Sumbawa Besar – Pra Sinode Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar, sukses dilaksanakan Minggu (23/6), lalu.
Hadir sebagai peserta utusan dari 25 KBG dan 3 stasi yang ada di paroki ini.
Awalnya pertemuan dijadwalkan pukul 10.00 Wita, tetapi karena pendamping dari Tim SC Sinode V Keuskupan Denpasar RD. Martinus Emanuel Ano, pesawatnya baru mendarat pukul 10.30.
Jadi pertemuannya baru dimulai pukul 11.00 Wita.
Pembukaan Pra Sinode V diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya
dilanjutkan thema song Sinode V dan doa pembuka oleh Romo Hyoga.
Pra Sinode kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Pastor Paroki Romo RD. Klemens Bere.
Dalam sambutannya Rm. Klemens menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Tim Perumus yang sudah bekerja siang malam bahkan begadang sampai jam 02.00 dinihari untuk merekap atau merangkum hasil FGD (Focus Group Discussion ) yang dilaksanakan di KBG-KBG sebelumnya.
Terima yang sama juga kepada seluruh umat yang telah terlibat dalam FGD di KBG-KBG.
Dilanjutkan sambutan Romo Emanuel Ano, mewakili Ketua Umum Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar.
Rm. Eman mengungkapkan rasa gembiranya boleh berjumpa dengan umat di Paroki Sang Penebus Sumbawa besar, dengan selorohnya yang menyegarkan, “Enaknya jadi pejabat boleh terlambat hahaaa.”
Peserta Pra Sinode paroki ini dihadiri sekitar80 orang.
Rm. Eman, yang juga sebagai Ketua Tim Perumus Sinode V Keuskupan Denpasar mengharapkan dari hasil evaluasi dan harapan serta cita-cita umat yang ditemuan dalam FGD dan telah dirangkum oleh Tim Perumus dapat menentukan Arah Dasar, Visi-Misi kKeuskupan Denpasar lima tahun mendatang, sekaligus menjadi masukan berharga untuk karya pastoral di paroki.
Setelah itu peserta dibagi 5 kelompok, setiap kelompok ada 11 orang termasuk ketua dan sekretaris kelompok.
Saat diskusi, ada kelompok yang heboh dan dengan semangatnya, membahas hal-hal yang diminta oleh panitia.
Romo Eman sendiri bersama dan tim perumus proki berkeliling memberi pengarahan kepada kelompok-kelompok yang lagi berdiskusi, terutama untuk hal-hal yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Setelah melewati diskusi dengan waktu sekitar 60 menit, masing-masing kelompok kemudian melaporkan hasil diskusinya dalam pleno.
Hasil diskusi kelompok itu akan disaring lagi oleh Tim perumus, dan setelah selesai menyaringnya kemudian akan dibawa ke Pra Sinode Dekenat.
Di bagian akhir Ketua Panitia Bapak Hubertus Malung, menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada umat sekiranya ada kata dan perbuatan yang kurang berkenan untuk tidak mengingatnya selalu proses FGD hingga selesai Pra Sinode Paroki Sang Penebus.
Rangkaian acara sangat menarik dan penuh sukacita, diselingi dengan goyang bersama. Tak ketinggalan empat iman yang hadir (Rm. Eman, Em. Klemens, Rm. Gede, Rm. Hyoga) bersama Frater dan Suster ikut bergoyang bersama peserta lainnya.
Semua bersukacita karena Sinode adalah perayaan sukacita dan berjalan bersama seluruh umat.
Pra Sinode paroki ini ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Frater TOP Fr. Nicolaus.
Tak lupa sebelum bubar mengabadikan pertemuan ini dengan foto bersama.***
Editor: Hiro/KomsosKD
