Seorang pemuda yg belajar masak. Dia ikuti aturan masak di buku dengan tekun. Hasilnya masakan jadi terlalu asin. Dia tidak tahu garam ada yg begitu asin.
Yesus dikritik karena murid-muridakan tidak cuci tangan, seperti adat nenek moyang. Yesus jelaskan adat untuk kebaikan, yg menajiskan bukan yg masuk, tapi yang luar, yang utama, yang kita buat dan berikan pada lingkungan.
Aturan seperti buku panduan, baik utk dibaca, diketahui. Tapi penerapan harus dengan peka, belas kasih. Ada banyak aturan yang diterapkan dengan kaku, hasilnya jadi seperti sayur yang terlalu banyak garam; masih bisa dimakan, tapi tidak baik utk kesehatan.
Semua orang Kristen dipanggil untuk peka terhadap situasi jaman. Kita ada untuk menjawab keprihatinan jaman sekarang. Aturan harus ada di hati, tapi penerapan harus dengan belas kasih.
Kuncinya sederhana, mendengar dan memperhatikan. Kita bisa mengenal kebutuhan sekitar. Itu juga yg dibuat pastor dari Ars, St. Yoh. Maria Vianney. Walau ditugaskan di desa, banyak orang cari dia. Dia mampu mengantar orang kepada Tuhan, beri pengakuan dosa dan bimbingan rohani, taat dan sederhana.
Hidup memang harus diracik. Pengalaman dibutuhkan, kemauan belajar selalu diharapkan, menjadi peka itu proses. *RD Wayan Rico*