LINTAS PAROKI

Misa Inkulturasi Etnis Manggarai di Paroki Kuta : Iman yang Bertumbuh dalam Budaya

KUTA, BALI — Gereja Paroki Fransiskus Xaverius (FX) Kuta tampak semarak pada Minggu pagi, 12 Oktober 2025.

Umat dari berbagai latar belakang hadir memenuhi bangku gereja, sementara nuansa khas budaya Manggarai terasa kuat di setiap sudut. Dari irama gong dan gendang, kain songke yang menghiasi altar, hingga lagu-lagu liturgi yang dinyanyikan dalam bahasa daerah Manggarai.

Perayaan Ekaristi yang dimulai pukul 09.30 WITA ini merupakan Misa Inkulturasi Etnis Manggarai, sebuah bentuk syukur dan ungkapan iman yang memadukan kekayaan budaya lokal dengan nilai-nilai Kristiani.

Misa dipimpin Pastor Paroki FX. Kuta RD. Evensius Dewantara. Sementara para petugas liturgi dari komunitas etnis Manggarai.

“Inkulturasi bukan sekadar mengenakan simbol budaya dalam misa, tetapi menghadirkan wajah Kristus dalam bahasa dan kehidupan umat sendiri,” tutur Romo Venus.

Ia menegaskan bahwa Gereja Katolik selalu terbuka terhadap keberagaman budaya, karena Injil dipanggil untuk hidup dan berakar dalam setiap kebudayaan umat beriman.

Dalam homilinya, Romo Venus mengajak umat untuk merenungkan bacaan Injil hari ini (Lukas 17:11–19) tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus, namun hanya satu yang kembali untuk mengucap syukur.

“Sering kali kita mudah berseru ‘Tuhan, kasihanilah kami’, tetapi lupa kembali untuk bersyukur. Iman sejati bukan hanya meminta, melainkan juga mengenali karya Tuhan dan bersyukur atasnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Romo Venus mengaitkan kisah Injil ini dengan semangat inkulturasi. Ia menegaskan bahwa seperti orang Samaria yang dianggap asing namun menunjukkan iman sejati, demikian pula budaya lokal — termasuk budaya Manggarai — dapat menjadi sarana pewartaan iman yang otentik.

“Budaya tidak menghalangi iman, justru menjadi wadah di mana sabda Tuhan berakar. Seperti tanah yang subur, budaya kita dapat menumbuhkan iman yang hidup, bersyukur, dan bersaudara,” tambahnya.

Perayaan Misa Inkulturasi berlangsung khidmat dan penuh sukacita. Umat Manggarai menampilkan tarian liturgis serta persembahan simbolik berupa hasil bumi sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan.

Di akhir misa, Romo Venus mengajak seluruh umat untuk terus menjaga semangat persaudaraan lintas budaya di tengah kehidupan paroki yang majemuk.

“Kita semua berbeda asal, tapi satu dalam iman dan kasih Kristus. Mari jadikan perbedaan ini sebagai kekayaan Gereja, bukan pemisah,” pesannya.

Perayaan kemudian ditutup dengan lagu penutup berirama Manggarai dan sesi foto bersama yang penuh keakraban.

Melalui Misa Inkulturasi ini, Paroki FX Kuta kembali menegaskan bahwa iman Katolik tidak pernah lepas dari akar budaya umatnya.

Di tanah Bali, umat Manggarai menunjukkan bagaimana iman dapat bersemi indah dalam bahasa dan tradisi sendiri, membawa terang Injil dalam warna budaya yang khas dan penuh syukur.

Penulis: Edy/Komsos FX. Kuta

Editor: Hiro/KomsosKD

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!