Sebuah pekik yg harus diisi dengan hidup dan tanggung jawab.
Orang farisi dan herodian datang pada Yesus. Mereka mau menjebak dan menjatuhkan Yesus. Mengapa? Yesus sudah merebut simpati orang banyak dengan kharismaNya. Orang farisi dan herodian seperti artis tanpa fans. Nampaknya mereka merasa hidup garing tanpa fans berat. Mereka mau merebut kembali fans dari Yesus. Kharisma mereka tidak punya, maka jatuhkan Yesus adalah jalan satu-satunya. Yesus seolah jadi hambatan kemerdekaan mereka.
Banyak orang menjadikan orang lain sebagai hambatan kemerdekaan. Karena itu seolah-olah halal untuk disingkirkan. Padahal belum tentu juga benar persoalan ada pada orang lain. Bisa jadi karena persoalan ada dalam diri sendiri. Merdeka itu dimulai dari dalam diri.
Jawaban Yesus menohok mereka.
Berilah kepada kaisar yg menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yg wajib diberikan kepada Allah. Persoalan moral bukan lagi soal boleh tidak boleh. Standar kebebasan hidup adalah kewajiban kepada negara dan agama.
Untuk merdeka, setiap orang harus sadar akan kewajibannya. Baru kemudian mengurus hak. Berat memang bila dijalankan dg terpaksa dan hitung-hitungan. Orang beriman tidak cukup hitung-hitungan. Tapi juga harus terus libatkan Tuhan.
Selamat merayakan HUT NKRI ke 75.
170820
RD Wayan Rico