KEUSKUPANDENPASAR.NET Umat Stasi Penganggahan, Paroki St. Maria Immaculata Tabanan ikut bersukacita atas rahmat tahbisan imamat yang telah diterima RD. Stevanus Dananjoyo M.P. Pamungkas, pada Kamis 27 Januari 2022 kemarin.
Sukacita umat di stasi kecil yang hanya terdiri dari 12 KK itu, mereka ekspresikan dengan menggelar Misa Sulung (Perdana) Imam baru ini di gereja stasi itu, Jumat, 28 Januari 2022.
Misa syukur sekaligus persembahan misa sulung Rm. Danan, demikian imam baru ini biasa disapa, berlangsung cukup meriah.
Diawali sebuah perarakan para imam dan petugas liturgi yang cukup panjang dari rumah salah seorang umat menuju gereja. Perarakan ini diiringi bleganjur, musik gamelan khas Bali.
Saat tiba di gerbang gereja, Rm. Danan mendapat kalungan bunga dari umat setempat. Tidak hanya Rm. Danan, rekannya RD. Yustinus Kurniawan Karwayu , yang sama-sama ditahbiskan kemarin juga dikalungi bunga yang sama.
Sang yubilaris menjadi selebran utama dalam misa sulungnya, didampingi Pastor Paroki Tabanan RD. Damianus Hayong, RD. Iwan Karwayu dan RD. Tony Ekadana Putra.
Dukungan rekan imam senior bagi imam baru ini patut diacungi jempol. Total 25 imam yang hadir dalam misa perdana Rm. Danan, sehingga hampir sepertiga dari kapasitas gereja Penganggahan yang mungil itu diisi oleh para imam.
Selain umat Penganggahan dan sejumlah kecil umat dari Tabanan, misa perdana ini juga dihadir keluarga Rm. Danan, sejumlah umat dari Paroki Pecatu (tempat RD. Danan praktek Diakonat) dan sejumlah umat dari Paroki Donggo (tempat menjalankan Tahun Orientasi Pastoral), beberap staf Keuskupan beserta beberapa undangan lainnya.
Rekan satu angkatan Rm. Danan, yang telah ditahbiskan tahun 2021 lalu, RD. Tony Ekadana Putra, dipercaya oleh imam baru untuk membawakan homili.
Dalam homilinya Rm. Tony, yang kini menjadi Pastor Rekan Paroki F.X. Kuta, mengungkapkan bahwa momen ini bukan sekedar momen syukur karena sudah menerima rahmat tahbisan imamat, tetapi syukuran atas seluruh perjalanan panjang Rm. Danan dalam menggapai puncak panggilannya.
Hal itu tercermin juga dari moto imamatnya yaitu “Aku bersyukur kepada Dia” (1 Tim: 1:12).
“Romo Danan telah melalui sebuah perjalanan penuh tantangan dan kesulitan bahkan mungkin dengan tangis. Hari ini kita bersyukur atas semuanya itu,” katanya.
Rm. Tony berharap agar rahmat yang telah diterima ini menjadi berkat bagi banyak orang.
“Rahmat imamat telah diterima. Maka saatnya hidup (karya pelayanan) yang kita jalani harus menjadi berkat atau menjadi saluran berkat bagi orang lain,” harapnya.
Selain sang yubilaris, yang paling bahagia dan dipenuhi perasaan gembira dan penuh rasa syukur tentu saja orang tua dan keluarga Rm. Danan.
Ayahanda Rm. Danan, mengungkapkan bahwa rahmat tahbisan yang diterima putranya yang merupakan satu-satunya anak laki-laki dari tiga orang anaknya, adalah jawaban Tuhan atas doa yang dipanjatkannya melalui perantaraan Bunda Maria.
Dia berkisah, saat istri tercinta mengandung anak yang ketiga, dia berdoa melalui Bunda Maria agar diberikan anak laki-laki. Dalam doa itu juga dia berjanji, jika anak ketiga ini laki-laki maka dia menyerahkannya untuk bekerja di ladang anggur Tuhan.
“Puji Tuhan kami diberikan anak bungsu laki-laki dan satu-satunya yaitu Romo Danan,” katanya.
Sementara Rm. Danan sendiri dalam sapaan kasihnya mengungkapkan rasa gembiranya yang luar biasa karena perayaan syukur ini bisa dihadiri sampai 25 orang imam.
“Luar biasa, tidak membayangkan ada begitu banyak imam yang hadir untuk bersyukur bersama saya,” katanya, seraya menyampaikan terima kasih kepada para imam maupun seluruh umat dan undangan yang hadir.
Menurut Romo Danan, peristiwa misa sulung ini menjadi sejarah tersendiri untuk stasi Penganggahan.
“Peristiwa ini tidak hanya syukur atas imamat saya dan Rm. Iwan, tetapi juga menjadi berkat bagi Stasi Penganggahan. Semoga stasi ini terus bertumbuh dan berkembang dan kiranya peristiwa ini menjadi sebuah pewartaan bahwa dari stasi kecil dan keluarga sederhana juga bisa melahirkan imam,” harapnya.
Misa perdana ini dilaksanakan di Stasi Penganggahan, sebab saat ini orang tua Rm. Danan bekerja dan menetap di Penganggahan. Sebelumnya mereka adalah umat Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar.
Sementara Pastor Paroki Tabanan RD. Damianus Hayong, dalam sambutan singkat mengungkapkan, “Meminjam moto Rm. Danan, kita bersyukur kepada Dia. Bersama Rm. Danan dan Rm. Iwan, kita bersyukur atas tetes-tetes rahmat yang mereka terima dan kiranya tetes-tetes rahmat Tuhan itu juga menetes kepada kita semua.”
Usai misa dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang dilangsungkan di halaman gereja stasi itu. Aneka acara seni atau hiburan seperti nyanyian dan tarian memeriahkan acara syukuran tersebut.
Tak ketinggalan para imam yang hadir juga menyumbangkan suara emasnya.
Proficiat Romo Danan!*