LINTAS PAROKILINTAS PERISTIWA
Trending

Rayakan Pesta Pelindung dan HUT ke-83, Sejumlah Umat Paroki Tangeb Terima Sakramen Krisma

TANGEB, BADUNG – Tahun 1936, sejumlah umat Tuka dibaptis dan diterima dalam pangkuan Gereja Katolik. Dari Tuka, benih iman Katolik itu menyebar ke beberapa wilayah di sekitarnya, bahkan sampai di Bali Barat.

Tidak membutuhkan waktu lama, tahun 1940 benih itu pun mulai bertumbuh di Tangeb, Kecamatan Mengwi, Badung. Lalu terus bertunas dan berkembang hingga saat ini.

Pada Minggu, 1 Oktober 2023, bertepatan dengan Pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus sebagai pelindung paroki, Gereja Katolik Paroki St. Theresia Tangeb merayakan pesta syukur atas HUT ke-83.

Perayaan syukur dan sukacita itu dibalut dengan upacara penerimaan Sakramen Krisma kepada sejumlah umat serta pelantikan Prodiakon paroki itu. Kebahagiaan itu menjadi sempurna dengan HUT Imamat yang ke-5 Pastor Rekan Paroki Tangeb RP. Yohanes Seran, SVD.

Menyambut beberapa peristiwa iman itu, pesta syukur itu dirayakan secara lebih istimewa dari biasanya. Perayaan dimulai dari prosesi (perarakan) Patung Santa Theresia Tangeb dengan titik start di halaman SMAK Thomas Aquino, Tangeb.

Penyambutan Bapak Uskup

Seluruh umat, termasuk para krismawan/krismawati dan calon Prodiakon beberapa saat sebelum dimulainya prosesi sudah berkumpul di halaman sekolah itu. Tepat pukul 09.00 perarakan dimulai, diringi lagu Mars Santa Theresia oleh koor paroki sepanjang jalan menuju gereja.

Dengan balutan busana khas Bali, seluruh umat berbaris rapi dan secara tertib berjalan perlahan dalam suasana doa melewati samping gereja, lalu masuk jalan utama depan gereja, baru memasuki gereja. Prosesi ini begitu agung dan sakral.

Berhubung ini merupakan hari raya bagi paroki, maka yang hadir dalam perayaan bukan hanya umat Tangeb yang merupakan pusat paroki, tetapi juga dihadiri oleh umat dari tiga stasi lainnya yaitu Stasi Abiabase, Stasi Sading dan Stasi Cemagi.

Prosesi patung St. Theresia Tangeb

Misa syukur dalam rangka pesta pelindung, HUT paroki, penerimaan Sakramen Krisma dan Pelantikan Prodiakon itu dipimpin oleh Gembala Tertinggi Keuskupan Denpasar Mgr. Silvester San. Ada lima imam dalam barisan imam konselebrasi yang mendampingi Bapak Uskup, yakni Pastor Paroki dan Pastor Rekan RP. Alex Dato, SVD dan RP. Yohanes Seran, SVD.

Lalu ada RD. Thomas Almasan (putra Paroki Tangeb), serta dua imam lainnya RP. Agustinus Sumaryono, SVD (Pelaksana Harian Yayasan Soverdi Bali) dan RP. Hery, SVD (Misionaris asal Bali yang berkarya di Filipina).

Dalam kata pengantar misa, Bapak Uskup mengawalinya dengan mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas beberapa peristiwa iman yang dialami oleh seluruh umat Tangeb pada hari itu.

“Serayabersyukur kepada Tuhan, kita juga mohon kepada St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus agar senantiasa melindungi dan mendoakan paroki ini dan seluruh umat agar senantiasa diberkati Tuhan dalam ziarah hidup selanjutnya,” harap Bapak Uskup.

Upacara krisma dan pelantikan prodiakon

Bapak Uskup juga mengajak umat untuk berdoa mohon karunia Tuhan bagi krismawan/krismawati yang akan menerima karunia Roh Kudus sebagai tanda dewasa dalam iman dan berani menjadi saksi Kristus.

“Demkian pula bagi para Prodiakon yang akan dilantik, semoga dengan pelantikan ini Tuhan selalu menyertai mereka agar dapat menjalankan tugas pelayanan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ungkap Mgr. San.

