MATARAM. Valentine Day adalah hajatan yang tidak asing lagi di kalangan kaum muda. Tak pelak banyak yang merayakan hari spesial ini walaupun masih dibayangi covid-19.
Moment istimewa untuk berbagi kasih sayang setiap tanggal 14 februari ini pun dilakukan oleh OMK Mataram dan Ampenan. Kali ini Ampenan sebagai tuan rumahnya.
Diawali dengan Ekaristi Kudus bersama diiringi musik dan koor yang indah dari OMK Mataram. Misa ini dipimpin P. Jhony SVD.
Mengawali homilinya pastor penggemar sastra ini menyapa semua orang muda dengan beberapa kata mulai dari Aku Cinta Kamu, Saranghae, Wo ai ni, Te amo dan Tiang tresna ajak ragane.
Ungkapan kasih sayang ini adalah tanda yang diwariskan oleh St. Valentin. Mulai abad ke-4 muncul kebiasaan untuk menghormatinya sebagai orang kudus.
Lebih lanjut pastor yang sebentar lagi akan bermisi ke tanah Brazil ini mengisahkan bahwa Valentin sering memberikan bunga bagi para pejalan yang lewat depan tembok biaranya.
Dalam tradisi barat pemberian bunga dipandang sebagai ungkapan cinta. Karna itu hari peringatannya ini digunakan sebagai hari para pencinta untuk menyatakan perasaannya.
Pater Jhony menambahkan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan barangkali ada orang yang belum tau cinta itu apa.
“Cinta itu seperti angin, tak bisa dilihat tapi dirasakan. Sejuk kalau sedang berhembus. Cinta tidak terlihat dengan mata tapi dirasakan dengan hati. Cinta tak pernah gagal, cinta tak pernah salah. Tapi mengapa cintaku kecewa?” tanyanya retoris.
Menurut PaterJhony, kebahagiaan dan cinta itu berbeda. Tidak seperti rasa manis pada gula.
“Catat ini, kau berani mencintai artinya kau harus siap menderita. Diluar itu semua hanya omong kosong,” tegasnya.
“Cinta selalu saja misterius, jangan terburu-buru atau kauu akan merusak jalan ceritanya sendiri,” tutupnya.
Mengusung tema “Love Never Fail” (1 Kor 16:14) acara yang dipandu oleh Kak Petrisya Iandry Dapa Mede atau yang sering disapa Inna Iandry ini begitu luar biasa. Terlihat antusiasme para peserta kompak berkumpul didalam aula mengabadikan setiap moment untuk beberapa games dan tanya jawab.
“Happiness Overload, saya sangat bersukacita malam ini, karna masih bisa berkumpul bersama teman-teman OMK Mataram dan Ampenan utk merayakan hari kasih sayang ditengah pandemi covid-19,” ungkapnya.
“Pokoknya sangat terkesan karna semangat OMK gak pernah luntur apapun kondisinya,” lanjutnya.
“Semoga keakraban dan sukacita yg terjalin malam ini tetap lestari sampai kapanpun. Dan semoga teman-teman OMK selalu semangat dalam melayani Tuhan serta dapat JODOH SEIMAN. Amiiin,” harap Inna, yang saat ini menjadi salah satu staf pengajar di SMPK St. Antonius Ampenan.
“Sering-sering yaa buat kegiatan kayak gini.” Guyonnya disambut gelak tawa dan applaus.
Ditengah acara, hadir juga Romo Patrisius Woda, Pr. Walaupun beliau belum sempat menyampaikan pesan dan kesannya, tetapi dengan kehadirannya menjadi suntikan moral serta motivasi tersendiri untuk semangat dan karya pelayanan bagi teman-teman OMK Mataram dan Ampenan untuk terus berkreasi tanpa henti dan saling menghargai satu sama lain seperti Kristus mengasihi para murid-Nya.
Selanjutnya panitia bersama Romo Woda mengabadikan moment ini dengan berfoto bersama.
Pada umumnya omk baik Mataram maupun Ampenan sama-sama berharap konsep kegiatan ini menjadi awal yang baik bukan menjadi yang terakhir.***
Oman Otto
Editor: Hiro/KomsosKD
