LINTAS PAROKI
Trending

PASKAH MEMBAWA KABAR SUKACITA

Sabtu, 8 April 2023 lalu adalah hari Malam Paskah. Setelah melewati Jumat Agung yang sepi, Malam Paskah adalah pembawa kabar suka cita.

Malam Paskah adalah “ibu dari segala malam” dan liturgi yang paling agung dalam Gereja Katolik. Pada malam ini, umat Katolik merenungkan Yesus yang masuk ke alam penantian hingga bangkit dari antara orang mati.

Foto: Adrian/Lano/PanPasPSYD

Perayaan Ekaristi Malam Paskah di Paroki Santo Yoseph Denpasar diselenggarakan dua kali, masing-masing pukul 19.00 WITA di Gereja Yesus Gembala Yang Baik dan di Gereja Santo Yoseph.

Paduan Suara Paroki memeriahkan perayaan di Gereja Yesus Gembala Yang Baik, sedangkan Paduan Suara Lingkungan Santo Stefanus memeriahkan perayaan di Gereja Santo Yoseph.

Perayaan Malam Paskah diawali dengan Upacara Cahaya di depan pintu gereja. Imam memberkati api baru sebagai lambing Cahaya Kristus yang menang atas kegelapan dosa dan maut. Kemudian imam menyalakan lilin Paskah dengan api baru dan membawanya dalam perarakan menuju altar. Selanjutnya, imam memadahkan Pujian Paskah (Exsultet).

Foto: Adrian/Lano/PanPasPSYD

Suasana Malam Paskah selalu memiliki keunikan tersendiri, di mana pada awal perayaan ini, lampu gereja dipadamkan. Cahaya lilin yang dipegang oleh umat perlahan demi perlahan menerangi gedung gereja sehingga tampak suasana yang syahdu di tengah gelap gulita malam.

Setelah Upacara Cahaya, umat mendengarkan kisah panjang sejarah keselamatan Allah kepada umat manusia, yang diawali dengan kisah Penciptaan, kisah Musa menuntun Bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, hingga kisah dari Nabi Yehezkiel tentang hidup baru.

Setelah seluruh bacaan dari Perjanjian Lama selesai, madah Kemuliaan dinyanyikan dengan meriah. Selanjutnya, umat mendengarkan bacaan Epistola, menyanyikan Alleluya meriah, dan mendengarkan Injil.

Foto: Adrian/Lano/PanPasPSYD

Dalam homilinya, P. Yan Madia, SVD menegaskan dua hal yang dapat dipetik dalam perayaan agung Malam Paskah. Ia memberi judul permenungan dengan ungkapan yang tegas, yakni “Yesus bangkit, Yesus jaya, Yesus mulia!”

“Pertama, suka cita karena Yesus bangkit. Kubur yang menakutkan tidak mampu membelenggu Yesus. Untuk kita para pengikut-Nya, ini membawa pesan agar kita tidak takut lagi kepada kematian. Justru kematian adalah awal dari perjumpaan kita dengan Tuhan, penyelamat kita.

Kedua, kita juga mau bersuka cita karena melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Yesus membawa hidup baru, sebagaimana kita terima dalam Sakramen Baptis dan akan kita perbarui kembali janji pembaptisan kita malam ini.

Akhirnya, kita dipanggil seperti Yesus untuk menjadi terang dan cahaya bagi dunia ini,” tandas pastor kelahiran Kulibul ini.

Foto: Adrian/Lano/PanPasPSYD

Setelah homili, perayaan dilanjutkan dengan Liturgi Baptis yang diawali dengan Litani Para Kudus, pemberkatan bejana baptis, pemberkatan air, dan pembaharuan janji baptis. Umat kemudian direciki dengan air baptis sebagai lambing kelahiran baru. Puncak dari perayaan ini adalah Liturgi Ekaristi.

Sebagaimana perayaan sebelumnya, umat terpantau memenuhi seluruh areal gereja. Meskipun demikian, perayaan yang berlangsung hingga tiga jam lamanya ini dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Penulis
Joshua Jolly SC

Editor: Hiro/KomsosKD

Show More

KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL

Tim Redaksi *Pelindung Mgr. DR. Silvester San (Uskup Keuskupan Denpasar) *Pemimpin Umum/Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi RD. Herman Yoseph Babey (Ketua Komisi Komsos) *Redaktur: Hironimus Adil- Blasius Naya Manuk- Christin Herman- J Kustati Tukan-

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!
Close
Close