BIMA. Kamis pagi 26 Mei 2022, tampak Gereja Paroki St. Yusuf Bima, dipenuhi oleh umatnya guna merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
Misa yang diadakan satu kali itu tampak berjalan dengan baik dengan jumlah umat yang terlihat lebih banyak dari biasanya (biasanya misa diadakan dua kali). Misa dipimpin oleh Pater Falen Tnesi, SVD, Pastor Rekan Paroki St. Yusuf Bima.
Dalam kotbahnya, Pater Falen menyampaikan bahwa ada tiga macam kenaikan ke surga, yaitu pertama kenaikan Yesus ke surga sebagaimana diceritakan dalam Injil dan kisah para Rasul.
“Di mana Yesus hidup, mati, dikuburkan, bangkit dan menampakan diri terlebih dahulu kepada murid-muridnya lalu naik ke Surga,” katanya.
Kedua, kenaikan Bunda Maria ke surga tidak diceritakan dalam Injil, namun diimani oleh tradisi suci Gereja sejak dahulu dan didogmakan oleh Paus Pius XII pada 1 November 1950 yang berjudul Munifisentissimus Deus (Tuhan yang sangat murah hati).
“Bunda Maria tidak naik ke surga sendiri melainkan oleh Allah, karena bunda Maria tidak memiliki dosa asal dan dosa pribadi,” terang Pater Falen.
Ketiga keenaikan kita sebagai orang katolik. Menurut Pater Falen, sesudah mati kita masuk api penyucian, sesudah disucikan baru masuk surga (pengadilan pertama dan pribadi).
“Hanya jiwa yang masuk surga. Badan kita akan masuk surga pada pengadilan umum dan terakhir yang terjadi pada akhir zaman,” imbuhnya.
Lalu apa pesan Tuhan sebelum IA pergi ?
Hal ini lebih kepada perintah Tuhan kepada para muridnya saat itu, “Menyuruh murid-muridNya pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil.”
Apakah kita sudah menjadi seperti murid-murid Tuhan Yesus yang menjalankan apa yang Tuhan perintahkan ? “Hal itu kembali kepada pribadi kita masing-masing,” ungkap Pater Falen.
“Kita tidak harus menjadi seperti para murid saat itu, tapi cukup dengan berbuat dan berkarya disepanjang perjalanan hidup kita dengan berpedoman pada apa yang Tuhan Yesus ajarkan, maka apa yang Tuhan sampaikan dalam Injil pasti akan tersiar ke seluruh penjuru bumi,” pungkasnya.
SELAMAT PESTA KENAIKAN TUHAN KE SURGA.

Devi Watu
Editor: Hiro/KomsosKD