Spektakuler! Satu kata yang tepat melukiskan malam puncak penganugerahan Festival Film Komisi Kepemudaan (FFKK) Keuskupan Denpasar, Kamis (29/10).
Penganugerahan FFKK 2020 berlangsung di ballroom Paroki St. Silvester Pecatu.
Dikemas secara profesional didukung media digital berteknologi tinggi, serta lighting dan sound system yang memadai.
Tidak kalah hebatnya adalah penampilan MC (Jessika dan Alfred), para pengisi acara dan tentu saja para panitia yang bekerja secara maksimal didukung oleh tenaga-tenaga profesional dari beberapa pihak yang mendukung kegiatan ini.
Acara ini didahului Misa OMK di gereja Pecatu yang dipimpin Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, didampingi enam orang imam.
Mulai dari misa yang dilanjutkan malam penganugerahan FFKK 2020 disiarkan secara langsung (live streaming) yang ditayangkan di tiga channel youtube sekaligus yaitu Komkep Denpasar, Komsos Keuskupasan dan Komsos KWI.
Film ‘Seminggu’, karya Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Theresia Tangeb, menjadi film terbaik pertama pilihan Tim Juri.
Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, diberikan kehormatan untuk membacakan Film Terbaik Pertama.
Tanpa menunggu lama, Bapak Uskup langsung membacakan, “Penghargaan FFKK 2020 untuk kategori Film terbaik pertama adalah film pendek dengan judul ‘Seminggu” dari OMK Paroki St. Theresia Tangeb.”
Menjadi sempurna bagi Film “Seminggu” karena juga menyabet Sutradara Terbaik atas nama Koming Hayong.
Sedangkan juara terbaik kedua diraih oleh Film “Rawirasa” karya OMK Paroki St. Yohanes Maria Vianey Donggo, sebuah paroki pedesaan di daerah Bima, NTB.
Sedangkan terbaik ketiga disabet Film “Mempelai” karya OMK Paroki St. Maria Immaculata Tabanan.
“Kami dedikasikan pencapaian ini untuk Romo Yomi (alm.), Pastor paroki kami (Tabanan) yang telah dipanggil Tuhan, Mei lalu,” kata OMK Tabanan saat menerima penghargaan.
Romo Yomi yang nama lengkapnya RD. Sebastianus Yordan Ado, adalah juga Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Denpasar yang ikut merancang program FFKK 2020 ini.
Pertemuan pertama Tim Kerja Komkep dengan para utusan OMK Paroki untuk menyosialisasikan rencana FFKK ini pada Februari 2020, di aula paroki Tabanan, dipimpin oleh Rm. Yomi selaku Ketua Komkep Keuskupan Denpasar.
Dalam penganugerahan FFKK 2020, selain penghargaan bagi film terbaik pertama sampai ketiga, ada beberapa kategori lainnya yang turut diumumkan.
Kategori terbaik lainnya masing-masing: Cover Film Terbaik dimenangkan oleh OMK Paroki Roh Kudus Katedral dalam Film Notification.
Sound track original terbaik dimenangkan oleh Andre Alfan, OMK Paroki St. Maria Ratu Gumbrih dalam Film Rasa Rindu.
Pemeran pria terbaik dimemangkan oleh Agustinus Anugerah dalam film Joget Maut Si Joni, karya OMK Paroki MBSB Nusa Dua. Pemeran Wanita Terbaik jatuh kepada aktris dari Paroki Roh Kudus Katedral dalam Film Notifications yakni Chrisellyn Oktaviani.
Penulis Naskah Terbaik dimenangkan oleh dua penulis naskah Film Ruang Penuntun, karya OMK St. Maria Immaculata Matatam yaitu Willy Cita dan Anton Kleden.
Salah satu yang ditunggu-tunggu juga ada Film Terfavorit, pilihan penonton melalui like dan komentar di youtube. Film favorit ini dimenangkan oleh film ‘Kamu Tidak Sendiri’ karya OMK St. Donbosco Babakan. Mereka meraih jumlah like tertinggi, lebih dari 2000 like.
Ada 19 film pendek (kriteria maksimal 10 menit) karya dari 19 OMK paroki/stasi se-Keuskupan Denpasar yang ikuta partisipasi dalam FFKK 202O ini.
Tim Juri ada 4 orang antara lain Saffitri (seorang Muslimah) yang aktif di Minikino Film, sebuah komunitas yang terlibat dalam penilaian festival film-film pendek internaaional.
Ketiga juri lainnya adalah Kevin dari Jakarta yang menilai dari sisi design cover), Yoseph Jojo Sulaksana (pendiri Voice Of Bali/VOB) menilai dari sound track original dan RD. Herman Yosesph Babey (Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar) penilai dari sisi pesan moral.
“Semua keren banget. Saya sangat senang, ini kali pertama menilai film pendek berlatar belakang Katolik,” ungkap Saffitri yang diberi kesempatan menyampaikan kesan-kesannya.
Tim Juri lainnya yang ikut hadir RD. Herman Yoseph Babey, mengatakan “Tidak mudah bagi kami para juri untuk menentukan terbaik dari semua film terbaik karya-karya OMK kita. Tapi kami harus tetap menentukan pilihan dari semua yang baik itu,” kata Rm Babey.
Oleh karena itu kepada para pemenang Romo Babey berpesan kepada yang meraih predikat terbaik supaya jangan jadikan kemangan ini eforia untuk diri sendiri tetapi menjadi kemenangan dan kegembiraan seluruh OMK Keuskupan Denpasar.
Bapak Uskup Denpasar, dalam sapaan kasihnya menyampaikan apresiasi kepada Komkep Keuskupan Denpasar, seluruh panitia dan semua pihak pendukung atas terlaksananya FFKK ini.
Bapak Uskup bergembira untuk segala karya anak muda dalam film-film pendek pada FFKK ini.
Sesuai tema FFKK 2020 ‘Muda Berkarya Beri Solusi (Muka Besi) Bapak Uskup berpesan, “Orang muda sebagai estafet kepemimpinan baik di Gereja maupun di masyarakat diharapkan menjadi orang muda yang mau dan terus berkarya sesuai talentanya, dan dapat memberi solusi pada setiap persoalan bukan bagian dari suatu masalah.”
Ketua Panitia Heldy Ardiansyah, dalam laporan di awal acara menyampaikan proses FFKK 2020 dan menyampaikan berlimpah terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan FFKK 2020 ini.
Ungkapan terima kasih yang sama juga disampaikan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Denpasar RD. Rony Alfridus Bere Lelo. ***Hironimus Adil