WKRI DPC St. Fransiskus Xaverius Kuta melaksanakan pelatihan Eco-Enzyme, dilanjutkan cooking class, Sabtu, 26 Juni 2021,
Mereka dilatih oleh Tim Komisi PSE Keuskupan Denpasar.
Sebelum kegiatan dimulai, didahului acara tiup lilin dan potong kue tart ulang tahun WKRI ke-97. Kegiatan ini juga dalam rangk syukur atas HUT ke-97 WKRI.
Ketua DPC WKRI Kuta, Fransiska Phoniek Sutanto, dalam sambutan pembuka mengharapkan dengan pelatihan ini diharapkan ibu WKRI dapat berbuat sesuatu untuk ketahanan pangan.
Berikut, DPC ingin memberikan bantuan berupa pelatihan EE. “Ibarat ikan, kita bukan memberikan makanan tetapi kail,” katanya.
Rm Evensius Dewantoro, Ketua Komisi PSE Keuskupan Denpasar, sekaligus Pastor Paroki FX Kuta, selanjutnya memaparkan tentang spiritualitas EE, bahwa dasar gerakan EE ini bersumber dari Kitab Suci.
“Tuhan menciptakan semua baik adanya. Paus Fransiskus dalam Ensiklik Lauda To Si, (Terpujilah Engkau Tuhan), menggambarkan bumi sebagai ibu Pertiwi yang harus dirawat, dijaga dan dilestarikan. EE merupakan salah satu cara kita merawat bumi. EE sahabat kita, ramah lingkungan,” katanya.
Handoko, tim Komisi PSE Keuskupan Denpasar, kemudian menjelaskan cara pembuatan EE, dengan memakai rumus perbandingan : 1-3-10 untuk molase, sisa buah-sayur, dan air.
Bahan dan peelengkapan yang diperlukan : genthong air yang ada tutupnya, jaring buah, ember kecil, timbangan buah/makanan, gelas ukur, kayu, sisa buah-sayur, molase/ gula merah, dan air.
Setelah itu dilanjutkan praktek pembuatan EE. Peserta dibagi dalam 6 kelompok.
Pekerjaan ibu-ibu rapi, cepat dan bersih. EE yang dihasilkan ada 6 genthong, dan akan dipanen tiga bulan kemudian.
Usai membuat EE, mereka lanjut dengan cooking class. Makanan yang dimasak adalah pizza dan burger tempe.
Mereka menghadirkan Chef Gusti Suanjaya dari Resto Ubud dan Chef Dewa Putu Juni Andika Putra dari Resto Seminyak.
Pizza dan burger tempe yang dibuat sangat enak. Kegiatan selesai jam 15.00.
*Jeanne Kust Tukan
Disunting:Hiro/KomsosKD