LINTAS PERISTIWA

Songsong HUT ke 84, Paroki Tangeb Gelar Festival Paduan Suara

TANGEB – Untuk pertama kalinya Paroki St. Theresia Tangeb mengelar festival (lomba) paduan suara antar stasi di paroki itu. Setiap kelompok paduan suara yang berpartisipasi dalam lomba ini adalah gabungan lingkungan atau KBG yang ada di stasi.

Bertempat di Gereja St. Theresia Tangeb, lomba yang berlangsung dalam semanggat persaudaraan itu dilaksanakan Minggu (15/09/2024). Selain peserta lomba, hadir juga umat lainnya yang turut memberi support bagi kontingen dari stasinya.

Sejumlah tokoh juga tampak hadir, selain Pastor Paroki dan Pastor Rekan RP. Alex Dato,SVD dan RP. John Seran,SVD, Frater TOP dan Pengurus DPP, juga hadir Asisten Bidang Kesra Setda Kabupaten Badung dan anggota DPRD Badung Wayan Edi Sanjaya, satu-satunya anggota dewan beriman Katolik dan berasal dari parok itu.

Ada tujuh kelompok paduan suara yang ikut berkompetisi. Masing-masing stasi mengirimkan dua kelompok paduan suara, kecuali Stasi Sta. Maria Guadalupe Sading yang hanya mengikutsertakan satu paduan suara.

Peserta Lomba Paduan Suara

Paroki Tangeb merupakan paroki yang memiliki stasi cukup banyak, terdiri dari Stasi Maria Guadalupe Sading, Stasi Kristus Raja Abianbase, Stasi Maria Asumpta Cemagi dan Stasi Theresia Tangeb sekaligus pusat paroki.

Adapun tema yang diusung dalam festival paduan suara itu adalah “Hatiku Bergembira Bernyanyi Bagi Tuhan.”

Pastor Paroki St. Theresia Tangeb RP. Alex Dato,SVD, sesaat sebelum acara dimulai, kepada media ini menerangkan bahwa lomba ini tidak semata-mata sebagai kompetisi tetapi memiliki tujuan mulia yaitu supaya umat semakin semangat dalam melayani, serta dapat bernyanyi dengan baik dan benar agar liturgi lebih anggun dan agung untuk memuliakan Tuhan.

“Dengan menyanyikan lagu liturgi yang benar dan baik, perayaan liturgi akan lebih anggun, agung dan meriah, juga menghantar umat lebih menghayati dalam memuliakan Tuhan,” ungkap Pater Alex.

Pater Alex menambahkan, tidak berhenti pada lomba paduan suara, tetapi juga akan dilaksanakan sarasehan liturgi di setiap stasi dengan menghadirkan Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Denpasar yang bertujuan agar umat lebih memahami liturgi dengan benar dan mampu menghayatinya.

Untuk lomba lagu liturgi tersebut, menurut Pater Alex, akan dilaksanakan secara rutin, direncanakan sekali dalam dua tahun, sebab lomba ini juga memperebutkan piala bergilir.

Perwujudan Gereja Sinodal

Lomba dimulai sekitar pukul 15.30. Seluruh peserta lomba, undangan dan sejumlah umat telah mengisi tempat duduk dalam gereja. Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia dan beberapa sambutan.

Ketua Panitia sekaligus Ketua BPI Paroki St. Theresia Tangeb Heribertus Made Sulasetyawan, dalam laporannya mengatakan bahwa lomba itu melibatkan gabungan lingkungan atau KBG di masing-masing stasi dengan total tujuh kelompok koor yang ambil bagian yaitu satu dari Sading, dua dari Abianbase, dua dari Cemagi dan dua dari Tangeb sebagai pusat paroki .

Menurut Sulasetyawan, sebelum berlangsungnya festival ini, didahului beberapa kali workshop tentang paduan suara dan musik liturgi dengan menghadirakan narasumber Andreas Sugeng.

“Sebagai bentuk apresiasi, panitia telah menyiapkan piala bergilir, piala tetap, sertifikat dan uang pembinaan bagi para pemenang,” kata Sulasetyawan, seraya menambahkan bahwa selain swadaya dari paroki, kegiatan ini juga dibantu oleh dana hibah dari Pemkab Badung atas perjuangan anggota DPRD Edi Sanjaya, sekaligus ikut mengawasi penggunaan dana tersebut.

Edi Sanjaya yang diberi kesempatan sambutan berikutnya mengharapkan kegiatan ini perlu dilanjutkan pada tahun-tahun yang akan datang sebab kegiatan ini sebagai wujud dalam memuliakan Tuhan.

Edi Sanjaya yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD untuk periode kedua, dalam kesempatan itu secara langsung menyumbangkan dana sosialisasinya sebesar 2,5 juta rupiah kepada panitia dan uang pribadinya untuk para juara masing-masing 1 juta untuk juara satu, 750 ribu untuk juara dua dan 500 ribu untuk juara tiga.

Sementara itu Asisten Bidang Kesra Setda Badung, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi atas digelarnya acara lomba lagu-lagu liturgi itu. Asisten Kesra mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bentuk perhatian Gereja terutama bagi generasi muda.

