GIANYAR – Umat Paroki St. Maria Ratu Rosari (Sanmari) Gianyar, Minggu (15/10/2023) larut dalam sukacita. Perayaan syukur yang cukup meriah dilaksanakan di paroki yang terletak di kota seni Gianyar itu.
Pesta meriah tersebut dilaksanakan dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-45 Paroki Gianyar sekaligus pesta pelindung paroki yakni Maria Ratu Rosari.
Perayaan tersebut menjadi sempurna, sebab saat yang sama juga ada pelantikan pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP) Gianyar serta penerimaan Sakramen Krisma bagi 80 orang umat setempat.
Misa dalam rangka syukuran tersebut dipimpin oleh Gembala Keuskupan Denpasar (Bali-NTB) Mgr. Silvester San, didamping Pastor Paroki dan Pastor Rekan Gianyar RD. Dominikus I Gusti Bagus Kusumawanta dan RD. Yulius Kehi.
Seluruh umat paroki baik yang tinggal di pusat kota Gianyar, Ubud, Batubulan dan sekitarnya, juga dari Kabupaten Bangli yang menjadi wilayah paroki ini, hadir memadati gereja pada perayaan syukur itu.
Sebagian besar umat yang hadir mengambil tempat duduk pada kursi-kursi yang sudah tertata baik di basemen gereja. Sementara di dalam gereja, terutama barisan depan diisi oleh para peserta krisma serta anggota pengurus DPP-DKP yang dilantik.
Hanya tersisa bangku-bangku persis di bawah balkon di dalam gereja untuk sebagian umat lainnya, serta mengisi salah satu sisi di atas balkon, sebab satu sisi lain diisi oleh anggota koor paroki yang memeriahkan pesta iman tersebut.
Umumnya umat yang hadir memakai busana khas berbagai daerah sesuai asalnya, termasuk juga para pengurus DPP-DKP yang dilantik maupun krismawan-krismawati dengan nuansa putih. Ini menunjukan keberagaman umat di paroki itu yang sebagian besar umatnya adalah diaspora.
Misa dimulai tepat pukul 08.00 Wita, diawali perarakan menuju altar. Menarik bahwa barisan paling depan dalam perarakan itu adalah para petugas pembawa vandel paroki dan lingkungan-lingkungan yang ada di paroki ini, menambah nuansa kemeriahan pesta syukur tersebut.
Misa berlangsung seperti biasa diiringi koor paroki yang menyanyikan lagu-lagi liturgi meriah. Dalam kata pengantar misa, Bapak Uskup San, mengajak umat untuk bersyukur kepada Tuhan atas HUT ke-45 Paroki Gianyar yang berbarengan dengan Pesta Pelindung Paroki.
“Dalam ulang tahun paroki ini, ada sebagian umat yang akan menerima Sakramen Krisma. Mereka akan menerima karunia Roh Kudus sebagai tanda dewasa dalam iman dan siap diutus menjadi saksi Kristus. Kita mendoakan mohon Roh Kudus untuk para peserta krisma,” ungkap Bapak Uskup.
Bapak Uskup juga menyampaikan, dalam perayaan itu sejumlah umat yang dipilih Tuhan akan dilantik menjadi pengurus DPP dan DKP. “Kita berdoa semoga setelah pelantikan, Tuhan memampukan mereka supaya dapat menjalankan tugas pelayanannya dengan baik dan penuh tanggung jawab,” harap Mgr. San.
Perumpamaan
Sementara itu, dalam homilinya Bapak Uskup memulainya dengan mengungkapkan tentang kebiasaan orang tua atau kakek nenek dalam keluarga yang suka mengajarkan Nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak atau cucu mereka dengan cerita atau perumpamaan, sebab mudah dipahami dan dihayati.
