Komisi Komsos Bangun Sinergi dengan Penyuluh Katolik untuk Mengisi Mimbar di TVRI

Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Denpasar menghadirkan para Penyuluh Agama Katolik Provinsi Bali, baik yang berstatus PNS maupun swasta untuk membangun sinergi atau kerjasama di bidang pewartaan.
Dalam jangka pendek, sinergi yang diharapkan adalah menigisi siaran Mimbar Agama Katolik di TVRI Bali, yang saat ini biasa disiarkan secara langsung (live) pukul 15.00-16.00 setiap pekannya.
Ada sekitar 20 orang Penyuluh Katolik, termasuk Pembimas Katolik Provinsi Bali Robert Bilarminus Made Suryanta, serta beberapa orang dari Komisi Komsos Keuskupan Denpasar, hadir dalam pertemuan bersama yang dilaksanakan di Aula Keuskupan Denpasar, Senin (28/10/2024).
Ketua Komisi Komsos Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey, mengawali pertemuan dalam rangka penjajagan kerjasama itu dengan memberikan materi bertopik “Siap Mewartakan Kabar Gembira Melalui TVRI”
Menurut Romo Babey, keuntungan yang paling nyata pewartaan lewat televisi karena bisa menjangkau banyak orang, segala usia, jenis kelamin dan latar belakang perbedaan lainnya.
“Dengan perkembangan tekonologi, penyuluh dapat memanfaatkan media televisi sebagai sarana pewartaan, memanfaatkan mimbar agama Katolik di TVRI Bali,” katanya.

Menurut Rm. Babey, pewartaan merupakan dasar iman seseorang. Pewartaan itu, bisa secara konvesional dengan tatap muka secara langsung, juga melalui sarana atau media yang ada, seperti media televisi dan radio maupun media-media digital yang perkembangan sangat pesat saat ini.
Dalama dokumen Gereja hasil Konsili Vatikan II yaitu Inter Mirifika tentang Media Komunikasi Sosial, dijelaskan Gereja menyatakan bahwa media komunikasi termasuk televisi dalah instrument yang kuat untuk menyebarkan ajaran Kristus, mempromosikan keadilan, dan membina persatuan iman.
“Dokumen ini tentu sangat mendukung keterlibatan penyuluh agama Katolik dalam program-program pewartaan di televisi,” ungkap Pastor yang juga Direktur Puspas ini.
Romo Babey juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus mendorong para pewarta untuk menemukan cara kreatif dalam mewartakan Injil.
Namun demikian, terkait dengan pewartaan melalui televisi, Romo Babey mengingatkan para penyuluh supaya perlu pemahaman tentang etika dan nilai injil. Di samping itu, Perlu menjaga pesan agar sesuai dengan ajaran Katolik, tanpa terpengaruh oleh nilai-nilai duniawi dan bertentangan dengan Injil.
Ditambahkan, dengan jangkauan lebih luas hingga jutaan pemirsa, televisi dapat menjadi media untuk pembentukan iman yang kuat dengan menghadirkan konten yang inspiratif dan edukatif. Lewat televisi juga penyuluh agama dapat memperdalam pemahaman iman umat karena memungkinkan adanya interaksi dan edukasi.
“Langkah-langkah praktis yang diperoleh dalam pewartaan melalui televisi yaitu dapat mengemas pesan dengan kreatif, kolaborasi dengan professional media, dan sebagainya,” imbuh Romo Babey.
Pembimas Bali Katolik Kementerian Agama Provinsi Bali, Robert B.M. Suryanta, juga diberi kesempatan menyampain pengarahan.
Menurut Pembimas Katolik, para penyuluh terpanggil juga menjadi pewarta di dunia digital. ”Tim Komsos mau mengajak kita para penyuluh untuk sinergi dengan Gereja dalam mewartakan Kristus, baik melalui televisi, radio maupun media-media sosial yang ada. Semoga niat baik kita diberkati,” katanya singkat.
Sementara Sekretaris Komisi Komsos Keuskupan Denpasar Kristin Herman, dalam kesempatam itu mengajak para penyuluh dapat mengisi mimbar Katolik di TVRI secara rutin.
Kristin lantas menjelaskan tentang konsep mimbar agama Katolik di TVRI Bali dengan menyediakan teks panduan yang memudahkan pembawa acara maupun pengisi acara dalam proses siaran di TVRI.
Pertemuan tersebut berpuncak pada simulasi mengisi mimbar Katolik di TVRI Bali dengan mangangkat salah satu tema yang pernah dibawakan oleh keluarga besar Pusat Pastoral Keskupan Denpasar di TVRI Bali.
Beberapa orang penyuluh tampil dalam simulasi itu dengan format shering iman. Satu orang berperan sebagai pembawa acara, satu orang berperan sebagai imam dan empat orang lainnya sebagai narasumber awam. Simulasi ini direkam dalam video untuk kepentingan evaluasi.
Sebagai informasi, Mimbar Agama Katolik di TVRI Bali selama ini merupakan kerjasama antara Bimas Katolik Provinsi Bali dan Gereja Katolik Keuksupan Denpasar dalam hal ini Komisi Komsos. *
Hironimus Adil