LINTAS PERISTIWAPUSAT PASTORAL
Trending

Seminar Moderasi Beragama Orang Muda Lintas Agama; Deklarasikan 4 Komitmen, Apa Saja?

Seminar Moderasi Beragama Orang Muda Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Antar-agama dan Kepercayaan (HAK) Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar dalam Kerjasama dengan Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar, di bagian akhir menghasilkan ‘Deklarasi Kesepakat Pemuda Lintas Agama Sumbawa.’

Para peserta aktif bertanya

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar, Selasa (4/7/2023) itu, diikuti lebih dari 40 orang kaum muda lintas agama di Kabupaten Sumbawa. Tidak hanya seminar, kegiatan ini juga diisi dengan pelepasan balon perdamaian.

Sesi seminar dilaksanakan setelah Bupati Sumbawa Drs. Mahmud Abdullah, membuka kegiatan itu secara resmi. Hadir juga dalam acara pembukaan adalah Bapak Uskup Denpasar, Mgr. DR. Silvester San, berserta sejumlah imam Katolik, tokoh-tokoh pemerintahan Kabupaten Sumbawa serta tokoh lintas Agama.

Tiga Narasumber dari kanan: H. Syamsul Munir, SHI, Drs. H. Sukri, M.Si, dan RP. DR. Paskalis Nyoman Widastra,SVD, dan paling kiri Moderator Blasius Naya Manuk

Seminar Moderasi beragama itu menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Kabag Tata Usaha (TU) Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa H. Syamsul Munir, SHI, Ketua FKUB Kabupaten Sumbawa Drs. H. Sukri, M.Si dan Ketua Komisi HAK Puspas Keuskupan Denpasar RP. DR. Paskalis Nyoman Widastra, SVD.

Para narasumber tampil secara panel yang dimoderatori oleh Sekretaris Komisi HAK Blasius Naya Manuk.

Bagian pertama membawakan materi adalah Kabag TU Kemenag Kabupaten Sumbawa H. Syamsul Munir, SHI, dengan materi terkait ‘Kebijakan Pemerintah (Kemenag) mengenai Moderasi Beragama. Dilanjutkan narasumber kedua yaitu Ketua FKUB Kabupaten Sumbawa Drs. H. Sukri, M.Si dengan materi ‘Moderasi Beragama dari Prespektif Islam, dan terakhir materi “Moderasi Beragama dari Prespektif Katolik” yang disampaikan Ketua Komisi HAK RP. DR. Paskalis Nyoman Widastra, SVD.

AMAN

Kabag TU Kemenag Kabupaten Sumbawa, H. Syamsul Munir, SHI, dalam pemaparannya menyampaikan tentang dasar hukum lahirnya Gerakan Moderasi Beragama yang dipelopori oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Menurut dia, adanya Moderasi Beragama bertujuan untuk mewujudkan toleransi umat beragama sehingga melahirkan kerukunan maupun persatuan dan kesatuan yang kokoh bagi bangsa Indonesia.

Aksi sosial, pengecatan ulang tembok taman kota di jalan Diponegoro Sumbawa

Dikatakan, salah satu tantangan dari moderasi beragama adalah adanya cara pandang atau praktek hidup beragama yang berlebihan atau ekstrim, yaitu berkembangnya praktek beragama yang tidak sesuai dengan ke-Indonesia-an, yang berdasarkan Pancasila, UUD’45, serta semangat NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

H. Syamsul menambahkan bahwa setiap agama sejatinya memiliki kesalehan sosialnya masing-masing. Oleh karena itu, sangat penting untuk saling menghargai dan setiap pemeluk agama harus diperlakukan sama.

Haji Syamsul mengajak orang muda lintas agama di Sumbawa untuk senantiasa mengedepan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Lebih lanjut dia menegaskan sekaligus ajakan untuk semua pemeluk agama termasuk kaum muda agar kalau mau aman, harus pahami AMAN itu sendiri.

Ketika pembacaan deklarasi

AMAN yang dimaksud oleh Kabag TU Sumbawa ini adalah mengeja kepanjangan dari kata AMAN, yaitu A (Ajaran Agamanya harus dipahami), M (Menghargai perbedaan), A (Adat Istiadat Masyarakat harus dipahami) dan N (Norma hukum ditaati).

Sementara Ketua FKUB, Drs. H. Sukri, M.Si, dengan mengacu pada tema seminar ini, dalam pemaparan materinya menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun kehidupan beragama kaum muda harus bangkit dan bergerak secara bersama merawat toleransi dan kerukunan dalam membanguna bangsa yang majemuk ini.

Ketua FKUB Sumbawa mengatakan bahwa Republik ini sejatinya dari dulu telah berbuat banyak demi terciptanya kerukunan, dan moderasi beragama juga sudah dari dulu ada untuk merajut dan merawat persatuan dan kesatuan.

