Baturiti, Tabanan–Legio Maria Kuria Bali mengadakan Rekoleksi Legio Maria Kaum Muda Bali 2023, di Biara Karmel Baturiti-Tababan, Sabtu – Minggu, 20 – 21 Mei 2023.
“Orang Muda Siap Merasul Bersama Bunda Maria.” Demikian tema yang diusung dalam kegiatan rekoleksi khusus bagi kaum muda itu.

Penyelenggara rekoleksi, Legio Maria Kuria Bali, merupakan gabungan antara Kuria Ratu Para Rasul Denpasar dan Kuria Ratu para Malaikat Tuka.
Rekoleksi yang diikuti oleh 42 orang muda Katolik (OMK) dan mahasiswa Katolik ini bertujuan agar kaum muda semakin dekat dengan Bunda Maria, sekaligus menjadi ajang jumpa Legioner Muda Bali yang pertama.

Ketua Kuria Ratu Para Malaikat Tuka, Bapak Ngurah Darmadi, yang juga Ketua Panitia, menyampaikan bahwa rekoleksi Legio Maria Kaum Muda ini merupakan kegiatan untuk menyongsong konferensi Legio Maria Kaum Muda Nusantara yang akan diadakan di Bali pada bulan Oktober 2023.
Acara rekoleksi Legioner Muda ini dikemas dengan kekhasan orang muda Katolik.
Mulai dari logo acara, buku panduan, dan susunan acara berasal dari anak muda, oleh mereka dan untuk mereka.
Anong dan Ana, dua OMK dari Paroki Tuka dibantu oleh rekan-rekan panitia mampu mengatur alur acara dengan sangat menarik dan unik.

Tempat-tempat acara diberi nama kota-kota yang ada dalam Kitab Suci.
Lalu, bangsal tempat tidur diberi nama Efesus dan Galatia, aula tempat berkumpul diberi nama Nazareth, ruang makan diberi nama Betsaida dan lapangan diberi nama Taman Eden.
Di hari pertama rekoleksi, ada dua orang naraberbagi yang dihadirkan.
Pertama adalah Bapak Philip Yusenda, seorang trainer. Pak Philip yang tinggal di Ubud ini, berbagi pengalaman tentang konsekwensi hidup di era digital.
Dalam waktu relatif singkat, sekitar satu setengah jam, Pak Philip, menggali kebiasaan keseharian para peserta dalam memanfaatkan media sosial.
Mereka dikelompokkan mulai dari berapa jam per hari menggunakan internet, media sosial yang digunakan dan dampak baik buruknya.
Naraberbagi yang kedua adalah RP. Gregorius Pasi, SMM yang akrab disapa Romo Goris. Beliau adalah seorang Monfortan.
Secara lugas Romo Goris membawa para peserta ke kedalaman peranan Bunda Maria dalam tugas kerasulan.
Romo Goris menekankan, rekoleksi ini adalah kesempatan bagi kaum muda untuk mengasah kapak iman agar lebih tajam.
“Jawaban Bunda Maria dalam menerima kabar malaikat adalah jawaban seorang hamba yang SIAP dan antusias. Ketika Maria mengunjungi Elisabeth, terjadi perjumpaan yang menggembirakan. Maria dan Elisabeth sama-sama mengalami campur tangan Tuhan,” katanya.
Romo Goris mengajak para peserta untuk SIAP merasul, membawa cinta Tuhan dengan antusias dan sukacita dengan bergabung menjadi Legio Kaum Muda.
Romo Goris menambahkan, dalam menjalankan tugasnya, seorang Legioner Maria membawa Kristus sendiri yang ada dalam dirinya kepada sesama.
“Senyum dengan wajah yang berseri-seri penuh kasih akan meringankan sesamamu yang sedang bergumul dalam kesesakan hidup dalam dunia digital saat ini,” kata Romo Goris.

Di ujung hari pertama ini, diisi dengan acara malam keakraban.
Peserta yang dibagi menjadi lima kelompok menampilkan yel-yel dan atraksi selama lima menit.
Mereka tampil dengan ceria sehingga menjadi semakin akrab. Malam pun ditutup dengan Doa Katena dan Doa Novena Roh Kudus hari kedua.
Memasuki rekoleksi hari kedua, Minggu, 21 Mei, diawali dengan senam pagi.
Para peserta diajak menyusuri area biara yang berbukit untuk mencari jejak kata Love, Ebullant, Generous, Inspiring dan Optimistic yang kalau dirangkai menjadi sebuah kata LEGIO, dengan kalimat kunci “Maria Menemani Kesengsaraan Tuhan Yesus.”
Hasilnya mereka mendapatkan ayat-ayat kitab suci yang dirangkai dengan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dan ditulis dalam sebuah kertas manila yang dipresentasikan pada acara diskusi.
Acara mind mapping ini sangat menginpirasi mereka untuk SIAP merasul bersama Bunda Maria.
Dalam Misa Kudus di akhir rekoleksi, Romo Goris yang juga selaku Pemimpin Rohani Senatus Bunda Karmel Malang menyampaikan profociat atas terlaksananya acara rekoleksi yang memberi banyak inspirasi untuk pelaksanaan Konferensi Legio Kaum Muda Nusantara nanti.

Rekoleksi ditutup dengan kegiatan diskusi di Kebun Raya Bedugul untuk membuat tindak lanjut SIAP merasul bersama Bunda Maria.
Dalam diskusi yang dikemas dengan suasana rekreasi ini para peserta dibagi berdasarkan wilayah yaitu Denpasar, Badung Selatan, Badung Tengah, Tabanan dan Singaraja.
Mereka pun siap membentuk atau bergabung dengan Presidium Legio Kaum Muda yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
Rekoleksi kali ini yang sekaligus menjadi jumpa Legioner Muda Maria Bali pertama ini menambah gerak langkah Orang Muda Katolik dan Mahasiwa Katolik di Bali untuk bangkit dan bergerak menjadi garam dan terang di tengah semarak kehidupan era digital saat ini. ***
Penulis: Ngurah Darmadi
Editor: Hiro/KomsosKD)