LINTAS PERISTIWA

Program Paroki Tangguh Bencana, Caritas Indonesia Bertemu Uskup Denpasar

DENPASAR- Caritas Indonesia (Karina) memiliki program Paroki Tangguh Bencana. Ada 6 Keuskupan di Indonesia, termasuk Keuskupan Denpasar yang dijadikan pilot projek progam tersebut.

Untuk merealisasikan program itu, Badan Pengurus Caritas Indonesia bersama Tim Kerjanya melakukan pertemuan dengan Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, yang didampingi oleh Vikjen RD. Herman Yoseph Babey dan RD. Agustinus Sugiyarto (Sekretaris Uskup dan Ekonom) selaku Kuria Keuskupan, serta Tim Komisi PSE Keuskupan Denpasar yang terdiri dari Ketua Komisi RD. Evensius Dewantoro serta Sekretaris dan Anggota Tim PSE Kustati Tukan dan Handoko. Pertemuan dilaksanakan di ruang tamu Uskup Denpasar, Kamis (30/1/2025) pagi.

Dari Caritas Indonesia, hadir antara lain Ketua Badan Pengurus Caritas Indonesia Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ (Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang) bersama dua orang Tim Caritas Indonesia yaitu RD. Darwanto dan Rudy Raka.

Bapak Uskup (Emeritus) Mgr. Aloysius Sudarso, dalam pertemuan singkat itu menyampaikan maksud kedatangannya, ingin mempresentasekan salah satu progam dari Caritas yaitu Paroki Tangguh Bencana. Bapak Uskup Aloysius, Kemudian memberikan kesempatan kepada Tim Kerja Caritas yang hadir untuk mempresentasikan hal tersebut.

Ketika berlangsungnya pertemuan di ruang tamu Uskup Denpsar

Rm. Darwanto, kemudian menyampaikan mengenai program Paroki Tangguh Bencana, di mana untuk tahap pertama ini ada 6 Keuskupan yang dipilih sebagai sasaran program, salah satunya Keuskupan Denpasar.

”Kami hendak mengundang Keuskupan Denpasar untuk ikut dalam program ini karena berdasarkan analisa kami, keuskupan ini menjadi salah satu yang memiliki kapasitas serta ada potensi bencana cukup tinggi, sebab ada dua gunung api besar, Gunung Agung di Bali dan Rinjani di Lombok, dan juga rawan terhadap bencana alam lainnya,” katanya.

Rudy, juga dari Caritas Indonesia menambahkan, ”Setelah kita membuat analisa kapasitas maka kita pilih Keuskupan Denpasar sebagai salah satu keuskupan yang menjadi contoh program ini dari 6 keuskupan yang akan mendapatkan program.”

Tujuan program ini, kata Rudy, mau mendorong paroki untuk ambil bagian dalam tindakan sosial kemanusiaan dan juga memperkuat jaringan Gereja Katolik Indonesia melalui jaringan yang ada.

Secara teknis akan diadakan serangkaian pertemuan dan pelatihan (TOT) untuk para relawan dari paroki yang ditentukan oleh Keuskupan dan outputnya akan menjadi animator Paroki Tangguh Bencana. Pembentukan kapasitas paroki, juga untuk memudahkan koordinasi dan mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Program ini, tidak sekali jadi, tetapi akan berjalan selama dua tahun.

Menanggapi program Caritas Indonesia tersebut, Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, mengatakan persetujuannya. Menurut Anggota Badan Pengawas Caritas Indonesia itu, apa yang dibuat oleh Caritas sudah menjadi program yang sudah direncanakan, sehingga perlu dilaksanakan.

”Keuskupan yang dipilih pasti ada alasan dari Caritas. Enam keuskupan ini sebagai pilot projek atau contoh. Program ini menjadi fokus bagi kita, dan kalau ini berjalan pasti kebutuhan yang lain-lain akan menyusul,” ungkap Mgr. San, seraya menambahkan bahwa Caritas gesit dalam menangani tanggap darurat bencana dan ini memang tugas utamanya. Bagaimana teknisnya program ini, silahkan Caritas mengaturnya,” ungkap Mgr. San..

Caritas Indonesia bersama Tim Komisi PSE Keuskupan Denpasar lanjut melakukan pertemuan koordinasi

Ada dua paroki yang dipilih menjadi Paroki Tangguh bencana sesuai program Caritas Indonesia. Atas pertimbangan Komisi PSE Keuskupan Denpasar dalam pembicaraan dengan Caritas Indonesia, menurut Kustati Tukan selaku Sekretaris PSE, Keuskupan Denpasar akan memilih Paroki Mataram (Dekenat NTB) dan Paroki Gumbrih (Dekenat Bali Barat) akan dijadikan lokus Paroki Tangguh Bencana.

Pertemuan berlangsung sekitar 45 menit. Kemudian Caritas Indonesia melanjutkan pertemuan khusus bersama Tim Caritas PSE Keuskupan Denpasar.*

Hironimus Adil

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!