LINTAS PERISTIWA

Pelatihan Public Speaking bagi Fungsionaris Pastoral

DENPASAR – Sejumlah Imam dan Frater yang sedang masa TOP (Tahun Orientasi Pastoral) serta staf Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar selama tiga hari mengikuti Pelatihan Public Speaking.

Kegiatan ini diselenggarakan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Denpasar berkolaborasi dengan Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Dilaksanakan di Catholic Center, Rabu-Jumat, 26-28 Februari 2025. Beberapa staf Catholic Center juga ikut sebagai peserta pelatihan ini. Ada juga Anggota DPRD Kota Denpasar Angelica A.A.A. Priniti (Gek Diaz) sebagai peserta.

Dari KWI hadir Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, RD. Antonius Gregorius Angelo Lalu dan salah seorang Badan Pengurus Komsos KWI Jose Marwoto sebagai narasumber utama pelatihan ini.

RD. Steven Lalu, Sekeretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI

Pelatihan bertujuan antara lain untuk meningkatkan kepercayaan diri ketika berbicara di hadapan umum, melatih teknik dan olah vocal, mampu menyusun cerita yang inspiratif dan menarik serta mengembangkan kemampuan menyampaikan pesan dengan struktur sistematis.

Hari pertama giat pelatihan Public Speaking ini, Rabu (26/2), diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Sekretaris/Ekonom Keuskupan Denpasar RD. Agustinus Sugiyarto, dilanjutkan dua sambutan.

Sekretaris/Ekonom Keuskupan Denpasar RD. Agustinus Sugiyarto saat memimpin misa pembukaan

Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI yang lebih dikenal dengan panggilan Romo Steven Lalu, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa sebagai pengikut Yesus, dapat belajar orasi ataupun public speaking dari Yesus sendiri sebagai Katekis yang agung.

“Kita bersyukur karena mendapat pelatihan public speaking. Walaupun Yesus tidak pernah belajar public speaking, kita bisa belajar dari Yesus. Dia adalah Katakis yang agung. Belajar orasi atau public speaking kita belajar dari Yesus,” katanya.

Rm. Steven juga mengingatkan pentingnya sikap rendah hati dalam belajar bersama ini. Imam Diosesan Keuskupan Manado itu, juga menegaskan bahwa untuk bisa bicara di depan umum, kuncinya adalah kepercayaan diri dan itu tidak cukup dalam pelatihan satu dua hari. Oleh karena itu, perlu latihan terus menerus sambil evaluasi diri dan evaluasi dari orang lain, maka kerendahan hati juga sangat perlu.

Rm Steven juga mengatakan, untuk menjadi professional termasuk dalam pewartaan harus melibatkan Tuhan. Sebagai seorang pewarta, katanya, membutuhkan bantuan Roh Kudus untuk menjadi pewarta yang berhasil.

Suasana pelatihan

Di sisi lain, Rm. Steven juga mengatakan bahwa public speaking atau komunikasi, bukan sekedar menyampaikan konten tapi membangun relasi dan interaksi. Sehingga public speaking itu adalah seni untuk memberikan orang inspirasi.

Hal itu selaras dengan tema palatihan ini yaitu “The Art of Inspiring Public Speaking: Communicating Faith with Clarity and Impac” (seni berbicara di hadapan umum yang memberikan inpirasi: mengkomunikasikan iman dengan jelas dan berdampak).

“Public speaking berarti kita merengkuh orang. Berpengaruh terhadap pendengar, bagaiaman pesan yang kita sampaikan itu sampai dan dimengerti dengan baik dan bisa menjadi insipirasi dan mendorong pendengar untuk melakukan sesuatu (berdampak),” ungkapnya.

Sementara Vikjen sekaligus Direktur Puspas Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey, yang menyampaikan sambutan secara online karena sedang berada di luar negeri, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bagian dari upaya untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dalam mendukung pewartaan di Keuskupan Denpasar. Hal ini sesuai tema pastoral tahun 2025 dengan fokus pada katekese kontekstual.

Vikjen Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey, dari Jepang menyampaikan sambutan dan membuka pelatihan Public Speaking

Di samping itu, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Denpasar itu berharap, melalui pelatihan ini ada perubahan cara sekaligus memberikan keberanian berkomunikasi untuk mengembangkan karya pastoral dan penguatan iman umat di Keuskupan Denpasar.

“Tidak gampang berbicara di depan banyak orang, butuh keterampilan khusus, karena itu pelatihan ini dimaksudkan. Oleh sebab itu, mari kita membiarkan diri dibentuk oleh Allah melalui narasumber, agar keterampilan dan cara komunikasi kita semakin meningkat dan lebih baik,” imbuh Rm. Babey.

Pada misa pembukaan, Rm. Agustinus Sugiyarto dalam homilinya mengajak untuk hidup bijaksana sesuai dengan bacaan pertama. Sedangkan dalam Injil, katanya, diingatkan bahwa Tuhan bisa memakai siapa saja untuk melakukan kehendakNya, karena itu dukunglah orang-orang yang mau berbuat baik. Yesus juga terbuka kepada siapa saja dan mengajak untuk bersolider dengan semua orang yang mau berbuat baik.

“Dari bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan dalam perayaan ini, Tuhan mengajak kita untuk menjadi bijaksana, terbuka (inklusif) dengan orang lain serta bersolider dengan semua orang yang mau berbuat baik,” katanya.

Jose Marwoto, sebagai narasumber pelatihan, dalam perkenalan sekaligus pengantar umum tentang orientasi pelatihan secara singkat menyampaikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan kalau mau menjadi seorang public speaker yang baik dan berhasil.

Narasumber: Jose Marwoto

Menurut Direktur Radio Heartline, beberapa hal yang penting untuk mendukung public speaking, katanya, antara lain pentingnya memperhatikan bahasa tubuh (body language) atau gestur yang tepat dan sesuai, meperhatikan senyuman dan kontak mata, humor seperlunya serta kekuatan bercerita (story telling).

Jose Marwoto juga ingin mengetahui ekspektasi para peserta dari pelatihan tersebut. Umumnya beberapa peserta yang diberikan kesempatan mengungkapkan harapannya, berharap pelatihan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri bila berbicara di hadapan umum, ingin mendapatkan pengetahuan komunikasi dan trik atau metode baru dalam berkomunikasi khususnya dalam pewartaan, mampu berbicara dengan baik, teratur dan terukur serta bisa mempengaruhi orang lain.

Di bagian akhir, Jose Marwoto memberikan tugas kepada para peserta untuk membuat renungan singkat selama 3 menit, lalu direkam dalam bentuk video dan dievaluasi pada pertemuan berikutnya.*

Hironimus Adil

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!