Dengan mendasarkan bacaan Injil pada perayaan itu, Bapak Uskup dalam homilinya mengungkapkan tentang melakukan kehendak Tuhan dengan latar belakang bacaan perumpamaan tentang dua orang anak (Mat. 21:28-32).

“Kita sering menyerupai anak pertama yang mengatakan ‘ya’, tetapi tindakan kita sebaliknya tidak mau menjalankannya. Kita sering menjawab ya untuk aktif dalam kehidupan menggereja dengan kebaikan Gereja, tetapi kita justru bertindak merugikan gereja,” kata Bapak Uskup.

Acara resepsi di aula paroki, tampak beberapa remaja mengibur umat dengan tarian

Selanjutnya Bapak Uskup mengatakan, “Allah Bapa Maha Pengasih, tidak segera menghukum kita. Tuhan selalu memberi kesempatan kita untuk bertiobat. Seperti anak kedua, dia menjawab ‘tidak’ kepada ayahnya ketika diminta untuk bekerja di kebun anggur, tetapi setelah itu dia menyesal dan mau menjalankan perintah sang ayah.”

Allah, kata Bapak Uskup, tidak melihat dosa dan kesalahan kita, tetapi lebih melihat perjuangan kita untuk menyesal atas dosa-dosa kita dan mau bertobat. Pertobatan akan terjadi dalam hidup manusia, menurut Mgr. San, jika memiliki sikap rendah hati, suatu sikap yang diteladani oleh Yesus sendiri yang menyerahkan hidupNya pada kehendak Bapa.

“Jika ada pertobatan atau perubahan, akan ada sukacita, kebahagiaan dan yang utama adalah keselamatan,” imbuh Mgr. San.

Sesuai dengan perumpamaan dalam bacaan Injil hari itu, bahwa sesungguhnya yang mengikiti kehendak Tuhan adalah anak kedua yang mengatakan’ tidak’ saat diperintah ayahnya, sedangkan anak sulung yang mengatakan ‘ya’, tapi tidak melakukannya berarti dia tidak melakukan kehendak Tuhan.

Tiga penglingsir paroki Tangeb

Di penghujung homilinya Bapak Uskup mengajak umat untuk selalu melaksanakan kehendak dan perintah Allah. Perintah dan kehendak Tuhan itu terdapat dalam nilai-nilai Injili yang harus dihayati dan nilai-nilai itu menjadi syarat untuk masuk Kerajaan Allah.

Seusai homili, dilanjutkan dengan upacara penerimaan sakramen krisma kepada 78 orang peserta. Sebelum tiba hari istimewa itu, mereka telah mengikuti pembinaan selama sekitar 3 bulan, didampingi oleh para pembina katekese di paroki itu.

RP. John Seran,SVD, sedang memotong tumpeng HUT Imamatnya yang ke-5

Setelah upacara krisma diteruskan pelantikan Prodiakon yang berjumlah 9 orang. Para Prodiakon juga telah diberikan pembinaan sebelumnya untuk memahami tugas dan fungsi mereka. Bapak Uskup dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa Prodiakon berfungsi sebagai pelayan komuni luar biasa. Usai kedua upacara tersebut, perayaan dilanjutkan seperti biasa sampai selesai.

Memperkuat Iman

Sebelum berkat penutup diisi dengan sapaan kasih dan sambutan. Dimulai dengan sapaan kasih salah satu orang mewakili peserta krisma. Pertama-tama dia menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup, Pastor Paroki dan Rekan, Frater, DPP, para pembina krisma dan seluruh umat atas dukungannya.

Bapak Uskup memberikan potongan tumpeng kepada salah satu penglingsir

Dia mengungkapkan rasa syukur dan sukacitanya karena hari itu sudah menjadi seorang yang dewasa dalam iman karena karunia Roh Kudus yang mereka terima melalui sakramen krisma. Menurut dia sebelum Bapak Uskup menerimakan mereka karunia Roh Kudus itu, mereka telah mengikuti pembinaan selama hampir 4 bulan.

“Dengan pembinaan yang kami dapatkan bisa memahami dan memperkuat iman kami. Kini kami telah berada dalam zona kedewasaan iman dan siap diutus menjadi saksi Kristus, mulai dari keluarga, tetangga, di masyarakat maupun di tempat kerja masing-masing,” katanya.

Pelantikan prodiakon

Kepada para rekannya dia mengatakan, “Kita diutus menjadi Garam dan Terang dengan menebarkan kasih kepada siapapun. Tantangan pasti ada, tapi Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita, pasti menuntun kita,” katanya, seraya mengakhirinya dengan mengajak seluruh krismawan/krismawati dan umat yang hadir untuk melantunkan doa yang diajarkan oleh St. Fransiskus.

