LINTAS PAROKI
Trending

IBADAT JUMAT AGUNG DAN MALAM PASKAH DI SANG PENEBUS

Ibadat Jumat Agung, 07 April 2023 di Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar dimulai pukul 15.00 wita dipimpin langsung oleh Pastor Paroki RD. Klemens Bere.

Namun, sebelum ibadat Jumat Agung, di pagi hari dilaksanakan Jalan Salib di Kapela KIebayan pada pukul 07.00. Tampak umat telah memadati area Kapela yang juga areal Pemakaman Katolik di Kota Sumbawa sebelum Jalan Salib dimulai. Mereka sempat menabur bunga dan menyalakan lilin di makam keluarga masing-masing.

Dalam Jalan Salib ini, ada visualisasi pemanggulan Salib oleh OMK. Di setiap renungan saat perhentian, mulai dari perhentian pertama sampai perhentian ke-14, umat serentak berlutut.

Dalam Ibadat Jumat Agung pada pukul 15.00, semua berjalan sebagaimana bisanya. Dimulai dari perarakan masuk, kemudian prosesi imam tiarap yang diikuti oleh umat dengan berlutut.

Kemudian ada juga Pasio tentang Kisah Sengsara Tuhan Yesus, yang dilanjutkan dengan upara penghormatan Salib. Ibadat Jumat Agung diiringi oleh koor St Fransiskus Daparoka.

Dalam renungan singkatnya, Pastor Paroki Sumbawa Besar RD. Klemens Bere mengungkapkan, “Yesus mengajak kita untuk melihat orang lain yang ada disekitar kita dan itu lebih berarti dan lebih berharga bagi kita. Seperti Yesus telah mengorbankan diriNya bagi kita, supaya kita bisa berkorban dan bisa melayani sesama tanpa syarat.”

Menurut Romo Klemens, Yesus menyelamatkan manusia dengan mengorbankan hidupNya sendiri yang membuat Dia berkenan kepada Allah.

“Yesus juga menginginkan kita mendengarNya. Dia mengatakan kepada dan menginginkan kita melakukannya, terutama tentang hal mengasihi, mengasihi dengan sungguh-sungguh kepada sesama manusia,” pungkasnya.

VIGILI PASKAH

Setelah sehari sebelumnya umat mengikuti Ibadat Jumat Agung, Sabutu Malam dilaksanakan Vigili Paskah. Prosesi malam Paskah, seperti biasa diawali dalam gelap, hanya ada cahaya api ungun yang menyala.

Seluruh umat yang hadir mengelilingi api ungun. Api yang menyala, melambangkan Kristus sebagai Terang dunia ini menunjukkan Tuhan Yesus Kristus adalah Sumber Cahaya dan Terang dunia.

Selanjutnya, dalam keheningan yang sunyi di dalam gereja , Lilin Paskah diarak dalam kegelapan menuju altar. Barulah lilin umat dinyalakan secara serentak yang bersumber dari nyala lilin Paskah dan tetap dalam suasana hening dan sunyi.

Dilanjutkan dengan pujian paskah, Liturgi Sabda, Pemberkatan Air Suci dan pembaharuan janji baptis, hingga liturgi Ekaristi hingga ritus penutup dengan berkat meriah.

Dalam homilinya pada Malam Paskah, Romo Klemens mengajak umat untuk merenungkan makna Api yang dinyalakan sebagai cahaya yang menghalau kegelapan.

“Api baru yang kita rayakan memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan harian kita. Api baru adalah cahata Kristus sendiri. Yesus lahir sebagai Garam dan Terang Dunia, harus kita sadari dalam diri kita, kita tidak bisa bercahaya tanpa cahaya Kristus. Karena itu kita menyalakan lilin-lilin kita dari Lilin Paskah, itu artinya kita mengambil cahaya dari cahaya Kristus, dan diajak untuk saling menyalakan dan saling menerangi satu dengan yang lainnya,” ungkap Rm. Klemens.

Selanjutnya Romo Klemens mengajak umat, “Hendaklah terangmu bercahaya didepan orang lain, agar orang melihat perbuatan-perbuatan baik, kebajikan-kebajikan kita. Kita harus menerangi orang lain dan orang lain harus merasakan terang itu, karena kita dituntut untuk selalu berbuat baik, menjadi cahaya dan terang dunia.” ***

Penulis: Rosalina Meiling/Komsos Sumbawa Besar

Editor: Hiro/KomsosKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close