Uskup Denpasar Membuka Gita Liturgia Anak Dekenat NTB; “Kalian Anak-anak Hebat”
SUMBAWA BESAR – Gita Liturgia Anak se-Dekenat NTB, resmi dibuka oleh Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Denpasar (Bali-NTB) Mgr. DR. Silvester San.
Kegiatan yang berpusat di Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar itu, dimulai hari ini, Kamis (6/7/2003) dan akan berlangsung hingga Jumat (7/72023).
Pembukaan dilaksanakan di gedung serbaguna Paroki Sumbawa yang terletak di jalan Diponegoro, Sumbawa Besar.
Gita Liturgia Anak ini merupakan ajang lomba seputar liturgi, dengan jenis lomba antara lain Paduan Suara, Lektor, Mazmur, Cerdas Cermat Rohani (CCR) dan Tutur Kitab Suci.
Peserta lomba adalah anak-anak berusia Sekolah Dasar utusan dari tujuh paroki yang ada di Dekenat NTB, yaitu paroki: St. Yusuf Raba Bima, St. Yohanes Maria Vianey Donggo, St. Maria-St. Yosef Dompu, Sang Penebus Sumbawa Besar, St. Yohanes Pemandi Praya, St. Maria Immaculata Mataram dan St. Antonius Padua Ampenan, ditambah dengan peserta dari SDK Diponegoro Sumbawa Besar.
Menariknya, Paroki Praya hanya mengikuti satu jenis lomba dalam ajang Gita Liturgia kali ini yaitu Lomba Lektor. Hal ini karena memang di paroki itu kesulitan peserta karena minimnya jumlah anak-anak.
Menurut Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Denpasar RP. Agustinus Sumaryono,SVD, tujuan kegiatan ini adalah ingin membantu anak-anak mencintai liturgi Gereja dan setia pada iman Katolik.
“Kita ingin rasa cinta itu dibingkai dalam Gita Liturgia Anak agar menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada lima tugas Gereja yaitu Liturgia (pengudusan), Kerigma (pewaartaan), Koinonia (persekutuan/kesatuan), Diakonia (pelayanan) dan Martiria (Kasaksian iman),” ungkap Romo Jono, panggilan akrab Ketua Komdik.
Terkait pelaksanaan kegiatan ini, dalam sapaan kasihnya, Romo Jono, menerangkan Gita Liturgia Anak anak Dekenat NTB ini adalah peristiwa tertunda.
“Mestinya, sudah dilaksanakan tahun 2021, tetapi karena pandemi baru dapat dilaksanakan saat ini. Dan kita secara khusus berterima kasih kepada Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar selaku tuan rumah.
Romo Jono kemudian mengingatkan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata untuk juara tetapi terpenting adalah pembinaan iman.
“Oleh karena itu kalau pulang jangan menangis jika tidak dapat juara atau tidak bawa piala. Yang penting kita sudah bisa berjumpa,” harapnya.
Sementara Deken NTB RD. Laurensius Maryono, mengatakan rasa gembiranya karena kegiatan akhirnya bisa terlaksana setelah beberapa kali tertunda, sambil memuji kebesaran Tuhan atas berkatNya.
Romo Maryono juga berterima kasih kepada Paroki Sumbawa Besar selaku tuan rumah dua kegiatan besar secara berturut-turut di paroki ini yaitu Seminar dan Pentas Seni Orang Muda Lintas Agama pada 4 Juli 2023, dilanjutkan Gita Liturgia Anak, 6-7 Juli 2023.
Romo Maryono menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan iman anak-anak, sebab melalui acara ini anak bisa belajar lagu liturgi melalui lomba paduan suara, bisa menjadi pemazmur yang baik, semakin mengenal dan mencintai Kitab Suci melalui Lomba Lektor dan Tutur Kitab Suci dan pengetahuan iman melalui lomba CCR.
“Kalian semua sebetulnya sudah menjadi juara sebelum bertanding, karena tujuan utama kegiatan ini adalah anak-anak memiliki semangat untuk melayani, bisa mengerti liturgi dan pengetahuan tentang iman,” kata Romo Deken.
Anak-anak Hebat
Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, dalam sambutan pemuncak dalam acara pembukaan ini memuji para peserta dengan mengatakan, “Anak-anak semua hebat.”
Menurut Bapak Uskup, ketika anak-anak yang lain menikmati liburan, tetapi kami tidak sungguh berlibur karena kamu sibuk untuk persiapan kegiatan ini dengan mengikuti latihan-latihan dan sebagainya.
“Kegiatan ini kita laksanakan karena berkaitan erat dengan iman kekatolikan kita. Dalam perayaan liturgi, kita merayakan iman kita sebab ada bacaan Kitab Suci oleh Lektor, ada Mazmur, juga paduan suara. Sedangkan CCR adalah upaya kita agar anak-anak memiliki pengetahuan iman,” kata Bapak Uskup.
Bapak Uskup menambahkan bahwa untuk mengikuti kegitan ini anak-anak termotivasi untuk mencintai Firman Tuhan (Kitab Suci) dan mencintai liturgi. Oleh karena itu kegiatan ini bukan terutama mencari kemenangan tetapi anak-anak termotivasi dan semangat melayani Tuhan dan sesama.
“Kalian adalah anak-anak terpiliha dari paroki-paroki dan sekolah. Kalian bahagia bisa berjumpa dengan teman-teman lain yang ada di Dekenat NTB. Selamat mengikuti Lomba Gita Liturgia Anak ini dengan penuh sukacita dan kegembiraan,” pungkas Bapak Uskup.
Selanjutnya Bapak Uskup membuka kegiatan ini dengan memukul gong, didampngi Direktur Puspas RD. Herman Yoseph Babey, Deken.NTB RD. Laurensius Maryono, Ketua Komdik RP. Agustinus Sumaryono,SVD, Pembimas Katolik Provinsi NTB Egenius Siba dan Pastor Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar RD. Klemens Bere.
Usai acara pembukaan acara yang ditunggu peserta maupun pendamping yaitu memasuki lomba-lomba.
Lomba pertama ada Cerdas Cermat Rohani (CCR) yang dilaksanakan di gedung serbaguna paroki sesaat setelah pembukaan.
Hari pertama juga dilaksanakan lomba Paduan Suara, Lektor dan Mazmur yang merupakan satu paket dan dilaksanakan dalam gereja Sang Penebus Sumbawa Besar.
Sedangkan hari kedua hanya menyisakan Lomba Tutur Kitab Suci dan Ekaristi serta acara penutupan.
Selamat berlomba***