SORANG KATOLIK SEJATI HARUS JADI WARGA GEREJA DAN WARGA NEGARA YANG BAIK
Oleh : Hironimus Adil
BAPAK USKUP PADA MISA HUT KEMERDEKAAN RI
Bapak Uskup Denpasar menegaskan bahwa sebagai seorang Katolik sejati, hendaknya pada saat yang sama harus menjadi warga negara yang baik, sekaligus warga Gereja yang baik.
Hal itu dikatakan Bapak Uskup Mgr. DR. Silvester San, dalam homili pada Perayaan Ekaristi Syukur HUT ke 75 Kemerdekaan RI, di Gereja St. Silvester Pecatu, Senin (17/8) siang.
Dalam perayaan itu Bapak Uskup didampingi empat Imam yakni Vikjen Keuskupan Denpasar Rm. Yosef Wora, SVD; Ekonom Keuskupan RD. Hubert Hady Setiawan; Rm.Guido Fahik, SVD, dan Pastor Paroki Pecatu, RD. Alfons Kolo.
Selain berdoa bagi Bangsa Indonesia yang merayakan HUT ke 75 Kemerdekaan, juga syukur atas HUT ke 20 Komunitas Cinta Kasih (KCK) yang merupakan salah satu kelompok kategorial Gereja Lokal Keuskupan Denpasar.
Bacaan Injil pada Perayaan khusus HUT Kemerdekaan RI adalah tentang kewajiban membayar pajak yang ditanyakan oleh orang-orang Farisi kepada Yesus. Mereka bertanya apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar.
Dengan bijaksana Yesus menjawab mereka: Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Dengan jawaban ini, menurut Bapak Uskup, Yesus adalah seorang yang sangat bijaksan dan menerapkan prinsip keadilan.
Jawaban bijaksana Yesus itu, menurut Bapak Uskup, sangat inspiratif. Maka dalam konteks seorang warga negara yang Katolik, hendaknya ada kewajiban yang harus ditaati dan dijalankan sebagai warga negara, ada juga kewajiban yang harus ditaati dan dijalanan sebagai warga Gereja.
Demikian pula dalam mendapatkan hak, Negara harus memastikan bahwa setiap warga negara tanpa diskriminasi, harus terpenuhi haknya oleh negara demi kesejahteraannya. Hal yang sama juga dalam Gereja, bahwa setiap warga Gereja berhak mendapatkan pelayanan yang baik, misalnya pelayanan sakramen oleh Gereja.
“Orang Katolik harus menjalankan kewajiban sebagai Warga Negara yang baik, harus menjalankan tugas sebagai pelayan Negara sesuai fungsi dan peran masing-masing, Demikian pula sebagai Warga Gereja harus menjalankan tugas pelayanan sebagai Warga Gereja” tegas Mgr. San
Bapak Uskup menambahkan, setiap umat Katolik di Indonesia harus sungguh-sungguh menyadari dan menghayati panggilannya sebagai seorang yang 100% Katolik dan 100% Indonesia.
“Semoga kebijaksanaan Yesus melalui Injil hari ini menjadi inspirasi agar kita setia pada Gereja sekaligus setia pada Negara, tanpa ada yang kurang dari salah satunya,” pungkas Mgr. San.
Menjadi tradisi Gereja Katolik Indonesia bahwa setiap HUT Kemerdekaan RI selalu ada perayaan Ekaristi Syukur bahkan sudah memiliki tata Ekaristi khusus HUT Kemerdekaan RI.
Lagu “Hari Merdeka” menggema dalam gereja St. Silvester Pecatu oleh seluruh umat yang hadir. Umat menyanyi begitu semangat dengan sikap tegap.
Sementara di depan gereja Pecatu cukup semarak dengan aksesoris dan dekorasi bernuansa Kemerdekaan. Pastinya Bendera Merah Putih juga dikibarkan. * Hironimus Adil