CERBUNG ROHANI

LAYANG-LAYANG DI KAKI SALIB

EPISODE LIMA BELAS

XV

Tantangan bagi Dayu untuk mempertahankan kesucian perkawinannya dengan Agas datang dari orang-orang yang dekat dengan kehidupannya. Malam ini Aldo membawa seorang dokter ke rumah Dayu.Aldo adalah kakak sulung Dayu.Dokter itu duda dan mengaku sudah memiliki seorang putra seusia Maria.Ia bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit elit. Dia tampan.
“ Dayu,tidak baik kamu sendiri terus.Kamu perlu teman.Perlu seorang laki-laki sebagai pelindung.”

Kata-kata Aldo dengan intonasi yang lembut.Dayu menatapnya dan berkata.
“ Ah sudahlah kak.Biarkan aku menjalani kehidupan ini menurut keinginanku.”
“ Kau perlu ketenangan batin.”
“ Kak, aku menikmati hidup dalam kesendirian.Aku menikmati hidup seperti saat ini.”
“ Sebagai kakak aku turut bertanggung jawab atas hidupmu.Aku tak ingin melihatmu menderita.Kau satu-satunya adik perempuanku.Jadi wajar kalau aku menghendaki engkau bahagia.”

Aldo memandang Dayu.Ia tersenyum.Pada hal Aldo tipe laki-laki yang jarang tersenyum pada adik-adiknya.Kalau bicara maka dia pasti serius.Aldo bertipe seperti pak Ibas.Tegas dan berwibawa.
“ Jangan bodoh Dayu.Mas Dony ini seorang dokter.Ia tampan.Memangnya kurang apa lagi?”
“ Tak ada yang kurang kak.”
“ Lalu mengapa kau tak tertarik?”
“ Karena jalan yang kutempuh saat ini bukan jalan yang bisa dengan mudah kugadaikan. Tidak semudah yang mas Aldo pikirkan.Aku tak mungkin menerima tawaranmu mas Aldo.”

Aldo diam sejenak mendengar jawaban Dayu. Kedua bola matanya menatap tajam ke arah Dayu.Lalu ia menggeleng-gelengkan kepala.Aldo menyulut sebatang rokok lalu dihisapnya.

Hembusan asap rokok itu memenuhi ruang tamu rumah Dayu.Sebetulnya Dayu tidak suka pria perokok.Ketika Dayu pacaran dengan Agas dia perokok.Tapi Dayu mengatakan pada Agus merokok itu tidak sehat.Bukan hanya terhadap dirinya sendiri tetapi juga yang menghirup asap yang dihembuskan perokok. Agas pun berhenti merokok.

Bau rokok yang dihempaskan Aldo benar-benar menusuk hidung.Dayu tahu hal ini tak baik untuk kesehatan.Tapi Dayu seolah kehilangan daya untuk menegur Aldo dan memintanya untuk tidak merokok di rumahnya.
“ Kau tetap pada pendirianmu?” Tanya Aldo
“ Sudah kukatakan kak.Aku memilih apa yang sesuai dengan hati nurani.Ingat kak,hati nurani itu hukum tertinggi”.
“ Kau terlalu idealis Dayu.Hidup butuh terobosan.Hidup jangan sampai terjebak pada posisi yang kaku.” Ujar Aldo.

Sejenak mereka seolah tergulung dalam kesunyian.Dayu diam dan Aldo juga diam.Dokter Dony teman Aldo sejak awal pertemuan memilih diam. Hanya bola matanya sering genit ke arah Dayu. Dayu pun memandangnya tanpa sedikitpun rasa bergetar di hati.Mungkin itu pertanda bahwa Dayu sama sekali tak tertarik.Bukan tak tertarik pada laki-laki tetapi tak tertarik untuk menikah lagi.
“ Dokter Dony ini sudah mapan. Sudah punya segala-galanya. Punya rumah. Punya mobil.Jadi kalau kau menikah dengannya maka kau akan mendapatkan kebahagiaan. Pikirkan baik-baik Dayu.”
“ Maaf kak Aldo.Aku tak tertarik.”
“ Apa yang kau katakan itu sekedar basa-basi kan?”
“ Bukan basa-basi kak.Yang kukatakan ini prinsip hidup.Tercetus dari hati nuraniku”
“Apa yang kau maksudkan dengan hati nurani? Engkau pikir dengan berpegang pada hati nurani akan membahagiakanmu?”