Sambutan berikutnya dari panitia perayaan yang disampaikan oleh Ngurah Rai Gregorius. Pak Ngurah, demikian biasa disapa, dalam kesempatan itu mengajak umat untuk meneladani St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus untuk bangkit dan bergerak bersama mewujudkan Gereja yang bersatu, berpartisipasi dan bermisi. Ajakan Pak Ngurah tersebut, juga menjadi moto perayaan syukur pesta pelindung dan HUT ke-83 paroki itu.

Peserta Krisma dari 4 Stasi: Tangeb, Abianbase, Sading dan Cemagi

Kepada para krismawan-krismawati dia mengingatkan bahwa secara iman sudah dewasa, karena itu sudah memiiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam kehidupan menggereja serta berani bermisi dengan menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat majemuk sebagai pengikut Yesus yang setia.

Tidak lupa pak Ngurah Rai menyampaikan terima kasih kepada Bapak Uskup, Pastor Paroki dan Rekan serta imam yang ikut dalam konselebrasi, seluruh umat dan semua pihak yang telah mendukung suksesnya perayaan syukur tersebut.

Selanjutnya Bapak Uskup San, dalam sambutan pamungkas, terlebih dahulu menyampaikan selamat berbahagia kepada pastor paroki dan rekan serta seluruh umat Paroki Tangeb atas pesta pelindung dan HUT paroki itu. Secara khusus kepada para peserta krisma dan Prodiakon yang telah dilantik, Bapak Uskup menyampaikan proficiat dan selamat, seraya mengingatkan untuk menjadi saksi dan pelayan Kristus yang baik dan penuh tanggung jawab.

Peserta Krisma dari 4 Stasi: Tangeb, Abianbase, Sading dan Cemagi

“Saya berharap para krismawan dan seluruh umat yang telah dewasa dalam iman untuk senantiasa mewartakan Injil melalui kesaksian hidup, bukan hanya dengan kata-kata,” harap Mgr. San.

Dalam kesempatan itu, Bapak Uskup menyampaikan secara sekilas tentang persiapan Sinode V Keuskupan Denpasar sambil mengajak umat untuk berdoa demi mendukung suksesnya pesta iman yang akan dilaksanakan bulan November ini.

Bapak Uskup juga menjelaskan tentang tema Sinode V, sambil berharap supaya umat dapat membangun persekutuan yang kuat mulai dari keluarga, KBG, Luingkungan, Paroki hingga Keuskupan. Untuk itu, kata Bapak Uskup, partisipasi dan peran umat dalam membangun Gereja sungguh menjadi panggilan seluruh umat.

“Kita juga diajak untuk bermisi, kita diutus mewartakan Injil dengan cara hidup kita yang sesuai nilai Injili di lingkungan pergaulan masing-masing, terutama dengan perbuatan baik sehingga orang tahu kita adalah murid-murid Kristus ,” pungkasnya.

Para calon prodiakon, peserta krisma dan umat serta petugas liturgi bersiap di halaman SMAK Thomas Aquino sebelum perarakan patung St. Theresia menuju gereja

Di bagian akhir Bapak Uskup bicara soal panggilan khusus, dengan meminta keluarga-keluarga supaya tidak membatasi anak dalam jumlah kecil.

“Kalau bisa empat, lebih baik lagi kalau lima, dengan harapan ada di antara anak-anak itu yang terpanggil menjadi imam, biarawan-biarawati. Tapi ini sebatas himbauan bukan sesuatu yang wajib. Kuantitas itu juga penting, bukan hanya kualitas,” pungkas Mgr. San.

Melengkapi sukacita dan syukur hari itu, setelah misa dilanjutkan dengan resepsi dan ramah tamah di aula paroki yang terletak di sebelah gereja. Hadir juga dalam acara resepsi itu Bendesa Adat Tangeb dan sejumlah tokoh adat lainnya, para penglingsir paroki Tangeb serta seluruh umat serta Bapak Uskup dan para Imam.

Dalam acara resepsi itu ada pemotong tumpeng ulang tahun, serta berbagai acara hiburan persembahan anak-anak dan ramaja Paroki Tangeb. Proficiat untuk Paroki Tangeb!***

 

Penulis : Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close