Puncak Perayaan Emas Yayasan Valentia Dendios

PEGENDING, KULIBUL – Puncak rangkaian acara Perayaan Emas (50 Tahun) Yayasan Valentia Dendios (Yasvade), berlangsung di Gereja Stasi Gembala Yang Baik, Pegending, Paroki St. Paulus Kulibul, Selasa, 1 April 2025.
Perayaan didahului Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, didampingi Ketua Badan Pengurus Yasvade RP. Yosef Wora, SVD, RD. Flavianus Endi dan RD. Evensius Dewantoro selaku Badan Pembina, Sekretaris Uskup RD. Agustinus Sugiyarto dan sejumlah imam lainnya.
Yasvade merupakan sebuah yayasan di bawah naungan Keuskupan Denpasar yang berkarya di bidang pelayanan Kesehatan (mengelola klinik-klinik dan apotek) serta karya sosial yaitu melayani pendampingan anak-anak melalui Taman Anak Sejahtera (TAS) yang berfungsi sebagai lembaga penitipan anak.
Setelah misa syukur, acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang berlangsung di halaman Gereja Gembala Yang Baik Pegending, dengan suguhan berbagai acara seni dan hiburan serta dimeriahkan oleh Leonian Band.
Perayaan puncak HUT Emas Yesvade dihadiri oleh Badan Pembina, Badan Pengawas dan Badan Pengurus dan semua pimpinan serta staf dari unit-unit pelayanan di bawah Yasvade. Hadir pula para pensiunan Yasvade, para donatur serta undangan lainnya.
Dalam pengantar Misa, Uskup yang juga Ketua Badan Pembina Yasvade, mengungkapkan bahwa perayaan itu sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas kasih dan anugerahNya menyertai perjalanan Yasvade hingga memasuki usia 50 tahun.

Menurut Bapak Uskup, Yasvade hadir di tengah masyarakat lewat karya kemanuasiaan, yaitu melayani orang sakit melalui klinik dan melayani penitipan anak.
Sementara dalam homilinya, Bapak Uskup mengingatkan bahwa Kesehatan merupakan hal sangat penting bagi manusia.
Bacaan Injil dalam perayaan puncak itu tentang tindakan Yesus yang menyembuhkan orang sakit sangat erat kaitanya dengan karya pelayanan Kesehatan Yasvade.
Dikisahkan Bapak Uskup, ketika bertemu dengan orang yang mengalami sakit lumpuh selama 38 tahun, Yesus sendiri berinisiatif bertanya kepadanya apakah dia mau sembuh. Namun, karena orang sakit itu tidak mengenal siapa Yesus, dia tidak menjawab pertanyaan Yesus, namun dia justru menyampaikan ketakberdayaannya kepadaNya.
“Yesus tidak hanya belas kasihan kepada orang itu, tetapi Yesus sungguh peduli kepadanya sehingga dia tidak hanya disembuhkan dari sakit lumpuh yang dideritanya selama 38 tahun, Yesus juga mengampuni dosanya dan berpesan supaya tidak berbuat dosa lagi,” kata Bapak Uskup, seraya menambahkan bahwa tindakan Yesus itu sangat berbeda dengan sikap orang Yahudi yang tidak peduli dengan orang sakit itu, bahkan menunjukkan sikap tidak senang kepada Yesus karena Dia sembuhkan orang itu di hari Sabat.
Padahal menurut Yesus, Sabat itu adalah hari pembebasan, termasuk membebaskan mereka yang menderita karena sakit. Sementara orang Yahudi melarang orang melakukan sesuatu di hari Sabat apalagi menyembuhkan orang sakit.
Dalam pelayanan di unit-unit Yasvade, Bapak Uskup meminta supaya meneladani Yesus, yakni melayani dengan kasih dan penuh kepedulian, terutama dalam melayani orang sakit di klinik-klinik dan di TAS yang dimiliki Yesvade.

Misa itu berlangsung hikmat dan dimeriahkan oleh koor gabungan dari para staf yang yang bekerja di unit-unit pelayanan Yasvade. Demikian pula pada petugas liturgi lainnya seperti Lektor dan Pemazmur adalah anak-anak dari sfat Yasvade.
YDBP ke Yasvade
Sebelum berkat meriah sebagai penutupan perayaan Ekaristi, diisi dengan laporan Ketua Pantia, Sambutan Ketua Badan Pengurus dan Sambutan Uskup Denpasar (Ketua Badan Pembina).
Ketua Panitia Pesta Emas Yasvade, Guido I Gusti Ngurah Darmadi dalam laporannya sekilas menjelaskan perjalanan panjang Yasvade hingga mencapai usia 50 tahun. Menurut Ngurah Darmadi, figure utama yang sangat berjasa terhadap pendirian Yasvade maupun dalam perkembangannya adalah RP. Pankratius Made Mariatma, SVD, MA, MSC.
Dari sejak awal pendirian Yayasan ini, kata Ngurah Darmadi, Pater Mariatma telah menanamkan Nilai-nilai Kristiani yang menjiwai seluruh karya Yasvade dan nilai-nilai itu pula yang membuat Yasvade bertahan sampai sekarang dan terus diperjuangkan ke depannya.

