Misa di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Nusa Dua, Minggu, 21 Mei 2023, pagi ini serasa berbeda.
Gapura Bali, pepenjoran serta dekorasi yang indah menghiasi area depan gereja, serta alunan musik rindik yang ditabuh, menyambut umat yang hadir untuk mengikuti Misa Minggu Paskah ke VI, yang juga merupakan Hari Komunikasi Sedunia.
Kali ini, Gereja MBSB juga mengadakan Misa Inkulturasi Bali yang dipersembahkan oleh Umat Katolik Bali yang tergabung dalam Krama Bali.
Misa dipimpin oleh Pastor Paroki RD. Adianto Paulus Harun dengan konselebran RD Yohanes Handiyanto Widjaja atau akrab disapa Rm.Hans, Pastor Rekan Nusa Dua.
Rm.Adi membuka Perayaan Ekaristi dengan Bahasa Bali yang amat fasih.
Perayaan ekaristi juga diiringi lagu-lagu berbahasa Bali yang indah.
Rm. Hans diipercaya menyampaikan homili. Rm.Hans mengungkapkan,
“Hari ini kita mendengar Yesus yang berdoa kepada Bapa dan memohonkan hidup kekal bagi para murid.”
Lanjut Rm Hans, hidup kekal itu ialah: mengenal Bapa sebagai Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang diutus Bapa.
“Kita selalu membayangkan hidup kekal sebagai situasi hidup tanpa batas waktu, tanpa akhir,” katanya.
Dikatakan, melihat hidup kekal itu sebagai situasi berbahagia.
“Hidup kekal ialah mengenal. Bukan sekedar tahu nama, alamat, tetapi tahu pribadinya, kesenangannya, cita-citanya, keprihatinannya; pokoknya semua hal yang dianggap penting oleh Allah yang kita kenal. Kita tidak hanya tahu, tapi juga setuju, senang dan dipengaruhi oleh apa yang kita ketahui tentang Allah, ” terangnya.
Rm. Hans menambahkan, kenal adalah tahu yang melibatkan pribadi kita dengan Allah.
“Kalau kita tahu, setuju dan terlibat dengan Yesus Kristus, maka kita dapat memahami bahwa bagi Yesus, kemuliaanNya ialah melaksanakan kehendak Bapa, yaitu sengsara dan mati demi kehendak Allah dan kebangkitanNya yang merupakan tanda kesatuanNya dengan Allah.”
Lantas, Rm. Hans mengajukan pertanyaan, “Bagaimana kita dapat mengenal Allah dan Yesus Kristus?”
Dikatakan, orang hanya dapat mengenal dengan bergaul akrab dan lama. Ada hubungan pribadi yang mendalam dan terus menerus. Kita dapat mengenal seseorang sejauh ada hubungan pribadi dengan dia.
“Tanda sederhana kita mengenal Kristus, kalau Kristus hidup di hati kita. Sehingga sentuhan hati kita kepada orang disekitar kita meninggalkan sidik hati Kristus dalam hidup mereka. Mari kita mohon agar Roh Kudus sungguh menghidupkan Kristus dalam hati dan hidup kita sehingga kita mewartakan Dia bukan dengan kata-kata saja, tetapi lebih-pebih dengan kontak dan kesaksian hidup kita,” pungkasnya.***
Editor: Hiro/KomsosKD