Menurut Bapak Uskup, hal itu juga yang sering dilakukan Yesus dalam mengajarkan Nilai-nilai Injili atau tentang Kerajaan Allah dengan perumpamaan. Seperti dalam bacaan Injil minggu ini, Yesus menyampaikan tentang Kerajaan Surga dengan sebuah perumpamaan tentang Perjamuan Kawin (bdk. Mat. 22:1-14).
Dalam perumpaman itu, Yesus mengungkapkan bahwa Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Raja itu menyuruh hamba-hambanya untuk memanggil orang-orang yang bisa ikut perjamuan itu tetapi mereka tidak mau datang dan tidak mengindahkan undangan raja. Mereka lebih memilih sibuk ke ladang atau mengurus bisnis mereka.
Dari kisah itu, Bapak Uskup menjelaskan, zaman itu seringkali orang Yahudi yang semestinya bisa masuk dalam Kerajaan Surga menolak undangan Tuhan karena terikat dan dikuasai oleh ambisi akan harta duniawi dengan alasan ke ladang dan menjalankan usaha. Alasan berikutnya, mereka menolak undangan Tuhan karena dirasuki kenikmatan dunia.
Sejatinya, lanjut Mgr. San, bahwa memiliki harta atau menikmati kehidupan itu tidak salah bahkan orang memang harus memiliki harta dan menikmati hidup, tetapi hendaklah tidak melupakan undangan Tuhan dan mengikuti perintahNya sebagai jaminan untuk masuk dalam Kerajaan Surga.
Dalam kelanjutan teks Injil itu juga dikisahkan bahwa raja itu akhirnya menyuruh hamba-hambanya untuk memanggil orang-orang di pinggir-pinggir jalan untuk ikut dalam perjamuan, maka penuhlah tempat perjamuan itu dengan orang-orang jahat dan orang-orang baik. Di antara mereka ada yang berpakain yang tidak layak untuk ikut pesta sehinga tuan pesta menyuruh hambanya mengikat orang itu dan mencampakkannya dalam kegelapan.
Menurut Bapak Uskup, itu bukan soal pakaian yang sebenarnya, tetapi soal hati yang bersih, bahwa yang boleh masuk dalam Kerajaan Surga adalah mereka yang ‘berpakaian bersih,’ artinya mereka yang bersih hati karena telah bertobat dari dosa.
“Kita adalah golongan orang-orang di persimpangan jalan, bukan orang yang diharapkan masuk. Namun berkat rahmat Allah, berkat pengampunanNya kita orang-orang berdosa yang bertobat diundang untuk masuk dalam Kerajaan Surga. Inilah rahmat Allah bagi kita,” ungkap Mgr. San.
Dikatakan Bapak Uskup, harta kekayaan duniawi pada hakekatnya tidak buruk. Namun, sangat sering manusia sibuk dengan urusan duniawi lalu lupa kehidupan rohani, lupa akan Tuhan. Demkian halnya kenikmatan, juga tidak buruk, tetapi jangan sampai kenikmatan menjadi halangan bertemu dengan Tuhan.
“Pintu Surga itu tidak akan terbuka bagi pendosa yang tidak mau bertobat seperti seorang berpakaian buruk dalam perumpaan ini. Sebaliknya, pintu surga akan terbuka bagi para pendosa yang bertobat,” tegas Mgr. San.
Krisma dan Pelantikan
Selepas homili dilanjutkan dengan penerimaan Sakreman Krisma kepada 80 orang umat paroki Gianyar yang telah menjalani pembinaan selama beberapa waktu serta memenuhi syarat.
Sebelum ritual penerimaan Sakramen Krisma, Bapak Uskup mengajak mereka untuk memperbarui janji baptisnya, lalu dilanjutkan lagu mohon datangnya Roh Kudus oleh paduan suara.
Upacara berlangsung kyusuk diiringi lagu-lagu liturgi selama upacara dari panti koor sampai upacara itu selesai. Setelah Bapak Uskup menerimakan Sakramen Krisma kepada krismawan-krismawati, perayaan dilanjutkan dengan memasuki liturgi Ekaristi, hingga misa berakhir.
