LINTAS PERISTIWA

SURAT GEMBALA USKUP DENPASAR

SURAT GEMBALA USKUP DENPASAR DALAM RANGKA PRAPASKAH-PASKAH 2025

SURAT GEMBALA USKUP DENPASAR

DALAM RANGKA PRAPASKAH-PASKAH 2025

 

Rekan-rekan imam, biarawan-biarawati dan Umat Katolik se-Keuskupan Denpasar (Bali-NTB), yang saya kasihi.

Salam sejahtera dan salam sehat untuk kita semua.

Kita kembali memasuki masa Prapaskah. Prapaskah merupakan masa Retret Agung selama 40 hari. Masa Prapaskah adalah saat istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa, bertobat, berpantang, bermatiraga dan melakukan karya amal kasih sebagai persiapan menyambut perayaan Paskah. Dalam kerinduannya untuk memperbaharui praktek-praktek liturgi Gereja, Konstitusi tentang Liturgi Kudus Konsili Vatikan II (Sacrosanctum Concilium) menyatakan: Dua ciri khas Masa Prapaskah adalah  mengenang atau mempersiapkan pembaptisan, dan membina sikap tobat.

Tahun Yubileum

Masa Prapaskah tahun ini bertepatan dengan tahun Yubileum biasa yang diumumkan oleh  Bapa Suci Sri Paus Fransiskus melalui Bulla Spes Non Confundi,  tanggal 9 Mei 2024. Tahun Yubileum adalah periode istimewa dalam kalender liturgi Gereja Katolik yang dirayakan setiap 25 tahun sekali. Tahun Yubileum ditandai dengan pembukaan Pintu Suci (Porta Sancta) di Basilika utama di Roma dan beberapa gereja utama lainnya di seluruh dunia. Pembukaan Pintu Suci melambangkan dibukanya pintu pengampunan dan rahmat Tuhan.

Tema Tahun Yubileum 2025 adalah PEZIARAH PENGHARAPAN“. Bapa Suci Sri Paus Fransiskus mengatakan bahwa “Pengharapan tidak mengecewakan” (Rm 5:5). Dalam semangat pengharapan, Rasul Paulus menyampaikan kata-kata yang menyemangati ini kepada komunitas Kristen di Roma. Harapan juga merupakan pesan utama dari Yubileum yang sesuai dengan tradisi kuno, diproklamirkan oleh Sri Paus setiap dua puluh lima tahun. Pikiran saya tertuju pada semua peziarah pengharapan yang akan melakukan perjalanan ke Roma untuk menikmati Tahun Suci dan semua orang lainnya yang meskipun tidak dapat mengunjungi Kota Rasul Petrus dan Paulus, akan merayakannya di Gereja lokal mereka. Bagi semua orang, semoga Yubileum ini menjadi momen perjumpaan pribadi yang sejati dengan Tuhan Yesus, “pintu” (lih. Yoh 10:7.9) keselamatan kita, yang selalu diwartakan oleh Gereja, di mana saja dan kepada semua orang sebagai “pengharapan kita” (1 Tim 1:1). (SNC 1)

Tahun Yubileum mengajak kita untuk melakukan perjalanan peziarahan (ziarah)-melakukan perjalanan rohani yang membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan sesama. Tahun Yubileum diharapkan menjadi momen transformasi pribadi dan sosial yang mendalam, menginspirasi tindakan kasih dan pelayanan yang nyata di seluruh dunia.

Bangkit dan Bergerak Bersama Mewujudkan Gereja Sinodal yang Militan Melalui Katekese Kontekstual

Sekedar mengingatkan, bahwa tema pastoral kita tahun 2025 yang berjalan bersama Tahun Yubileum adalah “Bangkit dan Bergerak Bersama Mewujudkan Gereja Sinodal Yang Militan Melalui Katekese Kontekstual”. Tema ini mengajak kita para fungsionaris pastoral untuk berkatekese secara kontekstual sehingga umat mampu menghidupi nilai-nilai injil dalam konteks budaya, tradisi dan sesuai dengan situasi zaman ini, yakni era digital.

