MINGGU PRAPASKAH 2, A; 5 Maret 2023
Kej. 12:1-42; 2Tim. 1:8b-10; Mat. 17:1-9
Minggu Prapaskah I, kita diajak meneladan Yesus yang berpuasa 40 hari dan memusatkan dfri pada kehendak Allah. Sekarang, baru 10 hari masa Prapaskah mulai, kita sudah diajak melihat kemuliaan Yesus di Gunung Tabor. Untuk apa? Kita menjalani awal masa Prapaskah ini dengan 2 ketegangan. Disatu sisi kita penuh semangat memasuki masa prapaskah ini dengan tekun mau melakukan pantang, puasa, derma dan doa. Tetapi dilain sisi, kita merasa, justru saat kita mau mulai, kok ada saja hambatan untuk melaksanakannya. Kok rasanya tambah banyak kesulitan dan godaan. Hal ini wajar. St. Ignatius Loyola menjelaskan: jiwa yang mau maju dari hidup kacau menjadi hidup teratur akan digoda setan, yang tidak suka jika jiwa itu maju menuju keselamatan dengan mengganggu dan menarik dia ke bawah, sehingga ia kembali merosot dalam situasi kedosaannya. Karena itu Allah membantu dia dengan meneguhkan dan mengajak dia lebih bertekun dalam doa, puasa dan matiraga.
Penampakan kemuliaan Yesus, terjadi seminggu setelah para rasul, diwakili Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Kristus yang dinantikan bangsa Israel. Tapi kebanggaan dan rasa terjamin masa depan mereka yang mengikuti Yesus; nanti akan ikut mulia bersama Dia; diganti dengan rasa terkejut dan kecewa. Yesus menyatakan bahwa Dia akan ditolak, ditangkap, disiksa dan dibunuh; tapi akan dibangkitkan Allah. Protes Petrus justu ditanggapi dengan bentakan: Menyingkir Iblis!!! Untuk membangkitkan kembali semangat para rasul, Yesus menampakkan kemuliaanNya. Yesus didampingi Musa, pemberi Hukum Taurat dan Elia, nabi yang akan datang pada akhir jaman. Yesus menyatakan Dialah penggenapan Hukum Taurat. Perjanjian Allah dengan manusia, terpenuhi dalam diri Yesus. Keselamatan manusia, yang dinantikan bangsa Israel, sudah terwujud dalam diri Yesus. Yesus ingin menunjukkan kepada para rasul sisi IlahiNya, supaya pada saat mereka goncang karena kematian Yesus, mereka dapat bertahan dan tetap setia. Berkat Tuhan adalah kesempatan untuk bertahan, tumbuh, maju selangkah bagi perkembangan diri kita dan menjadi berkat bagi sesama. Penampakan kemuliaan itu merupakan berkat yang menumbuhkan iman dan keyakinan, membuat manusia tidak malu bersaksi tentang Tuhan kita dan rela ikut menderita karena InjilNya.
Bertahun-tahun yang lalu, penangkapan ikan cod menjadi sebuah bisnis besar di Amerika. Tetapi mereka mempunyai masalah dalam pendistribusiannya. Awalnya mereka hanya membekukan ikan itu, seperti yg mereka lakukan pada semua produk mereka yg lain, dan mengapalkannya ke seluruh negeri. Tetapi setelah ikan cod itu dibekukan, ikan tersebut kehilangan rasa khasnya. Jadi para pemilik memutuskan untuk mengapalkan ikan-ikan dalam keadaan hidup, dalam tangki-tangki besar yg diisi dengan air laut segar. Tetapi ternyata karena ikan itu tidak aktif dalam tangki, sehingga menjadi lunak dan seperti bubur; dan sekali lagi ikan-ikan itu kehilangan rasa khasnya. Suatu hari, seseorang memutuskan untuk menaruh beberapa ikan lele dalam tangki dengan ikan cod. Ikan lele adalah musuh alami ikan cod, jadi sementara tangki itu berjalan ke seluruh negeri, ikan cod tersebut harus tetap waspada dan aktif serta berjaga-jaga terhadap ikan lele tersebut. Luar biasanya, saat tangki tersebut tiba ditujuan, ikan cod itu masih sesegar dan selezat saat mereka masih berada di daerah timur laut.
Saudara-saudari, Seperti ikan lele tersebut, mungkin kesukaran Anda ditaruh dalam kehidupan Anda untuk menantang Anda, menajamkan Anda, membuat Anda tetap segar, menjaga Anda tetap hidup, aktif, serta bertumbuh. Memang, kadang-kadang rasanya seolah-olah Anda dikejar bukannya seekor ikan lele; tapi seekor ikan hiu putih besar dalam tangki tersebut; tetapi kesukaran yg sedang Anda hadapi bisa saja merupakan sesuatu yg Tuhan pakai untuk mendorong dan menantang Anda supaya menjadi yg terbaik. Percobaan itu adalah ujian bagi Iman, Karakter, dan Kesabaran Anda. Jangan menyerah. Jangan berhenti. Jangan merengek dan mengeluh. Sebaliknya berdirilah Teguh dan lakukanlah perjuangan iman yg baik. *
Masa Prapaskah adalah saat untuk mengarahkan hidup kita lagi pada rencana dan karya Tuhan. Kita menerima berkat berupa semangat menjalani pantang dan puasa. Tapi sekaligus kita juga menghadapi berbagai godaan dan hambatan, keengganan untuk menjalani pantang, doa dan derma secara sungguh-sungguh. Berkat dan kesulitan adalah bantuan untuk tetap focus pada tujuan masa Prapaskah itu. Doa, khususnya Jalan Salib adalah saat untuk mengarahkan perhatian kepada Tuhan Yesus yang mencintai kita sampai mau sengsara dan mati seperti itu. Kotak APP adalah usaha untuk mengarahkan perhatian kita kepada mereka yang lemah dan menderita. Niat dan usaha kita hari ini mendapat arah yang lebih jelas: Masa Prapaskah adalah saat kita mengurangi kelemahan kita dan bersyukur pada segala rahmat dan kurnia dari Bapa. Semoga berkat-berkat yang kita terima dalam masa Prapaskah ini menambah kasih kita kepadaNya; sehingga niat dan usaha kita untuk menjadi lebih baik, tumbuh menjadi iman yang lebih teguh kepadaNya dan kasih yang melimpah kepada sesama kita. AMIN.
*Joel Osteen: Your Best Life Now
