LINTAS PERISTIWA

RAKER YAYASAN INSAN MANDIRI DENPASAR 2025

DenpasarKeluarga besar Yayasan Insan Mandiri Denpasar dalam menyambut tahun ajaran 2025-2026 mengadakan Rapat Kerja (Raker) untuk mengevaluasi pelaksanaan program tahun ajaran 2024-2025 dan membuat program kerja  2025-2026.

Selama 4 hari, kegiatan ini berlangsung di Aula Yayasan Insan Mandiri Denpasar(tgl.17-20/03/2025).

Tema Pendidikan yang diusung dalam Tahun Ajaran 2025-2026 adalah “Pemberdayaan Orang Tua, Tokoh Masyarakat dan Alumni untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah”.

Peserta yang hadir dalam Raker tersebut terdiri  dari Ketua dan Anggota Badan Pengawas,  Ketua dan Anggota  Badan Pengurus, Direktur dan Staf Badan Pelaksana Kegiatan (BPK): BPK Pusat Denpasar serta BPK Cabang Lombok -Sumbawa dan 36  Kepala Sekolah dari setiap unit Sekolah di Bali (23 sekolah) dan di NTB (13 Sekolah) mulai jenjang PG & TK, SD, SMP dan SMA.

Acara Raker dibuka dengan perayaan Ekaristi, dipimpin oleh  Ketua Badan Pembina, Mgr. Dr. Silvester San (Uskup Denpasar).

Mengawali misa, Mgr. San mengatakan kegiatan raker sangat penting untuk mengevaluasi program kegiatan tahun ajaran sebelumnya dan bersama merancang program tahun ajaran berikutnya.

Misa pembukaan dipimpin oleh Mgr. Silvester San didampingi oleh RD Thomas Almasan dan RD.Kadek Ariana

Dengan mengetahui kekurangan yang ada, kita dapat membuat program pendidikan yang lebih baik untuk ke depannya.  Atau meningkatkan yang sudah baik menjadi lebih baik sehingga sekolah kita dapat menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas dan berkarakter DJTM (Disiplin, Jujur, Terampil, Mandiri).

Selanjutnya dalam kotbah, Mgr. San mengingatkan bahwa  sebagaimana firman Yesus dalam injil Lukas 6:36-38, “Yesus mengatakan Janganlah kamu menghakimi maka kamu pun tidak  akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni…”.

Dalam dunia Pendidikan, sebagai seorang guru juga jangan mudah menghukum anak didik tetapi dampingilah mereka agar mereka dapat  mengerti dan tahu membedakan hal yang baik untuk dilaksanakan dan  hal yang buruk untuk dihindari. Hal ini juga selaras dengan nilai DJTM yang menjadi nilai-nilai unggul pendidikan karakter di sekolah kita.

Perlunya Partisipasi dan Pengorbanan untuk Mencapai Tujuan Bersama

Ketua Yayasan Insan Mandiri Denpasar, RD. Thomas Almasan dalam sambutannya mengatakan, kita bersyukur pada Tuhan karena atas penyelenggaraannya sehingga Yayasan Insan Mandiri Denpasar masih tetap bertahan dan terus bergerak maju ke depan dalam karya di bidang Pendidikan.

Selain itu, kita semua menyadari bahwa melalui  keterlibatan dalam pelayanan yang penuh dengan kesetiaan, ketekunan dan pengorbanan kita akan mencapai tujuan bersama.

Romo Thomas saat memberi sambutan

“Mungkin kita berpikir Setiap kali raker itu sesuatu yang biasa-biasa saja dan sepertinya tidak ada arti. Namun jika kita mau memaknai pertemuan dengan baik melalui partisipasi kita, pikiran kita dan kesediaan kita untuk berubah maka itulah yang harus kita geluti dan bergerak bersama untuk sebuah perubahan dalam mengatasi tantangan yang kita hadapi. Dengan demikian kita menjadi luar biasa dalam pelayanan kita masin-masing”, tandas romo Thomas.

Romo Thomas juga menyinggung bahwa apa pun kurikulumnya, siapa pun menteri Pendidikannya, kita tetap siap  dan fokus dengan Visi dan Misi kita untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang ada.

Menurut romo Thomas, sejak awal yayasan ini dibentuk, keterlibatan kaum awam  dan perjuangannya sangat  besar dalam pendirian yayasan ini. Artinya  sesungguhnya sudah ada kolaborasi yang terbangun dengan semua pihak sejak awal berdirinya Yayasan kita.

Romo Thomas menekankan bahwa, berkolaborasi  bukan hanya untuk tujuan berapa yang kita dapatkan dari para pihak terkait, melainkan apa yang bisa kita sinergikan dengan para stake holder antara lain: orang tua murid, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para alumni.