Sementara pelantikan pengurus DPP-DKP periode 2023-2026, dilaksanakan di penghujung perayaan atau sebelum berkat perutusan.
Sebelum pelantikan, terlebih dahulu Pastor Paroki RD. Dominikus I Gusti Bagus Kusumawanta, membacakan Surat Keputusan (SK) Uskup Denpasar no. 406/KDPS/SEP/2023 tentang Pembaharuan dan Pengangkatan DPP dan SK no. 407/KDPS/SEP/2023 tentang pembaharuan dan pengangakatan DKP Santa Maria Ratu Rosari Gianyar Periode Oktober 2023-Oktober 2026, sambil meminta nama-nama yang terlampir dalam kedua SK itu untuk maju.
Selanjutnya Bapak Uskup menanyakan kesedian mereka untuk menjadi pelayan Tuhan dan umat dalam jabatan sebagai pengurus DPP-DKP. Setelah menyatakan kesediaan, Bapak Uskup meminta mereka untuk mengucapkan janjinya di hadapan Tuhan dan seluruh umat yang hadir. Setelah itu, Bapak Uskup mengucapkan doa dan memberkati mereka serta memerciki dengan air suci.
Sebelum berkat penutup, diisi laporan Ketua Panitia serta sambutan Ketua DPP demisioner, Pastor Paroki dan Bapak Uskup. Ketua Panitia perayaan Putu Andi, mengungkapkan bahwa rasa syukurnya karena seluruh rangkai perayaan syukur HUT dan Pesta Pelindung Paroki yang dimahkotai oleh penerimaan Sakramen Krisma dan Pelantikan DPP-DKP berjalan lancar berkat pertolongan Roh Kudus.
“Kita bergembira dan bersukacita serta bersyukur kepada Tuhan atas HUT Paroki dan Pesta Pelindung, juga bersama krismawan-krismawati dan pengurus DPP dan DKP yang dilantik. Semua berjalan dengan baik dan lancar karena Roh Kudus yang menyertai,” katanya.
Mewakili DPP periode sebelumnya, Ketua DPP demisioner Benedictus Banamtuan, mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan menjadi pengurus DPP selama periode 2016-2023.
Pak Beny, demikian Ketua BPI DPP Gianyar Periode sebelumnya ini disapa, mengungkapkan sejumlah program kerja dan pencapaian DPP lama. Dia mengatakan, program periode 2016-2013 telah berjalan dengan baik seuasi program pastoral yang ditetapkan dalam arahan dan satu komando pastor paroki.
Dalam kepengurusan yang lalu ini, dilaporkan telah membeli dua bidang tanah di belakang gereja dengan ukuran berbeda, serta membeli tanah di Bangli. Dalam kepengurusan ini, juga telah berjuang bersama pastor paroki dan seluruh umat untuk membangun gereja Gianyar saat ini, renovasi pastoran serta membangun rumah koster dan pembangunan pos di depan pintu masuk gereja.
Asset lainnya berupa pembelian mobil dan sepeda motor untuk operasional. Dilaporkan juga sejumlah rekening di beberapa bank yang menjadi asset paroki itu.
“Mohon maaf jika ada kekurangan dari kami dan terima kasih atas segala dukungan berbagai pihak selama ini. Kepada DPP-DKP baru, saya berpesan mari bergandengan tangan untuk membangun paroki ini bersama pastor paroki dan seluruh umat,” pungkas Pak Beny.
Sementara Pastor Paroki, RD. Dominikus I Gusti Kusumawanta, dalam sambutannya selain bersyukur dan berterima kasih, juga menyampaikan perkembangan Paroki Gianyar selama hampir 11 tahun dirinya memimpin paroki itu.
Dikatakan Rm. Wanta, sapaanya, selama menjabat sebagai pastor paroki, ini merupakan pelantikan DPP-DKP yang ketiga. Saat mulai berkarya di paroki itu tahun 2013, jumlah umat, katanya, hanya 500 lebih jiwa, tersebar di 4 Lingkungan.