Katekese, menurut Petunjuk Umum Katekese tahun 2020, merupakan tindakan gerejawi yang mewujudkan esensi pendidikan iman: transformasi kehidupan melalui pemahaman dan pengalaman yang lebih mendalam tentang warta Paskah, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Dengan pendekatan yang lebih kontekstual, Katekese ditantang untuk menjawab kebutuhan umat di zaman kontemporer, memastikan bahwa iman bukan hanya sekedar konsep, tetapi menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan menghantarkan umat beriman dalam perjumpaan yang semakin mendalam dengan Yesus Kristus.

Katekese kontekstual adalah usaha-usaha menghidupkan pribadi Yesus Kristus dan ajaran-Nya (mengaktualkan Yesus Kristus), bagaimana membuat orang zaman ini masih tetap meyakini bahwa Yesus membawa kebenaran, kebaikan, keselamatan dan keindahan hidup kepada semua manusia sepanjang masa. Hal ini senada dengan yang ditekankan oleh Sri Paus Fransiskus agar Katekese memberikan jalan-jalan keindahan (EG 167). Mewartakan Kristus berarti percaya kepada-Nya dan mengikuti-Nya bukan hanya sesuatu yang tepat dan benar namun juga indah bahkan di tengah kesulitan hidup. Hasil akhir dari proses katekese adalah membawa orang bersukacita, dikuatkan dalam perjuangan hidupnya dan diteguhkan imannya.

Aksi Puasa Pembangunan 2025: “Pertobatan Ekologis: Peziarahan Pengharapan di Tahun Yobel”

Salah satu bagian penting dari masa Praspakah adalah gerakan Aksi Puasa Pembangunan (APP). Tema umum APP 2025 adalah: “Pertobatan Ekologis: Peziarahan Pengharapan di Tahun Yobel 2025”. Tema yang diangkat dalam gerakan APP 2025 adalah upaya untuk membangun gerakan kepedulian dan perlindungan terhadap bumi, rumah kita bersama, yang kondisinya semakin hari semakin memprihatinkan. Dalam semangat peziarahan kita juga dipanggil untuk merawat bumi sebagai “tempat” di mana kita semua berziarah menuju pintu suci Yerusalem Surgawi. Meski tidak nampak jelas dalam bulla Sri Paus Fransiskus “Spes Non Confundit”-pengharapan tidak mengecewakan” tersamar bahwa persoalan lingkungan dan kepedulian terhadap rumah kita juga perlu mendapat perhatian. Dalam konteks pertobatan ekologi, seorang peziarah yang berpengharapan dituntut terlibat mengupayakan perbaikan dan pembenahan tempat di mana kita berziarah bersama. (Kerangka Dasar APP 2025)

Berkaitan dengan beberapa hal ini, maka saya mengajak para imam, biarawan-biarawati dan umat beriman se-Keuskupan Denpasar  untuk bangkit dan bergerak bersama dalam:

  1. Memaknai masa Prapaskah sebagai masa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui laku doa, tobat, pantang, mati raga, puasa, berbuat amal kasih/berbagi dan giat mengikuti pendalaman APP di KBG-KBG, disiapkan juga bahan pendalaman untuk anak-anak.
  2. Memaknai Tahun Yubileum
  • Umat Katolik di seluruh dunia merayakan Tahun Yubileum dengan doa, pertobatan, dan perayaan, yang fokus utamanya adalah pengampunan dan rahmat Tuhan yang melimpah. Demikian juga umat Katolik yang melewati Pintu Suci dengan sikap hati yang tulus dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan Gereja (seperti pengakuan dosa, komuni suci, dan doa untuk intensi Paus) dapat memperoleh indulgensi penuh, yaitu pengampunan atas hukuman sementara akibat dosa. Melalui indulgensi kita mengetahui kemurahan dan kepenuhan pengampunan Tuhan  yang tidak ada batasnya.
  • Tahun Yubileum juga mengajak kita menjadi tanda harapan dengan peduli dan bermurah hati kepada mereka yang menderita kesulitan, miskin, sakit, migran perantau, yang berada di tahanan, lansia dan orang muda yang adalah masa depan gereja.
  • Ziarah Yubileum: Bagi umat di wilayah Keuskupan Denpasar yang tidak memungkinkan berziarah ke Pintu Suci Basilika di Roma, bisa berziarah ke Gereja Katedral Denpasar yang ditetapkan dan dibuka sebagai Pintu Suci, pada 29 Desember 2024 dan akan ditutup pada 28 Desember 2025. (berkaitan dengan hal ini para pastor paroki bersama DPP bisa mengkoordinir umat untuk melakukan ziarah ke pintu suci secara bersama-sama).
  1. Berkaitan dengan Katekese Kontekstual

