LINTAS PERISTIWA
Trending

RAWAT BUMI DENGAN TUANG 1.500 LITER ECO-ENZYME DI SUNGAI BADUNG

Minggu 27/02/2022 di Sungai Badung di bawah jembatan di samping pasar Badung-Kumbasari Denpasar, dilaksanakan penuangan cairan Eco-Enzyme (EE) murni sekitar 1.500 liter.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkat HUT Kota Denpasar dan HUT Relawan Eco-Enzyme Indonesia (REEI) Region Bali.

Giat dalam rangka merawat bumi itu dihadiri oleh berbagai Komunitas relawan di seputar kota Denpasar.

Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Denpasar yang menghadirkan tim Komisi dan Kelompok Kerja EE bentukan PSE turut serta menyumbangkan 100 L Eco-Enzyme.

DAari Tim Komisi PSE hadir RD. Evensius Dewantoro, Kustati, Handoko, Firman. Sedangkan Kelompok Kerja EE yang hadir ada 5 orang dan Sr. Yuliani OSF juga turut serta dalam kegiatan ini.

Gereja Katolik Keuskupan Denpasar hadir dengan kostum orange, dan Rm Venus serta Sr. Yuliani mengenakan jubah putih.

Kehadiran Gereja Katolik dirasakan oleh para relawan. Mereka mengagumi Pastor dan Suster bisa hadir dan turut serta dalam aksi sosial tersebut.

Kata mereka, “Keren, luar biasa, jubah Pastor sampai kena EE. Salam hormat untuk Pastor dan Suster!”.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Pimpinan Pasar Badung, dan disambut antusias dengan ucapan terima kasih untuk REEI yang mau merawat pasar maupun sungai sekitar pasar.

Putu Yogi Jaya sebagai Ketua REEI Region Bali juga mengucapkan terima kasih untuk kehadiran para relawan dari berbagai komuntas.

“Kita disebut relawan karena bekerja secara sukarela. Sebagai relawan EE kita perlu memperhatikan dan merawat lingkungan kita. Lingkungan yang sehat akan membuat kita sehat,” ungkapnya.

Kegiatan spontan ini juga dihadiri oleh Nyoman Suparta anggota DPR RI Fraksi PDIP Dapil Bali. Anggiota Dewan ini, sangat suka mensosialisasikan EE. Bahkan dalam kegiatan ini dia juga menyumbangkan 40 L EE dan mengajak sekitar 12 anak-anak turut serta dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutan dan penjelasannya, pak Dewan, demikian para relawan biasa sapa, mengatakan bahwa penyumbang limbah terbanyak adalah dari dapur, seperti minyak jelantah/ bekas, lalu perlengkapan mandi sabun, sampoo, dan sebagainya.

“Maka penting bagi kita untuk merawat lingkungan kita agar tidak semakin tercemar oleh limbah tersebut. Dengan penuangan EE maka kita dapat memberikan kehidupan yang sehat bagi biota laut seperti planton yang menghasilakan oksigen murni,” katanya.

Usai sambutan pak Dewan, dibunyikan semacam sirine sebagai tanda dimulainya penuangan EE murni ke air sungai Badung. Semua komunitas secara bersama-sama menuangkan EE yang mereka ke air sungai, sampai EE habis.

Dalam aksi tersebut diteriakkan yel-yel : EE, LINGKUNGAN SEHAT, HIDUP KITA SEHAT, YES-YES-YES!.

Kiranya dengan gerakan ini air sungai yang telah tercemar dapat dikembalikan kemurniannya, dan biota laut dapat hidup sehat !

Penulis:
Jeanne Kustati
Tukan

Editor: Hiro/KomsoKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!