Kegiatan Simulasi Cerdas Cermat Rohani (CCR) untuk Anak dan Remaja yang dilaksanakan secara Virtual oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional berlangsung mulus, Sabtu (4/9/’21). CCR menjadi salah satu mata lomba yang pesertanya terdiri dari regu Anak dan Regu Remaja.
Setiap LP3KD seluruh Indonesia mengirim utusannya untuk mengikuti lomba pada ajang KVKI (Kreatif Virtual Katolik Indonesia,yang akan berlangsung pada tanggal 7-10 Oktober 2021 mendatang. LP3KD Bali mengirim dua regu yakni regu Anak diwakili oleh anak-anak dari paroki St.Maria Immaculata Tabanan, yakni : Joseph I Nyoman Tangkas Herry Kusuma, Laurensius Ariesto Laka, dan Yohanes Elsandy Banawas.
Para orangtua dari ketiga anak-anak tersebut sangat mendukung keikutsertaan anak-anak mereka, terlihat dari antusias mereka menghadiri pertemuan mulai dari pertemuan sosialisasi di paroki Tabanan dan pada saat simulasi yang dikumpulkan di Aula Keuskupan Denpasar.
Sedangkan regu Remaja diwakili oleh remaja dari Paroki Tuka: Maria Putu Celina Restayani, Rafael Bramantyia Kristiaji dan Anna Maria Putu Amelia Widiharyanto. Saat simulasi salah satu remaja yakni Anna Maria Putu Amelia berhalangan hadir karena sedang kedukaan, neneknya meninggal dunia. Namun ketidakhadiran Amelia tidak mengendorkan semangat kedua temannya Celina dan Rafael untuk ikut simulasi.
Pada saat lomba nanti, Peserta CCR dari masing-masing LP3KD dibagi dalam beberapa zona untuk mengikuti babak penyisian, babak semifinal dan babak final. Untuk Anak LP3KD Bali masuk dalam zona 4. Sedangkan untuk Remaja, LP3KD Bali masuk dalam zona 2.
Zona 4 untuk regu Anak, babak penyisiannya akan lomba pada tanggal 7 Oktober. Sedangkan Remaja zona 2 akan lomba pada tanggal 8 Oktober. Jika lolos maka akan melanjutkan ke babak semifinal tanggal 9 Oktober dan babak final tanggal10 Oktober.
Beberapa hal teknis memang masih menjadi kendala karena anak-anak dan remaja belum terbiasa mengikuti CCR secara virtual. Namun dalam sesi tanya-jawab masalah teknis tersebut telah dikomunikasikan untuk diperhatikan agar pelaksanaan lomba scara virtual tersebut dapat berjalan dengan baik.
Menurut Ketua LP3KD Bali, RD.Herman Yoseph Babey, penyelenggaraan lomba CCR bagi anak dan remaja merupakan salah satu bentuk katekese bagi anak dan remaja Katolik seluruh Indonesia. Karena itu juara bukanlah menjadi tujuan. Hal paling penting adalah anak – anak dan remaja dilibatkan dalam kegiatan CCR secara nasional untuk memberi mereka pengalaman dalam mempelajari materi-materi Kitab Suci, dan pengetahuan agama untuk bisa tumbuh menjadi anak dan remaja yang beriman tangguh.
Selain itu, menurut Romo Babey, melalui lomba CCR, anak-anak dan remaja juga dapat berjumpa dan berkenalan dengan teman-temannya di seluruh Indonesia meskipun secara virtual. Karena itu romo Babey meminta dukungan dari orangtua masing-masing dan juga dukungan dari para pembina agar anak-anak dan remaja yang mewakili LP3KD Provinsi Bali bisa mendapatkan hasil yang maksimal.