LINTAS PAROKILINTAS PERISTIWA
Trending

PERAYAAN NATAL DI GEREJA TUA ST YOSEPH, UMAT MELUBER HINGGA BAHU JALAN; INI PESAN NATAL RM. KETUT,SVD

Perayaan Natal selalu menjadi perayaan yang ditunggu umat Kristiani, baik Katolik maupun Kristen Protestan. Tidak heran saat perayaan Natal tiba, gereja-gereja khususnya gereja Katolik selalu dipadati umat.

Seperti pada perayaan malam Natal di gereja St. Yoseph Denpasar, gereja tertua di Bali, saat misa pertama pukul 18.00 wita, Sabtu (24/12). Umat yang hadir tidak saja memadati seluruh tempat duduk di dalam hingga teras gereja, tetapi meluber hingga di bahu jalan Kepundung di depan gerbang gereja.

Suasana Malam Natal di gereja St. Yoseph Denpasar

Bersyukur panitia telah membangun tenda sederhana yang disediakan untuk pihak keamanan, lalu kemudian dimanfaatkan sebagai tempat duduk umat dengan menggunakan kursi-kursi plastik. Itupun masih ada yang berdiri.

Kendati misa baru dimulai pukul 18.00, namun sebagian umat sudah ada yang datang ke gereja tiga jam sebelumnya atau pukul 15.00. Hal ini diakui oleh salah seorang Panitia Natal Paroki St. Yoseph, Pius Mat.

“Terima kasih untuk kehadiran seluruh umat dalam perayaan Natal malam ini. Ada yang sudah hadir di gereja dari jam tiga, tentu sudah lama menunggu,” kata Pius Mat dari atas mimbar sesaat sebelum perayaan dimulai.

Melayani komuni untuk umat yang duduk di bahu gereja. Prodiakon dipayungi oleh Satgas karena hujan

Memang, sekitar pukul 17.00, umat sudah padat dan tidak ada lagi tempat duduk yang kosong bahkan sebagain umat sudah ada yang berdiri. Melihat kondisi tersebut, maka perayaan Malam Natal di gereja St. Yoseph, dimajukan setengah jam sehingga misa dimulai pukul 17.30 Wita. Ini sudah atas kesepakatan Panitia Natal dan Pastor pemimpin misa malam itu.

Kendati demikian, perayaan berjalan lancar, tertib, aman dan nyaman. Pihak keamanan internal gereja yang terdiri dari petugas Satgas dan Tatib, sangat ramah melayani umat yang hadir hingga menghantar atau mencarikan mereka tempat duduk. Protokol kesehatan juga tetap disiplin diterapkan.

Selama perayaan juga tampak pihak keamanan dari Kepolisian menjaga secara ketat dan simpatik di sekitar areal gereja.

Pastor Rekan Paroki St. Yoseph Rm. L. Ketut Supryanto,SVD

Perayaan di gereja pertama di Bali tersebut dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki St. Yoseph Denpasar Rm. Laurentius I Ketut Supryanto, SVD. Sementara di gereja Yesus Gembala Yang Baik, Ubung-Denpasar yang merupakan salah satu gereja pengembangan dari gereja St. Yoseph, perayaan dipimpin Pastor Paroki Rm. Yohanes I Nyoman Madia Adnyana, SVD.

Romo Ketut dalam homilinya malam itu, mencoba menghadirkan kembali bagaimana kesulitan Yosef dan Maria, ketika hendak melahirkan Yesus, bahkan ada penolakan terhadap kehadiran mereka di tempat-tempat penginapan. Mereka tidak diperlakukan secara manusiawi, sehingga akhirnya Maria harus melahirkan Yesus di kandang sederhana.

“Kesulitan atau penderitaan yang kita alami tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Maria dan Yosef. Mereka mengalami penderitaan fisik sekaligus perasaan karena ditolak,” ungkapnya, seraya mengakui sempat menangis saat membaca Kitab Suci yang mengisahkan saat-saat kelahiran Yesus.

Mengutip tema Natal 2022 yang dikeluarkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) yaitu “… Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain (Mat. 2:12), Romo Ketut menegaskan bahwa para pemimpin Gereja di Indonesia (KWI dan PGI) mengajak umat untuk melanjutkan peziarahan di tengah zaman pasca covid 19, dengan pengertian baru, kesadaran baru dan semangat baru.

Suasana Malam Natal di gereja St. Yoseph Denpasar

“Para Pemimpin Gereja juga mengajak kita supaya di tengah zaman ini kita dapat menggunakan media sosial secara bijaksana, menjadi agen pembawa damai, bukan perselisihan, terutama di tahun politik menjelang Pemilu 2024. Toleransi tetap diharapkan hidup dan semakin berkembang, dan apa yang sudah didalami dalam AAP 2022 yaitu menyambut kelahiran Yesus melalui moderasi beragama dalam perutusan kontekstual, kini harus diterjemahkan dalam tindakan nyata,”katanya.

Romo Ketut menambahkan bahwa Yesus yang sudah lahir dan sudah hadir di antara kita adalah duta damai dan cinta kasih. Maka sebagai ajakannya kepada umat, Romo Ketut berpesan supaya menjadi agen-agen cinta kasih bagi sesama manusia tanpa pandang bulu.

Dua OMK beperan sebagai Maria dan Yosef

“Mari kita membangun budaya kasih, menjadi agen damai dan pembawa sukacita kepada kepada yang lain. Kita mulai membangun kembali, bangkit bersama dengan situasi baru, jalan baru usai kita dihantam covid 19. Semoga dengan peringatan kelahiran Yesus, menggerakkan hati kita untuk mengsihi sesama dengan tulus,” ajaknya.

Natal 2022, lanjut Romo Ketut, sebagaimana dalam Firman Tuhan pada bacaan kedua perayaan itu, adalah ajakan meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi agar hidup bijaksana, adil dan beribadat sambil menantikan penggenapan pengaharapan. Juga ketika peradaban dunia tidak bisa mundur lagi dengan meninggalkan media elektronik maka harus mengikuti jalan lain yaitu jalan baru sesuai tantangan zaman.

Foto atas : Romo Ketut bersama para petugas liturgi malam Natal Foto bawah : Petugas Tatib bersama Romo Ketut

Oleh sebab itu, Romo Ketut berpersan untuk menyambut Kristus secara baru. “Sambutlah Kristus, Sang Emanuel secara baru. Natal 2022 bukan Natal yang sia-sia setelah segala kesibukan persiapan karena Dia tidak jauh. Dia hanya menanti diterima dengan hati yang tepat, meskipun hati serupa kandang penuh kotoran, tetapi kehadiranNya akan membuat kandang hati itu bersinar penuh kasih,” ungkapnya.

Perayaan Natal tahun ini diiringi oleh curah hujan yang hampir tak henti. Demikian malam itu, sesekali diwarnai rintikan hujan turun, namun umat yang berada di bawah tenda di luar gereja tak bergeming, mereka tetap khusuk mengikuti keagungan malam Natal hingga usai. Misa di gereja St. Yoseph pada malam Natal dilayani dua kali. Misa kedua dilaksanakan pada pukul 21.00 wita.***

Penulis
Hironimus Adil
Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close