Semua Kontingen Bali Tampil Mengagumkan di Malam Perutusan Menuju Pesparani III
DENPASAR – Mengagumkan! Kata ini tepat melukiskan seremoni “Malam Perutusan Kontingen Bali Menuju Pesparani III Jakarta.”
Aura dan eforia pesta paduan suara Katolik tingkat nasional ini sudah terasa dalam acara yang dikemas secara cukup apik walau dengan persiapan yang minim pada “Malam Perutusan” yang berlangsung di Gereja Roh Kudus Katedral Denpasar, Senin (16/10/2023) malam.
Acara dimulai dengan mengumandangkan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, lalu doa pembuka yang dipimpin Bapak Andreas Sugeng. Dilanjutkan sapaan kasih dari Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Bali RD. Herman Yoseph Babey dan sambutan Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San.
Sebuah kejutan menarik terjadi selepas sambutan dan sungguh mencuri perhatian seluruh kontingen maupun umat dan undangan yang memadati gereja Katedral malam itu. Seketika semua mata hadirin tertuju ke depan pintu masuk Gereja Katedral.
Bunyi alat musik Terompet mendengarkan instrumentalia lagu Amazing Grace terdengar begitu syahdu dan menggetarkan. Seorang Trumpetist Rio Sidik dihadirkan oleh panitia sebagai bintang tamu malam itu.
Sambil terus meniupkan Terompetnya, dia terus melangkah kecil menuju depan panggung acara. Di sana telah menunggu bintang tamu lainnya Philip Lagabelo, seorang penyanyi berbakat yang pernah mengikuti salah satu kompetisi di ajang pencarian bakat Indonesia.
Dengan suara khasnya yang berat dan merdu, Philip mengalunkan syair Amazing Grece dengan tetap diiringi oleh sang Trumpetist Rio Sidik.
Tepuk tangan meriah dan teriakan cukup histeris menggema, muncul dari seluruh hadirin yang ikut menikmati acara malam perutusan itu ketika kedua artis berbakat ini mengakhiri penampilannya.
Acara utama lantas dimulai dengan penampilan Tutur Kitab Suci dari Devina. Lalu penampilan Mazmur Anak-anak. PS. Anak-anak dengan kondaktor (dirigen) Noory, kemudian tampil membawakan lagu wajib dan lagu pilihan yang akan diperlombakan pada Pesparani III.
Setelah PS. Anak-anak, pemazmur remaja tampil mengidungkan mazmur. Diikuti penampilan PS. Remaja Gregorian dengan kondaktor Imma. Dua lagu juga dinyanyikan paduan suara ini, wajib dan pilihan. Berikutnya penampilan pemazmur OMK, di mana untuk kategori ini syair mazmurnya dalam bahasa Latin.
Begitu Pemazmur OMK turun podium, PS. OMK Campur menuju panggung. Khusus paduan suara dengan dirigen Eto Tagur itu, menyanyikan tiga buah lagu: Wajib, Pilihan dan Etnik. Lagu etnik OMK dengan koregrafi yang begitu kreatif-artistik dan diiringi musik gamelan khas Bali, tidak saja memberi nuansa pembeda tetapi menghadirkan aura spiritual yang menggetarkan relung jiwa.
Selanjutnya penampilan pemazmur dewasa yang juga menyanyikan syair berbahasa latin. Disusul berturut-turut PS. Dewasa Wanita dengan kondaktor Neneng, PS. Dewasa Pria Gregorian dengan dirigennya Adi Purba dan PS. Dewasa Campuran dengan dirigen Tino Talokon, masing-masing menyanyikan lagu Wajib dan Pilihan.
Setelah semua paduan suara dan pemazmur tampil, bagian berikutnya adalah uji kemampuan anak-anak dan remaja yang mengikuti mata lomba Cerdas Cermat Rohani (CCR) kategori anak dan remaja. Semua pertanyaan yang diajukan oleh Rm. Babey, selaku Ketua LP3KD Bali, dilumat habis oleh para peserta ini. Materi yang ditanyakan diambil secara acak dari materi lomba Pesparani III.
Tidak berhenti di sana, pembawa acara kemudian meminta para pelatih paduan suara maupun pelatih mazmur untuk tampil membawakan sebuah lagu. Bahkan Bapak Uskup juga ikut menyumbangkan suaranya malam itu. Tidak ketinggalan juga Romo Babey dan Rm. Venus.
Seluruh kontingen yang akan mewakili Bali dalam ajang Pesparani III, dalam acara perutusan itu sungguh tampil mengagumkan, seakan riil suasana lomba Pesparani, mulai dari Tutur Kitab Suci, para pemazmur, beberapa kategori paduan suara hingga CCR.
Malam perutusan ini, selain dihadiri oleh seluruh kontingen, juga dihadiri oleh umat dari beberapa paroki dan tamu undangan antara lain Bapak Uskup Denpasar, Vikjen Keuskupan Denpasar RP. Yosef Wora, SVD, Deken Bali Timur RD. Evensius Dewantoro, Ketua dan pengurus LP3KD Provinsi Bali, Ketua LP3KD Badung Edy Sanjaya dan beberapa orang pengurus, Ketua Panitia Pesparani III Bali Yusdi Diaz dan segenap Panitia, dan DPP Katedral sebagai tuan rumah serta undangan lainnya.