“Kami peduli terhadap umat beragama, apapun agamanya. Saya apresiasi kegiatan ini dan terus dilanjutkan dan ditingkatkan apalagi lomba lagu kerohanian (liturgi). Lewat lagu-lagu itu kita dituntun untuk lebih dekat kepada Tuhan,” katanya.

Pastor Paroki Tangeb, RP. Alex Dato,SVD, membuka kegiatan itu secara resmi. Sebelum membuka, dalam sambutannya Pater Alex menegaskan bahwa lomba ini syarat makna tidak sekedar perlombaan tapi peristiwaan imam.

Pastor Paroki Tangeb RP. Alex Dato, SVD membuka lomba dengan pemukulan gong disaksikan antara lain Asisten Kesra Setda Badung dan Anggota DPRD Badung Edi Sanjaya (keduanya di sebelah kanan)

“Ini salah satu cara mengungkapkan iman kita, saat kita bernyanyi kita sedang memuji dan memuliakan Tuhan. Qui bene cantat, bis orat (bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali) menurut Santo Agustinus. Iman pula yang membuat kita mau berkortban, korban waktu, tenaga dan biaya. Tanpa iman belum pasti kita mau terlibat,” katanya.

Di Sisi lain, Pater Alex juga mengatakan bahwa perlombaan ini adalah perwujudan semangat sinodal yang menjadi tema Sinode V Keuskupan Denpasar yaitu bangkit dan bergerak bersama mewujudkan Gereja Sinodal: persekutuan, partisipasi, misi.

Siapa Juara?

Usai melewati seremonial pembukaan, lomba lagu-lagu liturgi segera dimulai. Setiap peserta lomba menyanyikan tiga lagu, yaitu lagu ‘Kemuliaan’ dari Misa Kita II sebagai lagu wajib dan dua lagu pilihan.

Tiga orang juri yang menilai setiap penampilan kelompok padua suara itu terdiri dari Andreas Sugeng (Ketua Dewan Juri), RP. John Seran,SVD (Wakil Ketua) dan Rafael Prayudi (Anggota).

Dewan Juri dari kiri : Andreas Sugeng, RP. John Seran,SVD, Rafael Prayudi

Dari pantauan media ini, masing-masing tim berusaha tampil secara maksimal dan menyanyikan lagu-lagu yang dilombakan dengan baik pula. Namun, namanya lomba tetap saja ada yang nilainya lebih baik berdasarkan panilaian dewan juri. Tetapi apapun hasilnya, semua peserta tetap keluar sebagai pemenang sebab mereka dengan segala kelebihan dan keterbatasannya telah memberikan yang terbaik.

Setelah penampilan semua peserta, sejenak istirahat sambil dewan juri melakukan rapat di ruang pastoran Tangeb selama lebih kurang 30 menit. Selepas itu, hal yang ditunggu-tunggu sekaligus mendebarkan peserta pun akhirnya datang juga yaitu pengumuman hasil lomba.

Sebelum membacakan hasil lomba, ketiga juri menyampaikan beberapa catatan. Andreas Sugeng, mangatakan dari ke tujuh kelompok paduan suara umumnya bisa menyanyikan lagu yang dinyanyikan. Tetapi ada yang berhasil membawa hati orang (umat) dalam lagu, tetapi ada juga yang belum.

Menurut Andreas, yang berpengalaman menjadi juri berbagai kompetesi lagu, termasuk lagu liturgi (rohani) baik tingkat lokal, nasional dan regional itu, dalam nyanyian itu konteksnya harus diperhatikan. Sebab inti dari lagu itu bukan soal nyanyinya tapi konteksnya, seperti lagu liturgi konteksnya yang terpenting adalah memuji Tuhan.

Juri lainya Prayudi, menekankan bahwa dirigen itu bukan sekedar hiasan, oleh karena itu harus menguasai lagu dan birama. Maka sebaiknya seorang dirigen itu mestinya sekalian menjadi pelatih.

Sedangkah RP. John Seran,SVD, menyampaiakan apresiasinya. “Anda semua pasti sudah menyiapkan dengan maksimal. Terima kasih atas partisipasinya dan sinodalitas dalam kegiatan ini sangat nampak,” katanya.

Inilah urutan juara berdasarkan penilain dewan juri yaitu: Juara I St. Theresi Tangeb 1, total nilai 3139; Juara II St. Theresia Tangeb 2, total nilai 3055; Juara III St. Fransiskus Abianbase, total nilai 2857; Juara IV (Harapan 1) St. Maria Guadalupe Sading, total nilai 2851; Juara Harapan II St.Valentinus Abianbase, Juara Harapan III St. Maria Asumpta Cemagi 1 dan Juara Harapan IV St. Maria Asumpta Cemagi 2. Khusus untuk juara harapan 2 sampai 4, menurut juri total nilai hampir sama.

Kepada juara I yaitu St. Theresia Tangeb berhak membawa pulang piala bergilir, piala tetap juara 1, sertifikat dan uang pembinaan. Ssedangkan juara II, juara III dam juara IV masing mendapatkan piala tetap berdasarkan kategori juara, sertifikat dan uang pembinaan. Sementara untuk juara harapan II, III, dan IV mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan.

Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan foto-foto. Selamat kepada seluruh umat Paroki St. Theresia Tangeb atas suksesnya Festival Paduan Suara St. Theresia. *

 

Hironimus Adil

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close