Dayu menatap wajah dokter Dony. Lelaki itu juga menatapnya.Senyum di sudut bibirnya melesat seolah ingin menombak hati Dayu agar luluh.Dengan santun Dayu berkata.
“ Mas Donny.Aku minta maaf.Kita memang tidak berjodoh.Di luar sana masih ada perempuan lain. Bahkan mas Donny bisa mendapatkan gadis perawan.Maaf mas Dony.”
“ Oh ya tak mengapa dik Dayu.”

Aldo berpaling wajah ke arah Dayu. Ia menatap dengan sangat dalam.Bibirnya tanpa senyuman.Dahinya tampak berkerut.Lalu ia berkata.
“ Dasar matamu buta.”
“ Asal imanku tidak buta.”
Jawaban itu membuat Aldo marah. Ia menganggap Dayu tidak berpikir logis dan realistis.Aldo beranggapan jika suami telah pergi meninggalkan istri maka saat itu perkawinan pun bubar.Aldo tentu tak akan pernah mengerti bahwa Gereja Katolik mengajarkan perkawinan yang tak terceraikan.Bahkan Injil pun menegaskan,yang dipersatukan Allah,tak boleh diceraikan manusia,kecuali oleh maut.
“Kau sarjana tetapi cara berpikirmu tidak realistis.Bagaimana mungkin engkau setia pada perkawinan dimana salah satunya adalah pengkhianat?”
Kata-kata Aldo terasa sangat pedas dan menusuk batin
“ Soal iman dan keyakinan memang sulit dimengerti secara realistis. Iman itu soal hati. Soal nurani.”

Jawaban Dayu membuat Aldo terdiam.Sejenak ia menatap Dayu.Lalu ia berkata.
“Suatu saat kau akan menyesal.Semoga kau bahagia dengan cara pandangmu yang kolot itu.Kau pikir bakal bahagia dengan hati nuranimu?” Ujar Aldo.

Dayu menanggapinya dengan senyum saja.Aldo pasti tak akan mengerti cara berpikir Dayu.Juga bagaimana cara hidup Dayu yang tetap berpegang teguh pada hati nurani.Dayu terinspirasi oleh rasul Paulus saat ia di hadapan Mahkamah Agama seperti dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 23:1; Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama rasul Paulus berkata, hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.

Dayu ingin mengikuti teladan rasul Paulus yang hidup dengan hati nurani murni seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 24:16; Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

Dayu tahu Aldo sulit untuk memahami sikapnya terhadap perkawinan katolik yang telah ia jalani bersama Agas. Dayu tetap taat pada apa yang tertulis dalam Injil. Matius 19:5 mengatakan; Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
“ Kak Aldo perlu tahu.Sampai kapan pun Dayu akan menunggu mas Agas. Dia pasti kembali ke rumah ini.”
“ Engkau bodoh.Menunggu orang yang tidak pasti. Hanya orang sinting mencintai pengkhianat.”
“ Mungkin benar mas Agas pengkhianat.Tetapi perkawinanku dengan mas Agas tak boleh dikhianati.Dayu haru memegang teguh komitmen, apa yang dipersatukan Tuhan tak boleh diceraikan manusia.”

Aldo seperti kehabisan kata-kata. Ia mengajak Dony meninggalkan rumah Dayu. Aldo melangkah keluar dari rumah Dayu. Menghidupkan mobil dan bergerak pergi.Dayu menarik napas. Menatap mobil Aldo hingga hilang di kelokan jalan.

Dayu merasakan imannya semakin diteguhkan. Ia yakin jika hidup dengan iman akan semakin terpesona pada Allah sehingga hidupnya tidak mudah goyah. Dayu telah berusaha mengenal Tuhan lebih dalam sehingga menetapkan hati bahwa tidak ada yang lebih penting daripada pengenalan akan Tuhan. Dayu menghayati apa yang tertulis dalam Galatia 3:7: Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

Berusaha selalu hidup dalam Roh Allah adalah hal yang dilakukan Dayu. Ia tahu hidup tidak akan disempurnakan Tuhan jika tidak berpegang teguh pada Roh Allah. Dayu sadar dirinya tak mungkin kuat menghadapi berbagai godaan untuk mengkhianati iman kalau tidak berpegang teguh pada Roh Allah. Ia yakin dengan Roh Allah dapat mematikan keinginan daging dan tetap teguh hidup dalam kepenuhan Roh.

Galatia 3:14 menulis; Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Dayu merasakan kekuatan Roh dalam dirinya. Ia akan terus mempertahankannya.***bersambung

Show More

Agust G. Thuru

Lahir di Maghilewa Inerie Ngada Flores, NTT. Alumni STKIP Widya Yuwwana Madiun. Pimred Tabloid Mentik. Alamat: Jl. Hayam Wuruk Gg 181 No 4 Denpasar, HP/WA: 081337769252 - email: agusthuru@gmail.com.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!