LINTAS PERISTIWA

Keluarga Besar Keuskupan Denpasar Ziarah ke Pintu Suci

DENPASAR – Kesempatan berahmat bagi keluarga besar Keuskupan Denpasar, pada Kamis (3/4/2025), melakukan ziarah ke Ponta Sancta (Pintu Suci) di Gereja Roh Kudus Katedral Denpasar yang dibuka khusus sepanjang tahun Yubileum ini. Pintu Suci ini satu-satunya di Keuskupan Denpasar.

Mulai dari Bapak Uskup, Vikjen, Sekretaris Uskup, Ketua dan Sekretaris Komisi Puspas dan seluruh karyawan-karyawati yang berkarya di Keuskupan Denpasar mengikuti ziarah tersebut.

Sebelum ziarah ke Pintu Suci, keluarga besar Keuskupan terlebih dahulu mengikuti Rekoleksi Prapaskah yang berlangsung di Kapela Keuskupan Denpasar, jalan Tukad Balian. Vikjen/Direktur Puspas RD. Herman Yoseph Babey, menjadi pembimbing rekoleksi.

Vikjen RD. Herman Yoseph Babey, ketika menyampaikan Rekoleksi di Kapela Keuskupan

Setelah rekoleksi dilanjutkan dengan Sakramen Tobat, berupa pengakuan dosa yang dilayani oleh RP. Martin Fatin, SVD dan RD. Thomas Nyoman Almasan.

Sebagai pengantar rekoleksi, Rm. Babey, demikian Vikjen Keuskupan Denpasar biasa disapa, terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang ziarah ke Pintu Suci dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan indulgensi penuh.

Tema rekoleksi yang diangkat Rm. Babey adalah tentang Peziarah Harapan, yang merupakan tema tahun Yubileum. Menurut Romo Babey, ziarah sudah umum dilakukan umat Katolik. Misalnya ziarah ke makam keluarga, ziarah ke Gua Maria atau ke tempat-tempat suci lainnya.

Peserta Rekoleksi tekun mendengarkan pemaparan dari Romo Babey tentang Peziarah Pengharapan

Namun, sebagai sebuah refleksi, Rm. Babey mengungkapkan, kadang ada yang melakukan ziarah itu dibungkus untuk kepentingan shoping. “Malah seringkali terjadi untuk shoping atau foto-foto lebih banyak waktunya daripada ziarah itu sendiri. Ini realitas yang sering dijumpai,” katanya.

Romo Babey, menegaskan bahwa peziarahan dalam Gereja Katolik bukan sekedar perjalanan fisik tapi perjalanan rohani untuk mendekatkan diri dengan Allah.

Beberapa alasan spiritual dari ziarah itu, yakni pertama sudah pasti mencari kedekatan dengan Allah. “Sejenak kita menjauhkan diri dari rutinitas kita dan mencari kedekatan sekaligus kekuatan dari Allah,” imbuhnya.

Alasan spiritual yang kedua, bahwa ziarah itu sebagai bentuk pertobatan dan menyucikan diri.

Ketiga adalah meneladani perjalanan tokoh-tokoh iman dalam Kitab Suci seperti perjalanan iman Yesus sendiri, Bunda Maria maupun Orang Kudus lainnya.

Alasan spiritual keempat yaitu untuk mengalami indulgensi penuh dengan memenuhi syarat-syaratnya seperti pengakuan dosa, ziarah ke Ponta Sancta, berdoa dan olah rohani lainnya.

“Kalau mau selamat masuklah melalui Yesus sebagai Pintu menuju Kerajaan Surga dan untuk berjumpa dengan Allah Bapa,” katanya.

Alasan spiritual kelima melakukan ziarah adalah supaya menjadikan kita berani menjadi Saksi Iman

Selain lima alasan spiritual tersebut,Romo Babey juga menjelaskan tentang maafaat berziarah, antara lain untuk pertumbuhan rohani dan pemahaman imam yang kuat melalui pengetahun iman yang didapatkan selama ziarah.
Maanfaat berikutnya yaitu peziarahan menjadi moment pertobatan dan penyembuhan batin serta meningkatkan solidaritas dan persaudaraan.

Mengawali doa sebelum ziarah di depan Gua Maria

“Paus Fransiskus dalam Bula Tahun Yubileum ini mengajak kita supaya dimanfaatkan dengan baik sebagai tahun Rahmat Tuhan bagi peziarah pengharapan, dengan tekun berdoa, mengikuti Sakramen Tobat dan ziarah ke Pintu Suci. Sebagai Peziarah sejati selalu memulai perjalanan dengan hati yang terbuka kepada Tuhan,” tutupnya.

Selepas Rekoleksi, semua peserta rekoleksi di beri kesempatan untuk mengaku dosa secara pribadi. Selanjutnya, sekitar pukul 11.45 semuanya bergerak menuju Gereja Katedral Denpasar dan setibanya di Katedral langsung menuju titik kumpul di depan Gua Maria yang menjadi titik start berziarah ke Pintu Suci.

 

Dia karyawati Keuskupan sedang berdoa di Ponta Sancta

Dengan tertib dan berbaris rapi, keluarga besar Keuskupan kemudian melakukan perjalanan dari depan Gua Maria yang terletak di bagian belakang gereja sambil menyanyikan Hymne Tahun Yubileum hingga di depan Pintu Suci.

Bapak Uskup saat memasuki dan Berdoa di Pintu Suci

Kemudian, setiap peziarah ini dengan penuh iman memasuki Pintu Suci, berdoa sambil menyentuh Pintu Suci lalu terus masuk ke dalam gereja untuk berdoa. Setelah semuanya melewati Pintu Suci, lalu berdoa bersama dan renungan yang dipimpin Rm. Babey, kemudian ditutup dengan berkat dari Bapak Uskup Mgr. Silvester San. *

Hironimus Adil

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!