Gianyar – Ratusan umat Paroki Santa Maria Ratu Rosari (Sanmari) Gianyar mengikuti Ziarah Pintu Suci Yubelium 2025 pada Senin, 10 Februari 2025 di Gereja Roh Kudus Katedral Denpasar.
Perayaan ini menjadi momen penting bagi umat Katolik dalam memperdalam iman dan menerima rahmat pengampunan. Juga menjadi momen istimewa bagi umat Paroki Sanmari Gianyar, karena menjadi paroki pertama di Keuskupan Denpasar yang melaksanakan Ziarah Pintu Suci.
Umat yang hadir berasal dari tujuh lingkungan di paroki itu yakni Lingkungan Santa Barbara Gianyar, Lingkungan Santo Damianus Bangli, Lingkungan Santa Brigitta Bitera, Lingkungan Santo Gabriel Gianyar, Lingkungan Santo Yosef Batubulan, Lingkungan Santo Mikael Ubud dan Lingkungan Santo Rafael Ubud.
Sebelum mengikuti ziarah, umat terlebih dahulu melakukan persiapan rohani dengan mengikuti pemeriksaan batin dan menerima sakramen tobat pada Sabtu, 9 Februari 2025 di Gereja Sanmari Gianyar.
Pada hari puncak ziarah, umat memasuki Pintu Suci satu-satunya di Keuskupan Denpasar yang terletak di Gereja Katedral itu dengan penuh hikmat. Sesuai tradisi, mereka terlebih dahulu memegang dan menaruh dahi pada Pintu Suci Gereja Katedral sambil mengucapkan doa, lalu berjalan perlahan menuju bagian dalam gereja dengan hikmat dengan alunan lagu rohani mengiringi langkah umat.
Di dalam gereja, perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Yulius Kehi dan didampingi oleh Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta.
Dalam homilinya, Romo Yulius menekankan bahwa perayaan Yubelium ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perjalanan iman yang mengajak umat semakin dekat dengan Tuhan dan sesama. Ia juga mengingatkan bahwa Yubelium 2025 adalah kesempatan bagi setiap umat untuk memperbarui hidup rohani dan mengamalkan nilai-nilai kasih dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui pelayanan dan panggilan hidup menggereja sebagai biarawan dan biarawati.
Yubileum 2025 sendiri mengusung tema “Peziarahan Menuju Harapan”, dengan visi sebagai tahun rahmat dan pembaruan iman bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Misi utama perayaan ini mencakup tiga hal, yaitu memperdalam hubungan dengan Tuhan melalui doa dan sakramen, menghidupi kasih dalam masyarakat dengan meningkatkan kepedulian sosial, serta menjadikan gereja semakin misioner dalam mewartakan kabar gembira.
Selain itu, dalam rangkaian Yubileum 2025, umat Katolik di seluruh dunia diajak untuk mendoakan berbagai intensi khusus selama 12 bulan ke depan.
Setiap bulan memiliki ujud doa yang berbeda, mencerminkan harapan bagi gereja dan dunia. Januari didedikasikan untuk doa bagi perdamaian dunia, Februari untuk keluarga, Maret bagi orang muda, dan seterusnya hingga Desember yang dikhususkan bagi gereja universal agar semakin menjadi tanda kasih Tuhan di tengah dunia. *
Penulis: Monic-Komsos Gianyar
Editor: Hiro/KomsosKD
