LINTAS PERISTIWA

Tuntas TOT Pendamping dan Pengurus Inti OMK Se-Bali di Singaraja

SINGARAJA – Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Denpasar, memilih Paroki St. Paulus Singaraja di Bali Utara sebagai tempat pelaksanaan Training Of Trainers (TOT) bagi para Pendamping dan Pengurus Inti Orang Muda Katolik (OMK) partoki/stasi se-Bali.

TOT tersebut tuntas dilaksanakan selama 3 hari, Jumat-Minggu, 1-3 November 2024. Lebih dari 50 orang peserta hadir dalam kegiatan yang merupakan program unggulan Komisi Kepemudaan 2024. Kegiatan yang sama dilaksanakan untuk Dekenat NTB di Sumbawa Besar NTB, 11-13 Oktober 2024.

Komisi Kepemudaan KWI menjadi fasilitator (narasumber) utama dalam TOT tersebut. Sekretaris Eksekutif Komkep KWI RD. Frans Kristi Adi Prastya bersama dua orang Tim Komkep KWI Dessy dan Tita, hadir sebagai fasilitator.

RD. Kristi Adi berdiri di tengah peserta yg duduk melingkar ruang pertemuan ketika mengisi materi

Selain dari Komkep KWI, juga ada fasilitator Keuskupan Denpasar yang terdiri dari Ketua Bidang Pendidikan Umat (BPU) Pusat Pastoral (Puspas) RD. Flavinus Endi, Ketua Komkep RD. Rony Alfridus Bere Lelo, Sekretaris Komkep dan Tim Kerja Komkep Keuskupan Denpasar.

Ketua Komkep RD. Rony Alfridus Bere Lelo (berdiri) RD. Flavianus Endi selaku Ketua BPU (duduk-tengah) dan Pastor Paroki Singaraja RD. Libert Marung, saat acara pembukaan

Kegiatan berjalan lancar, selain dipersiapkan secara baik oleh Tim Komkep, juga kolaborasi yang apik dengan OMK St. Paulus Singaraja sebagai Panitia Lokal dengan dukungan penuh Pastor Paroki dan Pastor Rekan, RD. Libert Marung dan RD. Yohanes I Made Mahastra Perdana serta DPP/DKP setempat. Fasilitas npertemuan juga cukup lengkap termasuk akomodasi.

Peserta terdiri dari para Pendamping OMK, Pengurus Inti dan para Frater yang sedang menjalani TOP di beberapa paroki. Namun, sayang masih ada paroki dan stasi yang tidak mengutus pesertanya.

Secara umum TOT se-Bali ini berlangsung dinamis dan menarik dengan metode pembinaan yang variatif. Para fasilitator tidak melulu ceramah namun lebih banyak berinteraksi dengan peserta untuk menggali gagasan, ide dan masukan dalam pendampingan orang muda,, mengajak mereka dalam diskusi kelompok serta games menarik di sela-sela sesi yang bertujuan selain menghindari kejenuhan juga dapat mengambil nilai positif dari games tersebut maupun dinamika lainnya.

Berani: Bermimpi, Memimpin, Berubah

Kegiatan ini dibuka pada Jumat (1/11) sekitar pukul 11.00 Wita. Dalam acara pembukaan ini diisi sapaan kasih dan sambutan dari Pastor Paroki Singaraja selaku tuan rumah, Ketua Komkep Keuskupan Denpasar dan Ketua BPU sekaligus membuka TOT.

Pastor Paroki Singaraja RD. Libert Marung, menyambut gembira dilaksanakan kegiatan TOT ini di parokinya sekaligus pengalaman pertama melaksanakan kegiatan seperti ini.

“Selamat datang kepada seluruh peserta dan narasumber baik dari Komkep KWI maupuan dari Keuskupan Depasar. Kami gembira TOT ini dilaksanakan di paroki ini. Semoga semuanya merasa nyaman selama kegiatan ini,” katanya.

Menurut Romo Libert, ini merupakan pengalaman baru bagi mereka dan dengan dipercayainya OMK Singaraja sebagai panitia lokal, secara langsung dapat menjadi proses belajar bagi mereka untuk mengorgansir dan belajar berkoordinasi.