Dari waktu ke waktu Gereja setia melaksanakan karya katekese, seperti yang sudah lazim kita jalankan adalah: Katekese anak dan remaja (Sekami), Katekese Orang Muda Katolik (OMK), katekese persiapan permandian, komuni pertama, Krisma, Katekese pra-nikah/pasca-nikah dan Katekese umat dewasa. Katekese yang sudah berjalan ini tentu positif sekali, namun perlu dievaluasi, ditingkatkan dan diselaraskan dengan konteks zaman ini.

Dalam Bulla Tahun Yubileum, Bapa Suci juga mengingatkan agar Gereja memberikan perhatian kepada para lansia yang sering merasa kesepian. Para lansia juga berhak mendapatkan tanda-tanda harapan. Menghargai harta karun yang mereka miliki, pengalaman hidup mereka, akumulasi kebijaksanaan mereka dan kontribusi yang masih dapat mereka berikan (SNC 14), maka hendaknya katekese Lansia juga perlu diperhatikan dan dilaksanakan (bagi Paroki yang belum).

Demikian beberapa hal yang bisa saya sampaikan. Terima kasih kepada para fungsionaris pastoral tertahbis maupun terbaptis yang dengan penuh semangat rela memberi diri bagi karya pestoral di paroki masing-masing. Terima kasih juga kepada seluruh umat yang selalu sehati sejiwa bangkit dan bergerak bersama mewujudkan Gereja Sinodal:  Persekutuan, Pasrtisipasi dan Misi.

Surat Gembala ini saya akhiri dengan mengingatkan kembali aturan-aturan Gereja mengenai tobat, puasa dan pantang yang berlaku dalam Gereja Katolik Universal:

Peraturan Masa Tobat, Puasa dan Pantang dalam Gereja

  1. Hari dan waktu tobat dalam Gereja Katolik adalah setiap hari Jumat sepanjang tahun dan selama 40 hari masa pra-paskah (Kan.1250).
  2. Semua orang beriman Katolik wajib melakukan tobat demi hukum ilahi (artinya sesuai perintah Allah sendiri). Maka pada masa tobat tersebut, kita hendaknya secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa secara lebih intensif, menjalankan ibadat dan karya amal kasih, menyangkal diri dengan cara melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan kasih setia, terutama dengan berpuasa dan berpantang (Kan.1249). Pantang makan daging dan makanan lainnya seturut kebiasaan hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, terkecuali hari Jumat itu jatuh bertepatan dengan suatu hari raya dalam Gereja (Kan.1251).
  3. Kita berpantang dan berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung dalam Pekan Suci. Pada hari Jumat lainnya dalam masa pra-paskah ini kita hanya berpantang (Kan. 1251) meskipun puasa dianjurkan.
  4. Yang diwajibkan berpuasa adalah semua orang yang telah berusia dewasa (genap 18 tahun) hingga awal tahun ke 60 (Kan 1252). Puasa berarti makan kenyang hanya sekali dalam sehari untuk tujuan-tujuan rohani dan amal.
  5. Yang diwajibkan berpantang adalah semua orang yang telah berusia genap 14 tahun ke atas (Kan. 1252). Pantang berarti meninggalkan makanan tertentu atau kebiasaan-kebiasaan tertentu demi tujuan-tujuan rohani dan amal.

Akhirnya, saya mengucapkan Selamat memasuki masa Prapaskah 2025. Semoga kita dengan sungguh-sungguh memaknai dan memanfaatkan masa Prapaskah untuk menimba rahmat Allah dengan berbagai kegiatan yang memungkinkan tumbuh suburnya hidup iman dan rohani kita. Tuhan memberkati kita semua yang berkehendak baik.

 

Denpasar, 10  Februari 2025

Pada Pesta Santa Skolastika

Salam dan Berkatku

 

+Mgr. Silvester San

Uskup Denpasar

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!