Rahmat Indulgensi Penuh Bagi Umat yang Hadir Misa Syukur 25 Tahun Imamat Rm. Agus Keluli, OCD
KLUNGKUNG – Seorang imam dari Kongregasi OCD, RP. Agustinus Keluli,OCD, tahun ini memasuki 25 Tahun atau Pesta (yubileum) Perak Imamat, tepatnya pada 5 September 2024.
Sebagai ungkapan syukur, Romo Agus – demikian disapa – merayakannya bersama umat di Stasi Klungkung, Minggu (8/9/2024) petang. Didahului perayaan Ekaristi di Gereja Sta. Sisilia Klungkung, dilanjutkan ramah tamah setelah misa bersama seluruh umat dan undangan di halaman gereja itu.
Umat yang hadir cukup banyak, baik dari Stasi Klungkung dan Stasi Amlapura, juga sejumlah umat dari Denpasar serta dari tempat lainnya yang merupakan sahabat dan kolega Rm. Agus termasuk beberapa umat Katolik asal India.
Perayaan Ekaristi Kudus berlangsung cukup meriah, diiringi koor dari Stasi Klungkung. Misa dilaksanakan secara konselebrasi, dipimpin Sang Yubilaris sebagai selebrant utama, didampingi lima imam OCD lainnya dan seorang imam Diosesan Bandung yang merupakan sahabat Rm. Agus yang sama-sama melanjutkan studi di Roma.
Keenam Pastor konselebrasi yang turut mendampingi Rm. Agus, antara lain RP. Ubaldus, OCD, RP. Armin, OCD dan RP. Hubert,OCD (Pastor Kepala dan Pastor Rekan Stasi Klungkung dan Stasi Amlapura); RP. Agus Pera,OCD, RP. Anton da Cruz,OCD dan RD. Wahyu dari Bandung.
Indulgensi Penuh
Merupakan rahmat tersendiri bagi umat yang hadir dalam perayaan syukur 25 tahun Romo Agus, karena setiap umat yang hadir berkesempatan mendapatkan indulgensi penuh. Hal itu atas ijin dari Tahta Suci Vatikan, bahwa setiap orang yang mengkuti misa yang dipimpin Yubilaris selama merayakan Perak Imamatnya akan mendapatkan indulgensi penuh.
“Atas ijin Tahta Suci Vatikan, umat yang hadir dalam misa 25 tahun ini mendapatkan rahmat indulgensi penuh, dengan pilihan untuk dirinya sendiri atau untuk keselamatan jiwa-jiwa yang telah meninggal. Tidak bisa dua-duanya, pilih salah satunya,”katanya dalam pengantar misa itu.
Menurut Romo Agus, Indulgensi penuh itu sangat spesial dan merupakan kado terindah yang diberikannya untuk umat yang ikut misa 25 tahun imamatnya. Dikatakan, proses untuk mendapatkan indulgensi penuh itu dimulai dari permohonanya ke Tahta Suci Vatikan.
Sejatinya, dalam permohonan itu dia mengajukan hanya bagi umat yang mengikuti misa 25 tahun imamatnya di tiga keuskupan yaitu Denpasar, Larantuka dan Ende. Tapi di luar dugaaannya bahwa Tahta Suci mengabulkan permohonannya itu untuk semua umat yang ikut merayakan perak imamatnya tak terbatas hanya tiga keuskupan itu.
Untuk meyakinkan umat yang hadir, Romo Agus, dalam misa itu membacakan surat ijin dari Tahta Suci Vatikan yang ditujukan kepada dirinya bahwa bagi umat yang ikut dalam misa 25 tahun imamatnya akan mendapatkan indulgensi penuh.
Namun demikian, untuk mendapatkan indulgensi penuh itu, tidak cukup hadir dalam misa tapi ada persyaratan lebih lanjut yang harus diikuti umat. Dalam kesempatan itu, Romo Agus Keluli menjelaskan tentang syarat itu.
