Paroki Santo Antonius Padua Ampenan Gelar Pleno

AMPENAN – Berlokasi di Rumah Retret Aryo Ampenan, Sabtu-Minggu (25-26/1/2025) DPP, DKP, Pimpinan Biara (SSpS & SFD), Ketua-ketua lingkungan serta Kelompok-kelompok Kategorial Paroki St. Antonius Padua Ampenan mengikuti Rapat Evaluasi Program Kerja Pastoral 2024 dan Penyusunan Program Kerja Pastoral 2025.
Di hadapan kurang lebih 80 peserta rapat, sebagai Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki RP. Sifronisius Iron Risdianto, SVD menyampaikan beberapa hal terkait evaluasi program kerja 2024 lewat arahan pastoral singkat. Kemudia membuka secara resmi sidang pleno Paroki St. Antonius Ampenan 2025.
“Bahwa soal gagal atau sukses itu namanya dinamika yang terjadi dalam sebuah organisasi. Mari kita lihat kembali kegiatan program kerja 2024, lalu menyusun secara baik program kerja 2025 dengan tetap berpedoman pada bergerak bersama mewujudkan Gereja Sinodal,” ungkapnya.
Dinamika rapat pun berjalan seperti biasa, diawali dengan evaluasi program kerja 4 bidang yaitu BPI, BPU, BAK, BPRT beserta seksinya, disusul kelompok kategorial (OMK, Karismatik, Legio Maria, Soverdia) serta salah satu ormas Katolik yaitu WKRI kemudian ditutup oleh laporan para Ketua Lingkungan.
Proses sidang evaluasi hari pertama berjalan lancar walaupun ada beberapa interupsi dari peserta terkait beberapa seksi dalam bidang yang belum terlaksana. Prosesi pleno hari pertama selesai setelah input dari peserta sidang secara keseluruhan baik terhadap evaluasi program kerja pastoral 2024 maupun penyusunan program kerja pastoral 2025 pada keesokan harinya.
Minggu, (26/1/2025) masih dengan antusias yang sama para peserta sidang pleno sudah berada di lokasi sesuai dengan susunan rundown acara yaitu pukul 10.00 Wita setelah perayaan misa pagi dengan agenda sidang menyusun program kerja pastoral 2025.
Kurang lebih 45 menit waktu yang diberikan untuk menyelesaikan registrasi sekaligus makan minum ringan. Kegiatan dibuka dengan doa kemudian dilanjutkan dengan arahan pastoral 2025 oleh Pastor rekan Paroki Ampenan, RP. Kristophorus Retas Steprih, SVD. Dalam arahannya pastor muda sekaligus pembimbing paguyuban Soverdia Ampenan ini lebih menekankan pada bagaimana keresahan terhadap kaum muda akhir-akhir ini yaitu fenomena sering “Lompat Pagar”.
Menanggapi keresahan ini, para Ketua Lingkungan pun langsung berinisiatif bergerak dengan menyusun program kerja, yang akan berkolaborasi dengan OMK yaitu sarasehan di bidang iman juga tentang love, sex dan dating.
“Kami hanya sebagai penanggung jawab, sedangkan pelaksananya adalan teman-teman OMK,” ungkap salah satu Ketua Lingkungan.
Mekanisme penyusunan program kerja pastoral 2025 pun dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui bersama yaitu setiap bidang dan seksi diberi waktu 45 menit untuk sama-sama diskusi terkait program kerja yang akan di susun sebelum dipresentasikan dalam forum pleno.
Rangkaian kegiatan hari kedua ini di tutup dengan kesimpulan dari Pastor Paroki sebagai penegasan atas apa yang sudah dilaksanakan selama dua hari. Terkait program-program pastoral 2025 yang sudah di susun bersama, Pastor Paroki hanya berpesan bagaimana menjaga komunikasi dan koordinasi.
Selanjutnya semua program kerja 2025 ini akan ditata ulang oleh bagian kesekretariatan untuk dikaji kembali oleh Dewan Keuangan Paroki sebagai finalisasi atas pengajuan program kerja serta anggarannya. Setelah itu Program Kerja Pastoral 2025 siap di eksekusi. Selamat bekerja!*
Penulis: Oman Otto
Editor: Hiro/KomsosKD