“TOT ini sangat strategis untuk belajar menjadi pemimpin dan pendamping OMK, dengan mulai dari melihat (see) kondisi yang ada, berani berbicara (speak) dan menghyatinya dengan mulai melakukan sesuatu (start) untuk membantu OMK kita,” sambungnya.

“Menjadi OMK yang Vital dan Viral: See, Speak, Start”, merupakan tema yang diusung dalam TOT ini.

Ketua Komkep Keuskupan Denpasar RD. Rony Alfridus Bere Lelo, dalam sapaannya menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah, juga kepada para pastor paroki/stasi yang mendukung kegiatan ini serta para pembina dan pengurus inti OMK yang datang sebagai peserta, Ketua BPU, Tim Kerja Komkep KWI dan Kemkep Keuskupan Denpasar sebagai fasilitator.

“Semoga kegiatan ini menghasikkan buah yang baik untuk Gereja kita, khsusunya bagi OMK,” harap Ketua Komkep yang juga sebagai narasumber TOT itu dengan materi “OMK Sahabat Seperjalanan.”

Sementara Ketua BPU Puspas RD. Flavianus Endi meminta peserta harus punya semangat untuk pengembangan OMK. “Kita berproses selama tiga hari ini untuk membentuk OMK agar menjadi vital dan viral. Itu menjadi komitmen kita bersama. Kamu dipanggil dan diutus untuk membentuk OMK yang vital dan viral dengan see, speak dan start,” katanya.

Menurut Rm. Vian, Gereja hidup karena anak muda yang berpartisipasi dalam kehidupan menggereja. “Kehadiran OMK terus menerus mewarnai kehidupan menggereja,” katanya.

Rm. Vian, saat membawakan materi

Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan penjelasan orientasi TOT yang disampaikan salah seorang Tim Kerja Komkep Keuskupan Denpasar, Ellen.

Romo Flavianus Endi, juga menjadi salah seorang Fasilitator dalam TOT ini dengan materi “Spritualitas Pendampingan OMK.” Romo Vian lebih banyak berinterkasi dengan para peserta dan menegaskan bahwa sebagai orang muda itu harus berani untuk bermimpi (dare to dream), berani untuk memimpin (dare to lead), dan berani untuk berubah (dare to change).

“Orang muda memiliki potensi besar, dengan potensi yang ada perlu diaktulisasikan dalam mengembangkan diri dan OMK lannya seturut teladan Yesus yang tersalib,” katanya.

Hari pertama kegiatan ini juga diisi dengan materi “OMK Sahabat Seperjalanan OMK” yang disampaikan oleh Ketua Komkep RD. Rony. Menurut Romo Rony, OMK adalah sahabat seperjalan Yesus dalam mewartakan kabar baik kepada dunia. Melalui potensi yang dimiliki, OMK terpanggilan sebagai sahabat sepeziarahan Yesus dalam membangun Kerajaan Allah di dunia.

Selanjunya materi “Kepemimpinan OMK yang Partisipatif, Transformatif dan Misioner”, dibawakan oleh Sekretaris Komkep Keuskupan Denpasar, Hiro. Dalam materi ini, fasilitator mengajak peserta diskusi kelompok untuk menggali gagasan (pemahaman) mereka tentang Kepemimpin partisipatif transformatif dan misioner serta harapan untuk OMK, Pendamping OMK dan Hirarki demi terwujudnya kepemimpinan partisipatif, transformative dan misioner.

Masih di hari pertama juga dipaparkan tentang hasil survey dari OMK sendiri yang dilakukan sebelum kegiatan itu berlangsung. Presentasi hasil survey disampaikan oleh Sius Rato dibantu Ellen dari Tim Komkep Keuskupan Denpasar.

OMK yang Berintegritas

Memasuki hari kedua, kegiatan itu sepenuhnya diisi oleh Tim Komkep KWI. Secara bergantian RD. Kristi, Tita dan Dessy mengisi kegiatan ini.

Romo Kristi Adi, dalam kesempatan itu memaparkan tentang “Militansi Iman OMK dan Profil OMK Indonesia” berdasarkan hasil survey terhadap OMK Indonesia menjelang IYD 2023 lalu yang dibuat oleh Komkep KWI.