Menurut Darmadi, dalam sejarah Yayasan, awalnya dengan nama Yayasan Dharma Bhakti Pertiwi (YDBP) kemudian bersalin nama menjadi Yayasan Valentia Dendios (Yasvade). Kendatipun berubah nama, namun tanggal pendirian Yayasan tetap dipakai tanggal sesuai Anggaran Dasar berdasarkan Akta Notaris no. 13 yaitu tanggal 26 Maret 1975.
Ketika YDBP berganti nama menjadi Yasvade sejak Oktober tahun 2007 lewat rapat lengkap Badan Pembina, Badan Pengawas dan Badan Pengurus dan dikukuhkan dalam Akta Notaris no. 33 tanggal 31 Agustus 2008, tanggal pendirian Yayasan tetap terhitung dari tanggal 26 Maret 1975, sehingga 26 Maret 2025 usianya mencapai 50 tahun.

Yasvade, kata Darmadi, ke depannya berjuang untuk melakukan tranformasi demi pelayanan yang lebih prima, baik dari sisi SDM maupun sarana prasarana agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tekad tersebut, katanya, selaras dengan tema pesta emas yaitu “Bangkit dan bergerak bersama menuju pelayanan yangg transformatif.”

Darmadi juga menyampaikan beberapa rangkaian acara yang telah dilakukan dalam menyambut pesta emas hingga sampai pada puncak acara 1 April 2025, di antaranya donor darah, konsultasi Kesehatan gratis, bazar murah, training service excellent/leadership, lomba mewarnai dan fotogenic untuk anak-anak dan jalan santai (napak tilas).
Ketua Badan Pengurus Yasvade, RP. Yosef Wora SVD, dalam sambutannya mengungkapkan, dalam perjalanan panjang Yasvade, di tengah keterbatasanya Badan Pengurus selalu berjuang untuk perkembangan Yasvade termasuk memikirkan bagaimana menghadapi masa depan yang pasti lebih menantang.
“Memang tidak mudah menjalankan pelayanan Kesehatan dewasa ini, karena harus memenuhi selera masyarakat dan karena itu harus didukung oleh sarana dan prasaran yang memadai,” ungkap Pastor Paroki Katedral Denpasar ini.
Pater Yosef menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup selaku Ketua Badan Pembina bersama anggota yang terus memberikan dukungan bagi perkembangan Yasvade bersama para Badan Pengawas. Juga terima kasih kepada para donatur, para staf Yasvade termasuk di unit-unit dan juga kepada umat dan masyarakat umum.
“Kita patut bersyukur pada Tuhan karena sungguh bekerja untuk Yayasan kita. Kami sungguh menyadari setiap kendala yang dihadapi, pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya,” imbuh Pater Yosef yang disebut oleh Ngurah Darmadi, telah bekerja keras dengan segenap jiwa dan raga untuk Yasvade.
Sementara Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San dalam sambutannya mengatakan bahwa selama 50 tahun perjalanan Yasvade pasti mengalami tantangan dan kesulitan, tetapi pasti ada juga kegembiraan dan harapan baik dalam pelayanan Kesehatan di klinik-klinik yang ada maupun dalam pendampingan anak melalui TAS dan karya sosial lainnya.

Menurut Bapak Uskup, karya pelayanan Kesehatan dan sosial yang dikerjakan oleh keuskupan maupun terekat tidak bisa dilepaskan dari panggilan dan perutusan gereja. Sebab Gereja juga peduli dengan kesehatan masyarakat untuk melanjutkan karya Yesus yang salah satunya adalah menyembuhkan orang sakit.
“Karya kesehatan Katolik mengalami persaingan yang ketat dengan Lembaga Kesehatan lainnya baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Yasvede harus mampu menyikapi dengan bijaksana untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat sesuai kemampuan yang kita miliki, sambil tetap melayani masyarakat dengan penuh kasih sayang dan peduli,” ungkap Mgr. San.
Selepas misa, acara dilanjutkan dengan acara ramah tamah di halaman gereja yang telah di sulap menjadi ruangan resepsi dengan dekorasi minimalis yang menarik. Penampilan Leonian Band mengiringi acara ramah tamah itu.
Dalam acara itu, juga diisi antara lain tarian, menyanyikan mars Yasvade, pemotongan tumpeng ulang tahun, launching buku kenangan dan pemutaran slide tentang sejarah singkat Yasvade.
Usai santap malam bersama, acara ramah tamah itu dihibur juga oleh acara dari masing-masing unit Yasvade serta acara lainnya serta ditutup dengan tarian ja’i bersama Bapak Uskup, para imam dan undangan yang hadir. Selamat Pesta Emas Yasvade.*
Hironimus Adil