LINTAS PERISTIWA
Trending

ZIARAH DAN REKOLEKSI KELUARGA BESAR KEUSKUPAN DENPASAR

Palasari – Tahun ini merupakan tahun terakhir karya pastoral Keuskupan Denpasar dalam menjalani amanat Sinode IV. Awal 2023, Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, akan mengumumkan terlaksananya Sinode V.

Sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh Keluarga Besar Keuskupan Denpasar selama ini adalah ziarah di makam para Uskup, Imam dan Biarawan, yang terletak di Palasari, Bali Barat, menjelang Sinode berikutnya.

Suasana Rekoleksi

Ziarah itu dimaksudkan selain untuk mendoakan kebahagiaan kekal para rohaniwan yang pernah berkarya di keuskupan ini, sekaligus memohon perantaraan mereka untuk bersyukur kepada Tuhan atas perjalanan karya pastor selama lima tahun, juga untuk kelancaran dan kesuksesan tahap-tahap Sinode yang akan datang.

Saat ziarah di Taman Makam Rohaniwan Katolik Palasari

Keluarga Besar Keuskupan Denpasar, melakukan ziarah di makam para Uskup, Imam dan Biarawan di Palasari, Senin (12/12). Kegiatan ini sekaligus rekoleksi menyambut Natal 2022.

Begitu rombongan tiba di Palasari sekitar pukul 10.00, langsung menuju Taman Makam Rohaniwan yang terletak di sisi timur gereja Hati Kudus Yesus Palasari. Langsung tabur bunga, menyalakan dupa dan lilin kemudian dilanjutkan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Bidang Aksi Kemasyarakatan (BAK) Puspas Keuskupan Denpasar RD. Evensius Dewantoro.

Saat doa bersama di Taman Makam Rohaniwan

Usai ziarah dan doa di Taman Makam itu, seluruh rombongan langsung menuju Aula Paroki Hati Kudus Yesus Palasari untuk mengikuti rekoleksi.

Hampir seluruh Keluarga Besar Keuskupan Denpasar hadir. Ada Bapak Uskup, Vikjen Keuskupan Denpasar RP. Yosef Wora, SVD, Direktur Puspas RD. Herman Yoseph Babey, para Ketua Komisi, Staf Puspas dan Keuskupan termasuk staf rumah tangga keuskupan. Hadir pula Pastor Rekan Palasari RD. Agustinus Tamo Ama, Frater TOP, serta Ketua BPU Paroki Palasari Agustinus Jawa Weja.

Melengkapi sukacita, karaoke dan menari bersama di Pastoran Paroki Negara

Direktur Puspas RD. Herman Yoseph Babey, dalam sapaan pembuka sebelum rekoleksi mengungkapkan bahwa memilih Palasari sebagai tempat dilaksanakannya rekoleksi Keluarga Besar Keuskupan Denpasar menyongsong Natal 2022 ini tentu ada maksud dan tujuannya.

Maksud dan tujuan itu tidak lain agar dalam rekoleksi kali ini sekalian untuk ziarah ke Taman Makam Rohaniwan di Palasari sebab Sinode IV hampir berujung dan siap menyambut Sinode V.

“Kita mohon doa para Bapak Uskup, Imam dan Bruder yang telah mendahului kita agar mendoakan seluruh rencana Sinode V dan seluruh karya pastoral yang kita bangun di Gereja Lokal Keuskupan Denpasar,” ungkapnya mengenai tujuan dari ziarah itu.

REKOLEKSI

Pembimbing Rekoleksi kali ini dipercayakan kepada Pastor Paroki Palasari yang juga Ketua Bidang Pembinaan Iman (BPI) RD. Agustinus Sugiyarto.

RD. Agustinus Sugiyarto, Pembimbing Rekoleksi

Dalam rekolekasi menjelang Natal 2022 ini, Romo Agus mengangkat tema AAP yaitu “Menyambut Kelahiran Yesus Melalui Moderasi Beragama dalam Perutusan Kontekstual,” sebagai tema rekoleksi.

Romo Agas, mengajak seluruh peserta rekoleksi untuk merenungkan kembali makna moderasi beragama dalam konteks keberagaman di Indonesia. Moderasi, kata Romo Agus, memiliki makna antara lain mampu mengendalikan diri, tidak mengekang, tidak ekstrim kiri-ekstrim kanan tetapi di tengah-tengah, kesedangan, pengurangan kekerasan serta menghindari keekstriman. Sementara agama, mengandung arti ‘a’ artinya tidak, dan ‘gama’ bermakna kacau. Sehingga agama arti sesunggunhnya adalah tidak kacau.

Kebersamaa dilanjutkan di Paroki Negara. Tampak foto bersama di depan Gua Maria Negara

Untuk mencapai moderasi, termasuk moderasi beragama, menurut Romo Agus, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan egoisme dari dalam diri.

“Orang yang egois selalu melihat orang lain itu salah, tidak memikirkan perasaan orang lain sekalipun orang yang pernah menolongnya. Ciri lainnya adalah sulit menerima kritik orang lain dan cenderung mencari kesalahan orang lain, tidak mau berbagi dan sebagainya,” ungkap Romo Agus, seraya menambahkan bahwa sikap egois dapat membuat orang lain terluka dan bisa merusak keharmonisan.

Moderasi, lanjutnya, dapat terwujud jika seseorang maupun secara komunitas atau institusi mau menghilangkan egonya.

Sikap-sikap moderasi juga, menurut Romo Agus, tidak hanya demi terwujudnya moderasi beragama, tetapi juga dalam lingkungan keluarga, komunitas maupun di lingkungan kerja dan sebagainya di mana pun kita hadir dan berada.

Foto bersama usai rekoleksi

Selain menghilangkan egoisme, Kasih terhadap sesama juga menjadi dasar dari terwujudnya moderasi. Oleh karena itu, Romo Agus menekankan bahwa kasih harus diwuujudkan dengan saling menolong sesama tanpa memandang latar belakang.

Kebersamaan Keluarga Besar Keuskupan Denpasar tidak berhenti di Palasari. Usai rekoleksi yang ditutup makan siang bersama, rombongan melanjutkan kebersamaan dan sukacita di Pastoran Paroki St. Petrus Negara.

Di Negara, begitu tiba langsung menuju Gua Maria yang terletak di samping gereja. Dilanjutkan acara persaudaraan dalam sukacita di pastoran.

Sama seperti di Palasari yang menghidangkan aneka snack dan makan siang yang memuaskan, di Negara rombongan juga dihidangkan aneka jajan serta makan malam (dinikmati sore hari sebelum pulang).
Sukacita di Negara menjadi lengkap dengan karaoke dan menari bersama.

Selamat menyambut Natal 2022 dan menyongsong tahun Sinode 2023. ***

Penulis
Hironimus Adil

 

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close