PAROKI MBSB NUSA DUA. Rabu abu adalah salah satu hari raya bagi umat Katolik. Rabu, 22 Februari 2023 kemarin, umat Katolik datang ke Gereja untuk merayakan Hari Rabu Abu sekaligus menandai dimulainya masa Prapaskah.

Disebut sebagai Rabu Abu, karena, 40 hari sebelum Jumat Agung selalu jatuh pada hari Rabu. Sebuah ritual khas pada Rabu Abu ini yaitu dahi umat beriman ditandai/diolesi dengan abu berbentuk salib.
Hal tersebut mengingatkan bahwa sebagai manusia hanyalah debu. “Kamu adalah debu dan
kembali menjadi debu” (Kej. 3:19b).
Di hari Rabu Abu ini umat diajak untuk mulai berpuasa dan berpantang yang merupakan tanda penyesalan, perkabungan, dan pertobatan manusia.

Di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Nusa Dua, pada misa pertama hari raya Rabu Abu dipimpin oleh dua imam, yakni RD. Johannes Handriyanto Widjaja dan RD. Ferdy Panggur, keduanya Pastor Rekan Paroki MBSB Nusa Dua.
Dalam homili yang di sampaikan oleh RD Johannes Hadriyanto Widjaja, mengungkapkan, “Kita diajak memperdamaikan diri kepada Allah bukan hanya untuk kita pribadi, tetapi juga untuk memperdamaikan dunia dengan Allah.”

Lantas dijelaskan bagaimana sebagai umat Katolik mempersiapkan diri dalam masa prapaskah ini. Dikatakan ada lima hal yang perlu dipersiapkan, antara lain pertama, “Bergerak secara fisik, sebab kondisi tubuh akan mempengaruhi keadaan jiwa.”

Kedua, “Bergerak secara mental. Gunakan lebih sering untuk memperdalam pemahaman imanmu.”
Ketiga, “Terimalah Sakramen. Lakukan pengakuan dosa dan dekatkan diri pada Yesus melalui Sakramen Ekaristi.”

Keempat,”Mulai perhatikan masalah mu. Pikirkan aspek hidup mu yang perlu di perbaiki dan pemeriksaan batin yang mendalam akan membatu.”
Kelima, “Berdoa. Bentuklah kebiasaan dalam berdoa, yang terpenting adalah ketekunan.
“Marilah kita mempersiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya dengan berpuasa dan berpantang untuk menyambut masa Paskah yang akan datang,” ajak Rm. Handryanto

Editor: Hiro/KomsosKD