LINTAS PAROKILINTAS PERISTIWAPUSAT PASTORAL

PEMBARUAN JANJI IMAMAT: IMAM HARUS SETIA JANJI

Oleh : Hironimus Adil

Para imam yang berkarya di Keuskupan Denpasar, baik Imam Diosesan maupun Imam Tarekat, mengikrarkan pembaruan janji imamat di hadapan Bapak Uskup Mgr. Silvester San.

Pembaruan janji imamat itu diungkapkan para imam dalam Misa Krisma yang berlangsung Selasa (30/3) petang di Gereja Roh Kudus Katedral Denpasar.

Misa Krisma adalah salah satu tradisi dalam Gereja Katolik yang biasanya dilaksanakan sebelum Trihari Suci di masa Pekan Suci.

Ada dua upacara penting sebagai inti dalam perayaan Ekaristi khusus ini, yakni pembaruan Janji Imamat dan pemberkatan minyak-minyak kudus yang akan dipakai oleh para imam untuk melayani umat.

Kecuali para imam Keuskupan Denpasar yang berkarya di Dekenat Nusa Tenggara Barat yang tidak bisa hadir karena jarak, hampir seluruh imam yang berkarya di Bali hadir dalam misa ini.

Misa Krisma juga dihadiri sejumlah kecil umat yang turut menyaksikan pembaruan janji imamat dan pemberkatan minyak kudus yang terdiri dari minyak orang sakit, minyak krisma dan minyak katekumen.

Sementara umat lainnya mengikuti misa itu secara live streaming (siaran langsung) melalui kanal youtube Katedral Denpasar.

Bapak Uskup yang memimpin misa itu dalam homilinya mengatakan bahwa imam perlu membarui janji imamatnya supaya senantiasa setia pada janjinya itu, selalu sadar dan menghayati janjinya serta mewujudkannya dalam kehidupan imamatnya yakni setia menjalani tugas pelayanan.

Ada tiga Janji/Kaul yang diucapkan para imam dalam menjalani tugas perutusannya yakni Janji Hidup Selibat demi Kerajaan Allah, Janji Hidup Miskin/Sederhana dan Janji Setia (Kesetiaan) pada Uskup sebagai pimpinan Gereja Lokal.

Janji itu, kata Bapak Uskup, tidak hanya diucapkan di bibir saja, tetapi disadari, dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam tugas pelayanan sebagai seorang imam.

“Ironis kalau janji atau kaul hanya diucapkan dibibir tetapi tidak diwujudkan. Itu sama artinya janji kosong atau janji mati,” tegas Bapak Uskup.

Bapak Uskup menambahkan, “Kalau kita setia melaksanakan janji, maka kita sungguh-sungguh Murid Kristus, dan menjadi Saksi yang setia tentang Kristus dari awal sampai akhir-alfa dan omega.”

“Namun kalau tidak taat pada janji, kita bisa menjadi seperti Yudas Iskariot yang pada akhirnya pergi ke neraka,” imbuhnya.

Bapak Uskup berharap para imam supaya selalu meneladani Yesus yang setia pada janji.

“Kita harus meneladani Yesus sendiri yang selalu setia dan menepati janjinya. Bahkan Yesus sangat komitmen untuk berjuang membebaskan manusia dari dosa, berjuang membebaskan orang-orang miskin dan tertindas sampai kematianNya di Kayu Salib,” kata Bapak Uskup, seraya mengingatkan “Kita harus seperti Yesus. Janji harus ditepati, setia dan penuh tanggung jawab.”

Bapak Uskup di sela-sela homili juga memohon dukungan umat bagi para imam melalui doa yang tulus agar para imam sungguh-sungguh mengabdi pada Allah dan tulus melayani umatNya.

Pada bagian lain homilinya Bapak Uskup mengingatkan tentang tugas para imam dengan melaksanakan tugas Yesus sendiri yakni mewartakan kabar baik serta pembebasan dan pemberdayaan para tawanan, orang-orang miskin dan tertindas dan orang berdosa.

Ada tiga tugas utama Yesus yang diwariskan kepada seluruh pengikutNya baik yang tertahbis (para imam) maupun terbaptis (seluruh umat) yaitu tugas mengajar, menguduskan dan menjadi gembala.

“Yesus juga selalu berbelas kasih kepada orang kecil, orang miskin dan tertindas serta orang-orang berdosa,” kata Mgr. San.

Bapak Uskup juga mengajak para imam dan seluruh umat agar mampu memberikan kesaksian hidup di tengah masyarakat majemuk melalui peran masing-masing maupun melalui keteladanan hidup.

“Memberikan kesaksian hidup di tengah masyarakat majemuk selaras dengan tema karya pastoral Keuskupan Denpasar 2021 yaitu: Gereja Bersaksi,” kata Bapak Uskup.

Selepas homili, dilanjutkan pembaruan janji/kaul imamat yang diikrararkan oleh seluruh imam di hadapan Bapak Uskup dan disaksikan oleh umat yang hadir.

Tidak seperti pada masa normal di mana para imam maju mengelilingi altar, kali ini demi menjaga jarak para imam hanya berdiri dari tempat duduknya masing masing ketika mengikrarkan Janji imamatnya.

Tempat duduk para imam adalah beberapa deretan bangku depan bagian tengah gereja Katedrel. Hanya dua imam yang mendampingi Bapak Uskup di panti imam yakni Vikjen Rm. Yosef Wora, SVD dan Pastor Paroki Katedral RD. Herman Yoseph Babey.

Seusai pembaruan janji imamat, Bapak Uskup melanjutkan upacara pemberkatan minyak-minyak kudus. Setelah itu misa dilajutkan dengan Liturgi Ekaristi.

Sebelum berkat penutup didahului dengan doa bagi para imam. Misa ini dimeriahkan oleh koor kecil dari paduan suara Paroki Katedral.

Protokol kesehatan diterapkan secara disiplin mulai dari kedatangan hingga misa selesai.

*Hironimus Adil

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close