Dikatakannya, untuk mendapat indulgensi penuh syarat yang harus dilalui adalah mengikuti perayaan Ekaristi yubileum 25 imamatnya, menerima komuni suci dalam perayaan itu, melakukan pengakuan dosa 14 hari sebelum atau sesudah mengikuti misa itu, dan terakhir mendoakan intensi Paus Fransiskus yaitu doa Aku Percaya, Bapa Kami dan Kemuliaan.
Moto Tahbisan
Romo Agus memilih moto tahbisan “CintaNya dahsyat, tak peduli siapa saya.” Dalam kata pengantar misa, Romo Agus, mengatakan, “Jika Tuhan menjadi kekuatanku, maka niscaya aku tidak membatalkan kesetiaan cintaNya.” Credo (keyakinan) inilah dipegang Romo Agus dalam menghayati moto panggilan selama 25 tahun perjalanan imamatnya.
Homili dalam misa itu dipercayakan kepada rekannya yaitu RP. Agus Pera,OCD. Dalam homilinya, dikatakan, Romo Agus Keluli sungguh memegang credo bahwa cinta Tuhan sangat dahsyat tidak peduli siapapun dia. Dengan menghayati moto itu pula, ungkapnya, Yubilaris telah diikat oleh sayap cinta Tuhan, sehingga dia bisa melewati berbagai tantangan panggilan selama 25 tahun.
“Dalam 25 tahun ini, Agustinus telah menyerahkan diri seutuhnya kepada cinta Tuhan, walau banyak tantangan yang dilalui,” imbun RP. Agus Pera,OCD, sambil mengungkapkan kepribadian Romo Agus yang tidak banyak bicara tetapi sangat peduli untuk membantu sesama yang membutuhkan. Diantaranya mengusahakan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, baik di sekolah umum juga mereka yang menempuh panggilan khusus untuk menjadi imam.
Usai misa dilanjutkan acara ramah tamah di halaman gereja. Selain para imam dan semua umat yang ikut dalam misa, acara ini dihadiri juga Kapolres Klungkung AKBP Alfons William Perwira Letsoin, SIK, Pimpinan Ashram Gandi Puri Klungkung Ida Rsi Putra Manuaba dan undangan lainnya.
Dalam acara ramah tamah itu diisi hiburan antara lain tarian serta gerak dan lagu dari anak-anak stasi itu, juga lagu yang dipersembahkan OMK setempat dan sambutan serta santap malam bersama.
“Mari kita selalu doakan Pater Agus agar dijauhkan dari godaan,” ungkap RP. Ubaldus,OCD Pastor Stasi itu. Pastor asal India ini, mengungkapkan rasa syukurnya karena Romo Agus Keluli yang berkarya pada tahun 2005-2015 di stasi yang kini dipimpinnya, berhasil membangun gereja Klungkung untuk umat.
Pastor Rekan Stasi Klungkung- Stasi Karangasem RP. Armin, OCD, pada kesempatan terpisah juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seniornya itu.
Romo Agus sendiri dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, karena di mana pun dia berkarya selalu bertemu dengan orang-orang baik yang sangat membantu karya pelayanannya sebagai seorang imam. Sampai di Roma pun, dia mengaku juga bertemu dengan orang baik, tak heran kalau dirinya banyak kenalan dan sahabat.
Romo Agus Keluli, OCD, sebelum mengambil studi lanjut di bidang Hukum Gereja di Roma, pernah berkarya di Keuskupan Denpasar sebagai Pastor Stasi Klungkung dan Stasi Karangasem, hampir 10 tahun dari 2005-2015.
Salah satu karya monumental selama menjadi Pastor di sana adalah pembangunan gereja stasi Sta. Sisilia Klungkung yang berdiri megah hingga saat ini. Tidak heran jika perayaan 25 tahun imamatnya, Gereja Stasi Klungkung menjadi salah satu tempat yang dipilihnya.
Selain itu, di Keuskupan Denpasar Romo Agus Keluli pernah menjabat Ketua Komisi Liturgi dan Komisi Kitab Suci serta Hakim Tribunal Perkawinan. Sebelum berkarya di Keuskupan Denpasar, Romo Agus berkarya di Biara OCD di Bajawa-Ngada-NTT. *
Hironimus Adil