Kompak dan Saling Suport
Di bagian awal acara malam itu, dalam sapaan kasihnya Ketua LP3KD Provinsi Bali RD. Herman Yoseph Babey mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas terselenggaranya acara itu.
Romo Babey juga mengajak peserta untuk bersyukur atas bakat yang telah diberikan Tuhan dan mau mempersembahkannya untuk memuliakan Tuhan.
“Kita bersyukur diberi kesempatan untuk mempertanggung jawabkan berkat dan bakat yang diberikan Tuhan kepada kita masing-masing,” kata Rm. Babey.
Dalam kesempatan itu, Romo Babey juga berterima kasih kepada seluruh peserta, pelatih, dirigen dan semua pendamping setiap kategori lomba yang telah dengan tulus memberikan dirinya dipakai oleh Gereja untuk mengambil bagian dalam Pesparani III walaupun harus mengorbankan waktu, tenaga , pekerjaan dan sebagainya.
Ucapan terima kasih yang sama juga untuk Bapak Uskup, seluruh Pengurus LP3KD Provinsi Bali, Ketua dan pengurus LP3KD Kabupaten Badung yang memfasilitas sebagian peserta dan panitia Pesparani III serta seluruh umat yang dengan caranya masing-masing mendukung kontingen Pesparani III dari Bali ini.
Sementara itu Bapak Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, dalam sambutannya meminta seluruh kontingen Bali yang akan berangkat ke Jakarta untuk selalu kompak dan saling support, satu hati, satu jiwa dan satu visi, serta memberikan yang terbaik bagi Bali.
Bapak Uskup mengatakan menyambut gembira atas terlaksananya malam perutusan itu yang menampilkan seluruh kontingen dari setiap mata lomba.
“Malam ini menjadi kesempatan untuk bersyukur atas kebesaran Tuhan, serta memohon pertolongan Tuhan agar pelaksanaan Pesparani III di Jakarta berjalan baik, aman dan lancar serta sukses,” ungkap Mgr. San.
Bapak Uskup, dalam kesempatan ini juga mengungkapkan bahwa untuk Pesparani III ini, dananya sangat terbatasi. Menurut Bapak Uskup, LP3KD Bali tidak lagi mendapatkan bantuan dari pemerintah, sebab sudah mendapatkannya tahun 2022 dalam ajang Pesparani II di Kupang. Namun demikian, walau dana terbatas, tetapi Bali mengikutkan seluruh mata lomba yang jumlahnya mencapai 13 dan ini luar biasa.
Dikatakan Bapak Uskup, Pesparani merupakan bagian dari kesaksian Gereja untuk mewartakan Tuhan. Oleh karena itu, Bapak Uskup berharap Pesparani bukan hanya eforia, tetapi harus berbuah dalam pelayanan untuk memuji Allah. Lagu-lagu liturgi maupun Mazmur, ungkap Mgr San, bagian penting dalam memeriahkan liturgi gereja.
Demikian pula dengan CCR agar anak-anak memiliki pengetahuan yang benar tentang iman dan Gereja Katolik. Tutur Kitab Suci pun dillombakan agar semkain mengerti dan menghayati isi Kitab Suci.
Bapak Uskup juga menyampaikan pengahargaan tinggi untuk Pengurus LP3KD Provinsi Bali maupun LP3KD Kabupaten Badung dalam keikusertaan Bali dalam Pesparani III. Juga kepada Pembimas Katolik Provinsi Bali dan jajarannya.
“Mari kita saling kompak, suport, sehati, sejiwa, sevisi untuk memberikan yang terbaik dan hasil yang terbaik juga. Namun, walaupun belum mendapatkan hasil terbaik, yang penting kita telah berjuang untuk memberikan yang terbaik,”ungkap Mgr. San.
Bapak Uskup juga mengucapkan presiasi dan terima kasih kepada para pelatih, dirigen dan pendamping serta seluruh peserta lomba yang telah dengan rela dan tulus melayani Tuhan melalui Pesparani ini. Juga mengucapakan terima kasih kepada panitia dan seluruh umat yang telah mendukung Pesparani ini.
“Semoga Tuhan memberkati perjuangan kalian dan memberikan yang terbaik bagi provinsi Bali. Terima kasih yang telah hadir malam ini, mari kita berdoa dan mendukung kontingan kita. Semoga pula pujian malam ini berkenan di hati Allah,” pungkas Bapak Uskup, seraya berharap semua kontingen untuk menjaga kesehatan.
Di bagian akhir adalah acara sesi foto bersama semua pengisi acara serta umat dan undangan yang ada dalam gereja itu.
Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan doa dan berkat perutusan yang dipimpin oleh Bapak Uskup Mgr. Silvester San.
Rencananya kontingen Bali akan berangkat ke Jakarta dalam dua keloter, sebagian berangkat pada 26 Oktober dan sebagian lainnya dijadwalan pada 27 Oktober 2023. Sukses untuk kontineg Bali. ***