PELAYANAN DAN SHARING TEKNIK BERNYANYI PADUAN SUARA GAMALIEL SONORA DI STASI KLUNGKUNG
Minggu Kerahiman Ilahi yang bertepatan dengan Minggu Paskah kedua (24/4), Paduan Suara Gamaliel Sonora melayani koor pada misa tersebut di Stasi St. Sisilia Klungkung. Sekitar 20 orang anggota paduan suara ini mengikuti pelayanan itu.
Dalam kunjungan pelayanan ini juga dilangsungkan pelatihan kilat atau lebih tepatnya sharing mengenai teknik bernyanyi dalam paduan suara, termasuk teknik menyanyikan mazmur.
Misa hari Kerahiman Ilahi di gereja stasi itu, dipimpin oleh P. Ories OCD, Pastor Stasi Klungkung dan Amlapura. Dengan mendasarkan pada Bacaan Suci Minggu ini, dalam homilinya, P. Ories, mengingatkan bahwa setiap orang tentu pernah merasa takut dengan berbagai penyebab dan alasan. Hal itu sangat manusiawi.

Para Murid Yesus pun, mengalami ketakutan yang luar biasa ketika mereka menyaksikan sendiri bagaimana Yesus disiksa bahkan mati di Kayu Salib. Setelah peristiwa kematian Yesus, para Murid tinggal dalam rumah dan menutup seluruh pintu.
Namun di saat ketakutan melanda mereka, Tuhan datang dan menyapa mereka, “Syalom, damai sejahtera bagi kamu.” Merekapun terkejut dan kata-kata Yesus tersebut memberikan peneguhan dan kekuatan bagi para murid yang sedang dalam situasi cemas itu.

“Kehadiran Tuhan menunjukkan kepada Murid bahwa Dia yang sudah mati telah bangkit kembali. Kebangkitan Tuhan itu membuat para Murid mengalami perubahan yaitu berubah menjadi pribadi yang berani untuk mengatakan kebenaran tentang kebangkitan Tuhan. Para Murid juga semakin berani untuk melanjutkan karya belas kasih Allah kepada semua orang,” katanya.
Pater Ories, demikian biasa disapa, juga mengajak umat akan pentingnya sikap dan tindakan saling mengasihi dan hidup dalam persaudaraan dengan sesama.
“Tuhan sendiri telah memberikan damai kepada kita. hanya mereka yang memiliki hati yang damai dapat menularkan kebaikan dan mewujudkan kerahiman atau belas kasih Allah kepada sesamanya,” pungkasnya.
Sebelum berkat penutup, Pater Ories, menyampaikan terima kasih kepada paduan suara Gamaliel Sonora yang mau melayani di stasi tersebut dan mengakui bahwa suasana misa menjadi lebih hikmat dengan lagu-lagu yang dinyanyikan dengan teknik yang baik.

“Benar kata St. Agustinus, bernyanyi yang baik sama dengan berdoa sepuluh kali,” katanya berkelakar, sebab maksudnya sama dengan berdoa dua kali.
Usai misa, pendiri sekaligus pelatihan paduan suara Gamaliel Sonora, Andreas Sugeng, berbagi pengalaman tentang teknik bernyanyi yang benar kepada anggota paduan suara stasi Klungkung. Juga teknik menyanyikan mazmur.
Selain membagi pengalaman tentang teknik bernyanyi, Andreas Sugeng, juga menekankan pentingnya mengatur pernafasan saat bernyanyi, termasuk sikap bernyanyi seperti cara duduk atau berdiri yang benar saat bernyanyi.
Peran dirigen juga sangat penting dalam paduan suara, oleh karena itu, dia mengingatkan para korister harus memperhatikan dirigen saat bernyanyi.
Andreas Sugeng kemudian praktek bernyanyi bersama peserta salah satu lagu yang biasa dinyanyikan dari buku Madah Bakiti. Andreas Sugeng memberikan ilustri kebiasan umat dalam menyanyikan lagu tersebut, lelu memberikan contoh cara bernyanyi yang benar serta teknik menyanyinya.

Pelatih dan para anggota paduan suara yang ikut dalam pelatihan kilat ini begitu antusias dan berharapa Andreas Sugeng kembali datang pada kesempatan berikutnya untuk memberikan sharing yang sama. hal ini disambut gembira dan berjanji akan datang lagi bila ada permintaan dari umat setempat. ***

Hironimus Adil