivator Pendidikan).
Kesan positif tentang sekolah Katolik itu menurut Mgr.San, bukan isapan jempol belaka. Karya kerasulan pendidikan (Sekolah katolik), menjadi ujung tombak dan patner Gereja dalam karya pewartaan. Prestasi membanggakan yang pernah diukir oleh Sekolah Katolik mampu memberi sumbangan yang amat berarti bagi bangs aini, sebab Sekolah Katolik memunculkan kader-kader pemimpin dan tokoh masyarakat yang berkualitas baik yang beragama Katolik maupun non Katolik.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, menurut Mgr. San, kesan positif itu kian luntur. Hal ini karena banyak tantangan yang dihadapi Sekolah Katolik saat ini dan ke depannya. Dunia pendidikan di era globalisasi ini bersaing sangat ketat dengan menjamurnya sekolah-sekolah lain yang berlabel gratis (apakah benar-benar gratis? Hanya mereka yang tahu). Sadar akan ketatnya persaingan itu, maka jika kita ingin memenangkan persaingan, kita harus mampu berbenah diri dan terus membaharui diri dengan mengikuti perkembangan yang ada. Seluruh komponen pendidik hendaknya memikirkan dan melakukan berbagai perbaikan, inovasi, mencari terobosan-terobosan baru, termasuk perbaikan dan peningkatan mutu SDM untuk menjawabi kebutuhan konsumen di zaman global seperti sekarang ini.
“Perayaan 75 tahun, kiranya menjadi cambuk untuk melakukan berbagai perbaikan serta peningkatan mutu Pendidikan dengan tetap mempertahankan identitas Sekolah Katolik. Sebab bagi Gereja Katolik, Sekolah Katolik merupakan patner Gereja dan jalur strategis untuk mewartakan kabar gembira Kristus yang ingin menyelamatkan dan membebaskan umat-Nya dari kemiskinan, ketidaktahuan dan kebodohan” tegas Mgr. San.
Selanjutnya, selaku Uskup, Pimpinan Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, Mgr. San mengharapkan agar semua komponen Pendidikan yang ada di Lembaga ini mau bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi Masyarakat tanpa pandang bulu dan dilandasi semangat kasih. Jadikanlah Lembaga ini sebagai garam dan terang dunia. Jadikanlah anak-anak sebagai subyek didik yang membutuhkan kasih, dalam proses Pendidikan.
Yubileum 75 tahun SDK Santo Thomas Tuka dirayakan dalam suasana kebersamaan penuh sukacita. Anak-anak SDK Thomas Aquino Tuka bersemangat mengambil bagian dalam tugas liturgi seperti misdinar, koor, dan mengisi acara-acara kesenian yang fantastis dan sangat menghibur. Dari TKK Thomas Aquino Tuka juga turut ambil bagian dalam acara musik dan tari.
Ada sukacita juga buat seorang guru dari SDK Thomas Aquino Tuka, bapak Yosef I Wayan Edi Yudiyana, yang pada moment perayaan 75 tahun ini, mendapatkan anugerah cicin emas, karena telah mengabdi selama 25 tahun di Sekolah nalam naungan Yayasan Insan mandiri Denpasar. Semoga SDK Santo Thomas Aquino Tuka jaya selamanya.
*** Blasius Naya Manuk ( Sekretaris Pengurus Yayasan Insan Mandiri Denpasar).