Namun, berdasarkan data terakhir, jumlah umat mencapai 1.231 jiwa dan sudah ada 7 Lingkungan. “Bisa saja sampai 1.500 jiwa atau lebih, karena belum banyak yang terdaftar,” imbuhnya. Rencanya, lanjut Rm. Wanta, tahun 2024 akan ada pemekaran dua lingkungan baru.
Dalam kesempatan itu, Rm. Wanta juga mengundang Bapak Uskup agar suatu waktu dapat misa bersama umat Migran-Perantau atau diaspora yang jumlahnya ribuan di sekitaran jalan by pas Ida Bagus Mantra.
Dalam sambutan pemungkas, Bapak Uskup, pertama-tama menyampaikan proficiat kepada pastor paroki, pastor rekan dan seluruh umat atas HUT dan pesta pelindung paroki dan berharap paroki ini terus bertumbuh dan berkembang.
Bapak Uskup juga menyampaikan selamat dan proficiat kepada krismawan-krismawati serta pengurus DPP-DKP yang dilantik, seraya berharap agar para peserta krisma sungguh dewasa dalam iman dan berani bersaksi di tengah masyarakat, sebab tidak mudah menjadi saksi di tengah tantangan zaman ini.
Kepada DPP-DKP, Bapak Uskup juga mengingatkan bahwa pelayanan di Gereja bersifat pro deo atau hanya untuk Tuhan alias gratis. Ciri khas pelayan Gereja, kata Bapak Uskup, adalah rela melayani tanpa pamrih dan penuh pengorbanan.
“Terima kasih kepada DPP-DKP lama, dan selamat menjalankan tugas pelayanan kepada DPP-DKP baru, semoga dapat menjalankan tugas pelayanan dengan baik dan tanggung jawab,” kata Mgr San, seraya mengingatkan bahwa DPP-DKP itu sifatnya konsultatif , jadi jangan lari lewat dari pastor paroki.
Dalam struktur kepengurusan DPP-DKP, Pastor Paroki dan Pastor Rekan otomatis sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
Berikut adalah pengurus harian DPP antara lain, Ketua BPI: Hironimus Gali, Ketua BAK: Julius Sarijanto, Ketua BPU; Yohanes Anasi Raga. Sekretaris I dan II: Vincentius Ghery Okta Yubilean dan Sr. Amelia Moniz Soares, FdCC. Bendahara I dan II: Sr. Magadalen Quintao, FdCC dan Irene. Kepengurus DPP dilengkapi dengan Seksi-seksi di bawah tiga bidang yang ada.
Sementara dalam kepengurus DKP anggota-anggotanya terdiri dari YP. I Gusti Ngurah Cayaningrat, Nyoman Mikawati Atmaja dan YB. Basuki Mulyono.
Pesta Umat
Perayaan syukur di paroki ini, tidak berhenti pada perayaan Ekaristi. Setelah misa seluruh umat maupun undangan yang hadir diajak untuk bersukacita bersama melanjutkan pesta dengan suguhan santap siang bersama dan menikmati aneka hiburan yang berlangsung di halaman aula dan sebagian di dalam aula.
Usai pemotongan tumpeng ulang tahun, acara dilanjutkan dengan makan siang. Aneka menu makanan tersedia dan setiap orang yang hadir bebas menikmatinya sesuai selera masing-masing. Aneka jajanan juga tersedia hingga es krim serta buah-buahan.
Umat sungguh larut dalam suasana sukacita dan kebahagiaan. Selepas santap siang, diiringi musik dari panggung acara, umat yang hadir menari bersama dengan penuh semangat tanpa menghiraukan cuaca yang cukup panas di siang bolong itu.
Proficiat Paroki Ginyar untuk seluruh rangkaian pesta syukurnya yang meriah!***