Acara pelepasan balon perdamaian

Kepada orang muda lintas agama di Sumbawa ini, Ketua FKUB berpesan, “Laksanakan ajaran agamamu dengan baik dan juga nilai-nilai universal seperti saling menghargai, saling menghormati, saling menjaga dan saling mengasihi,” pintanya.

Di samping itu, H. Syukri juga meminta mereka supaya jangan ada permusuhan, sebab “Satu musuh sudah sangat banyak dan seribu kawan masih sangat kurang.”

Dia juga mengingatkan yang dimoderasi itu adalah cara beragama. Agama, katanya, sudah final, tidak ada modernis agama yang ada. Tetapi yang diminta adalah moderasi beragama yaitu cara hidup beragama supaya tidak ekstrim.

“Hidup rukun dan damai itu harus diperjuangkan bersama termasuk oleh orang muda lintas agama,” pungkasnya.

Acara pentas seni

Sementara itu, Ketua Komisi HAK Keuskupan Denpasar RP. DR. Paskalis Nyoman Widastra, SVD, yang memaparkan materi tentang moderasi beragama dari prespektif Katolik menekankan akan pentingnya kearifan lokal (local genius) sebagai Nilai-nilai yang harus dipertahankan dan terus digali, seperti di Bali adalah kearifan lokal ‘menyama braya’ atau saling mengunjungi.

Di setiap agama pun, menurut Rm. Paskali masing-masing memiliki ajaran sendiri dan bersifat universal yang dapat mempersatukan semua orang dan mengokohkan persatuan. Dalam ajaran Katolik, katanya, ada Cinta Kasih yang merupakan ajaran yang dapat menciptakan persaudaraan, tanpa memandang latar belakang perbedaan apapun.

“Gereja Katolik selalu terpanggil menyelesaikan setiap persoalan dengan caranya sendiri yaitu dengan mengedepankan cinta kasih,” katanya

Deklarasi Kesepakatan Bersama

Dari seminar ini, para peserta menyepakati beberapa hal yang kemudian mereka deklarasikan di akhir acara seminar. Ada 4 butir komitmen yang menjadi kesepakatan bersama yang dicetuskan dari Seminar ini.

Deklarasi Kesepakatan Pemuda Lintas Agama Sumbawa itu, selengkapnya sebagai berikut:

Dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan, kami Pemuda Sumbawa yang mewakili kelompok organisasi Pemuda dari pelbagai agama di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah mengikuti seminar Moderasi Beragama pada hari ini, Selasa, 4 Juli 2023, bertekad memperkuat kerukunan, toleransi dan menjaga stabiltas dalam kehidupan bersama, khususnya di Kabupaten Sumbawa-NTB, demi terwujudnya kehidupan yang rukun, aman dan damai di tengah keberagaman.

Demi mewujudkan tekad bersama tersebut, kami mendeklarasikan 4 komitmen dan aksi nyata yang akan kami laksanakan dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat Sumbawa:

1. Merawat toleransi dan kerukunan dalam kehidupan bersama
2. Membangun persaudaraan dalam keberagaman
3. Menjaga situasi yang kondusif di masing-masing daerah untuk menyukseskan Pemilu 2024
4. Membangun komunikasi dan Kerjasama lintas agama untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul dalam masyarakat guna mencegah konflik horizontal.

Di bagian akhir dekelarasi kesepakatan Pemuda Lintas Agama Sumbawa yang diterbitkan pada Selasa, 4 Juli 2023 itu, ditandatangani oleh masing-masing Ketua Organisasi Lintas Agama yang hadir dalam kegiatan ini, yaitu Ketua Pemuda NU, Ketua Pemuda Muhhamadiyah, Ketua Pemuda NW, Ketua Pemuda Hindu, Ketua Orang Muda Katolik dan Ketua Pemuda GKI.

Usai pembacaan deklarasi dilanjutkan dengan pelepasan balon perdamaian yang dilakukan oleh para peserta bersama para pimpinan agama masing-masing.

Bakti Sosial dan Pentas Seni

Tidak hanya seminar, kegiatan yang melibatkan orang muda lintas agama ini juga dirangkaikan dengan bakti sosial berupa pengecatan ulang tembok taman kota di jalan Diponegoro Sumbawa.

Acara pentas seni

Kemudian malam harinya diisi dengan pentas seni orang muda lintas agama. Mereka menampilkan potensi diri dan kreativitas mereka di bidang seni dan budaya yang dipentaskan di tempat yang sama yaitu Gedung Serbaguna Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar. Dalam pentas ini, ada tarian tradisional, puisi, vocal grup, paduan suara, serta tarian modern, dll.

Mengawali pentas seni, didahului sapaan kasih Direktur Puspas RD. Herman Yoseph Babey. Dan di akhir acara diberikan kenang-kenangan kepada masing-masing perwakilan organisasi kaum muda serta sertifikat. Seluruh rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan doa dan berkat oleh Bapak Uskup Mgr. Silvester San.

Selanjutnya menari bersama dalam persaudaraan dan sukacita***

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close