Gagasan Pendidikan Humanis dan Holistik

Ketua Badan Pengawas Yayasan Insan Mandiri Denpasar, RD. Dr. Dominikus I Gusti Bagus  Kusumawanta dalam sambutannya mengatakan, belajar adalah proses yang saling mendukung antar individu. Belajar yang humanis membutuhkan  lingkungan yang mendukung agar siswa merasa aman.

Romo Dr.Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta

Sekolah yang humanis tidak hanya menekankan pada akademik semata, tetapi juga pada pengembangan kemanusiaan yang holistik.

Ciri-ciri Pendidikan humanis antara lain, pembelajaran berpusat pada siswa. Artinya guru dalam sekolah yang humanis berperan sebagai sahabat pembelajar dan fasilitator yang membantu siswa dalam mengeksplorasi minat, bakat, dan kebutuhan mereka sendiri.

Kurikulum dirancang untuk memfasilitasi proses belajar yang berpusat pada siswa, sehingga siswa merasa didengar dan dihargai sebagai pribadi. Maka kolaborasi dan sinergi menjadi kunci dalam pembelajaran di sekolah yang humanis.

Selain itu menurut romo Kusumawanta, sekolah yang humanis menghargai dan merayakan keanekaragaman siswa dalam segala aspeknya, baik itu latar belakang budaya, kepercayaan, atau kemampuan.Ini mustii tercermin dalam kurikulum yang inklusif dan lingkungan yang menyambut semua siswa dengan tangan terbuka.

Sekolah yang humanis menawarkan pendekatan Pendidikan yang lebih menyeluruh, mengakui bahwa Pendidikan sejati tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan kemanusiaan, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik individu dan masyarakat yang lebih berempati.

Foto bersama Pengurus, Pengawas dan BPK bersama Uskup Denpasar

Pendidikan Holistik

Menurut romo Kusumawanta,  pendidikan holistik mensyaratkan adanya  pengakuan atas keanekaragaman siswa dalam segala aspeknya.

Gagasan Pendidikan holistik adalah pendekatan pembelajaran yang menyeluruh, tidak hanya berfokus pada aspek akademis.

Gagasan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara harmonis, termasuk  aspek fisik, emosional, sosial, kognitif, estetika, dan spiritual.

Romo Kusumawanta juga menyampaikan  beberapa prinsip pendidikan holistik yang harus diperhatikan antara lain: pembelajaran harus relevan dan bermakna bagi siswa, menekankan kreativitas dan pemikiran kritis, rasa kebersamaan dan kolaborasi, Pendidikan jasmani dan praktik kesadaran diri,  terbuka terhadap segala perbedaan dan ide baru, menghormati pendapat, nilai dan tradisi yang berbeda, dan berani mengambil Keputusan dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan yang ada.

Raker Sebagai Ajang Evaluasi

Direktur Badan Pelaksana Kegiatan Yayasan Insan Mandiri Denpasar RD. Dr. Kadek Ariana dalam pemaparannya mengatakan, Raker merupakan ajang evaluasi untuk melihat kembali program-program strategis yang telah dirumuskan dan dilaksanakan bersama.

 Saat ini kita di tahun ketiga, yang masih sedang berjalan, yakni program tahun ajaran 2024-2025  tema yang diusung adalah “Guru, tenaga Pendidik yang Profesional, Berkompeten dan Berkomitmen Tinggi”. Pada tahun pertama tahun ajaran 2022-2023, kita mengusung tema: Kurikulum Pendidikan yang Berbasis Teknologi Digital dan Kepemimpinan Pembelajaran yang Efektif.

Direktur BPK Yayasan Insan Mandiri Denpasar RD. Dr. Kadek Ariana

Tahun kedua, yakni tahun ajaran 2023-2024, tema yang diusung adalah “Kualitas Manajemen Sekolah dan Yayasan yang Profesional, Transparan dan Akuntabel”.

Sedangkan Tema Pendidikan Tahun Pelajaran  2025-2026 yang akan datang, kita mengusung tema: “Pemberdayaan Orang Tua, Tokoh Masyarakat dan Alumni untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan di Sekolah”. Dan tahun 2026-2027, tema yang kita rancang adalah Pengupayaan Sekolah unggul (Nasional Plus) Boarding School dan Sekolah tinggi dalam Mempertahankan Eksistensi Yayasan di Tengah Masyarakat”.

Suasana kegiatan Focus Group Discussion (FGD)

Semua program strategis itu dapat tercapai dengan baik apabila semua komponen Yayasan bersinergi dan berkolaborasi untuk berpartisipasi  dan berjuang bersama. Salah satunya melalui Raker seperti yang kita laksanakan ini.

Acara Raker hari pertama dilanjutkan dengan Ice breaking dan FGD yang dipandu  Romo Kadek Ariana selaku Direktur BPK  bersama  tim BPK untuk memantapkan program dari masing-masing sekolah sesuai jenjang pendidikannya dan diakhiri dengan renungan singkat dan doa penutup.  ***

 Penulis: Blasius Naya Manuk.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!