Suasana dinamika pertemuan TOT

Menjadi militant, kata Rm. Kristi, itu artiya mau aktif, cepat, memiliki daya tahan yang kuat dan berprinsip. Bicara militansi iman OMK, katanya, tidak hanya soal kesalehan, tidak diukur dengan rajin ke gereja, doa, pengakuan dosa, tapi juga tentang pengetahuan iman mendalam dan cara hidupnya.

Menurut Rm. Kristi, ada tiga hal yang membentuk militansi iman yaitu pengetahuan iman, keterlibatan dalam peribadatan, cara hidup. “Jadi militansi iman itu tidak hanya diukur dari kewajiban beribadat tetapi juga pengetahuan iman yang memadai dan cara hidup yang baik” katanya.

Romo Kristi, juga lanjut dengan materi berikutnya yaitu “Motivasi dan Harapan Pendamping OMK.” Dalam materi ini Rm. Kristi mengajak para pendamping maupun pengurus inti OMK untuk mampu membawa OMK yang BERINTEGRITAS.

Fun games di sela-sela sesi TOT

BERINTEGRASI itu merupakan akronim dari B: Berani memimpin; E: Empati tinggi dan peduli pada sesama; R: Rela berkorban; I: Inisiatif dan kreatif; N: (ber)Nalar kritis dan etis; T: Tanggap (responsive) dan peka; E: Eksis pada talenta yang dimilik; G: (ber)Gerak bersama dan lintas komunitas; R: Resiliensi (kemampuan adaptasi); I: (ber)Iman Katolik dengan militant; T; Terlibat beperan pada isu-isu sosial termasuk lintas agama, budaya, lingkungan hidup, politik, ekonomi dan teknologi; A: Aktif melakukan evangelisasi; S: Setia pada komitmen.

Kemudian peserta juga diberikan wawasan tentang “Edukasi Politik” yang disampaikan oleh Tita. Tita dalam materi ini mengutip kata-kata Paus Fransiskus saat kunjung ke Indonesia September lalu yaitu Fate Chicaso, yang secara harfiah berarti berisik. Dalam kaitan dengan poilitik dia mengajak peserta untuk Fate Chicaso (berisik/ramaikan) politik Indonesia untuk OMK yang Vital dan Viral.

Seorang peserta saat simulasi menjadi calon kepala daerah dalam materi Edukasi Politik

Tujuan Politik, katanya, untuk menata dan memajukan negara, berkomunikasi dengan masyarakat, serta memakmurkan masyarakat. Politik itu adalah panggilan luhur karena sesuai dengan prinsip Ajaran Sosial Gereja (ASG) yaitu tercapainya kesejahteraan umum, subsidiritas, solidaritas.

Tim Kerja Komkep lainnya, Dessy, mengajak peserta untuk mengetahui “Manajemen Program Kerja.” Dessy melatih mereka bagaiamana membuat program kerja OMK sehingga setiap program benar-benar direncanakan dengan baik, termasuk tujuan, sasaran, dan sumber daya pendukung lainya sampai pada target yang mau dicapai dari program itu.

Tita dan Dessy dari Tim Komkep KWI

Peserta kemudian diajak untuk Role Play Games (outbound) dengan fasilitator Heldy dan Sius di bantu Tim Kerja Komkep Keuskupan Denpasar lainnya. Dalam kegiatan ini peserta diberi tugas khusus dan dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok 4 orang, mereka diutus ke tempat-tempat yang telah ditentukan di kota Singaraja dan hasil dari ‘jalan-jalan’ itu berupa film pendek yang ditayangkan pada malam harinya.

Suasana diskusi kelompok

Kemudian pada hari ketiga, selain mengikuti misa bersama umat peserta juga membuat Rencana Tindak Lajut (RTL) masing-masing paroki yang dipandu oleh Merry Rosari, Tim Kerja Komkep Keuskupan Denpasar.

Masing-masing paroki/stasi dalam kelompok membuat program yang dapat ditindak lanjuti di paroki masing-masing.

Foto bersama seluruh peserta, Tim Komkep KWI dan Keuskupan Denpasar, Panitia Lokal dan Pastor Paroki Singaraja

Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan ini adalah peneguhan dan perutusan yang disampaikan oleh Pastor Rekan Paroki St. Petrus Denpasar RD. Iwan Karwayu.*

Penulis :

Hironimus Adil

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close