LINTAS KOMISILINTAS PERISTIWA
Trending

PELATIHAN TURUNAN ECO ENZYM

Tuka – Koperasi Kredit Tri Tunggal Tuka didukung Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka bekerja sama dengan PSE Keuskupan Denpasar mengadakan pelatihan lanjutan Turunan Eco Enzyme, Minggu, 11 September 2022.

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan Eco Enzyme yang telah dilaksanakan pada November tahun 2021.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program kerja PSE Keuskupan Denpasar sekaligus juga melaksanakan program kerja Koperasi Kredit Tri Tunggal,” demikian pengantar singkat dari Antonius Madya Utomo selaku Wakil Ketua Pengurus membidangi pendidikan.

Pelatihan pada November 2021, merupakan tahap awal diadakannya pelatihan pembuatan Eco Enzyme oleh Kopdit Tri Tunggal Tuka. Dua turunan dari Eco Enzym yang diberikan pada pelatihan ini memanfaatkan Eco Enzyme yang telah dibuat pada tahun lalu.

Kali ini diberikan pelatihan pembuatan cuka anggur dan sabun. Penggiat Eco Enzym dari PSE Keuskupan Denpasar Kustati dan Handoko mendamping kegiatan ini. Program Eco Enzym adalah program unggulan PSE Keuskupan Denpasar.
Aksi nyata yang telah dilakukan berkaitan dengan Eco Enzyme antara lain menuangkan cairan eco enzyme ke Tukad Badung, mengadakan penyemprotan udara pada masa pandemi Covid-19, dan juga mengirim 200 liter eco enzyme ke Banyuwangi untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku yang menyerang ternak sapi. Gas metana yang dihasilkan oleh Eco Enzyme pada saat pembuatannya.

Untuk itu Kustati dari PSE, menyarankan untuk memperbanyak menanam tanaman lidah mertua (sansifera), karena tanaman ini dapat menyerap gas metana dan menghasilkan oksigen murni.

Selanjutnya Kustati meminta testimoni dari para peserta pelatihan tahun lalu yang sudah mempraktikan pembuatan eco enzyme.

Beberapa orang peserta pelatihan memberikan testimoni bahwa eco enzyme yang dibuatnya telah digunakan untuk memupuk tanaman, mengepel lantai, mencuci perabot yang berlemak, bahkan untuk mengempeskan bengkak yang dideritanya karena terjatuh.

Pelatihan diikuti oleh 43 orang peserta. Para peserta berasal dari 11 lingkungan yang ada di wilayah Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka. Tampak pengurus dan karyawan Koperasi Kredit Tri Tunggal juga hadir menyimak jalannya pelatihan.

Handoko, Tim PSE lainnya, memandu peserta dalam pembuatan cuka anggur. Handoko menjelaskan pula manfaat yang diperoleh dari cuka anggur ini, antara lain melancarkan sistem pencernaan, membantu penderita diabetes, membuat cepat kenyang, pencegahan terhadap implemasi, mencegah obesitas, mencegah penyakit jantung, mencegah penyakit kanker, dan memperlancar metabolisme tubuh.

Para peserta sangat antusias untuk mempraktekan pembuatan cuka anggur. Sebelumnya Bapak Handoko menjelaskan proses pembuatan cuka anggur. Alat dan bahan-bahan yang diperlukan. Handoko juga menyarankan untuk tidak menggunakan wadah dan pisau yang terbuat dari logam, karena akan memicu perkaratan.

Tampak peserta dengan gembira meremas-remas anggur dalam wadah dengan takaran air yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah selesai calon cuka anggur harus didiamkan selama kurang lebih 48 – 50 hari.

Di awal, setelah pembuatan – tiga hari berturut-turut remasan anggur, gula dan air dengan perbandingannya 1 : 2 : 1, harus diaduk. Setelah itu didiamkan selama sampai batas waktu yang telah ditentukan di atas.

Pembuatan sabun padat dengan menggunakan soda api, susu, minyak goreng, eco enzym, dan pewangi dipraktikan setelah pembuatan cuka anggur.

Kembali Handoko memandu pembuatan sabun ini. Dia menyarankan untuk mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan, mengaduk menggunakan blender, dan memperhatikan gelembung-gelembung udara yang terbentuk sebelum menuangkan ke dalam wadah.

“Gelembung udara yang masih banyak dalam adonan akan membuat sabun yang terbentuk menjadi kopong atau berlubang-lubang. Sudah tentu hasilnya kurang bagus,” katanya.

Setelah tahapan yang disarankan dilakukan berhasillah para peserta membuat sabun dengan aneka bentuk sesuai dengan wadah yang dipakai.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Bersyukur mendapat ilmu baru yang sudah pasti berguna untuk kehidupan. Pembuatan eco enzym, cuka anggur, dan sabun padat ini layak untuk ditindaklanjuti di lingkungan masing-masing,” demikian kesan dan pesan yang disampaikan oleh Titik dan Jhon dari lingkungan Maria Assumpta Buduk.

Di akhir acara Anton Madyo Utomo menekankan kembali bahwa pelatihan ini adalah kesempatan untuk berbagi. “Pelatihan ini harus ditindaklanjuti agar menjadi berkat bagi yang lain. Intinya dapat berbagi untuk kehidupan lebih baik,” katanya.

Acara pelatihan pembuatan cuka anggur dan sabun padat turunan dari Eco Enzym ditutup dengan doa dan santap siang bersama.***

Penulis: Ideyoedi

Editor: Hiro/KomsosKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!