Lomba Lagu Gereja, Jurinya Muslim; Ini Kata Bunda Ely tentang Acara Gita Liturgia Anak
Kegiatan Gita Liturgia Anak Dekenat NTB pekan lalu, 6 -7 Juli 2023 di Kota Sumbawa Besar, telah berhasil dilaksanakan dengan baik dan pasti membawa beragam cerita baik bagi setiap peserta dan pendampingnya, panitia bahkan Dewan Juri.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut khususnya dalam mata lomba paduan suara dan mazmur, dua dari tiga orang juri justru beragama Muslim, yakni Ibu Junaida Iriani (akrab disapa Bunda Ely) dan Bapak Mahmud Irfan. Satu juri lagi adalah RD. Herman Yoseph Babey.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan dalam kerja sama dengan Komisi Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Denpasar dan Paroki Sang Penebus Sumbawa Besar.
Selepas penjurian lomba paduan suara dan mazmur, salah seorang juri yaitu Ibu Junaida Iriani, akrab disapa Bunda Ely, berkenan berbinang sejenak dengan media ini.
Bagi Bunda Ely, kendatipun sering menjadi juri dalam berbagai lomba nyanyi di Kota Sumbawa, terutama dalam menyambut hari raya seperti HUT PGRI dan lain-lain, tetapi juri dalam kegiatan gereja merupakan pengalamannya yang pertama.
“Kebetulan ini pengalaman pertama saya menjadi juri dalam kegiatan gereja. Sebelumnya sering di moment-moment tertentu, terutama di hari guru (HUT PGRI), kebetulan saya guru , juga moment lainnya,” katanya.
Bunda Ely mengaku tidak mengalami kesulitan dalam memberikan nilai. Hal ini dikatannya, ketika ditanya apakah mengalami kesulitan dalam memberi nilai, mengingat ini adalah lagu-lagu khas dalam Gereja Katolik dan masih asing untuk Bunda Ely.
“Tidak mengalami kesulitan, sebab kalau secara mendengarkan, perasaan, naluri, karena ya ada jiwa seninya itu, saya rasa semua lagu sama. Tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan kriteria-kriteria penilaian yang sudah ditetapkan. Tapi pada umumnya sama,” ungkapnya.
Ketika ditanya komentarnya tentang kegiatan ini, Bunda Ely langsung memuji “ Luar biasa anak-anak ini, mereka hebat dan tentu melalui pelatih yang hebat juga.”
Menurut Pensiunan Guru (terakhir sebagai Kepala SDN 2 Sumbawa Besar) ini, biasanya ada anak yang hebat karena ada pelatih/pembina yang hebat, maka munculah talenta-talenta yang hebat. “Semuanya bagus, baik dari segi teknikdan segala macamnya itu sudah bagus. Kita melihatnya itu bangga seperti itu,” katanya tentang penampilan setiap peserta lomba.
Bunda Ely mengaku sangat salut dengan terselenggaranya kegiatan ini. “Saya sangat salut ya, karena ini kebetulan momentnya masih hari libur sekolah. Kalau di hari libur diisi dengan kegiatan yang sangat positif seperti ini saya sangat salut. Jadi hal-hal yang akan membawa anak-anak yang negative terutama suka maen gadget segala macam, tersalurkan melalui kegiatan positif seperti ini,” imbuhnya.
Bunda Ely, pun menyampaikan harapannya, kalau bisa kegiatan seperti ini setiap tahun dilaksananakan.
“Kalau bisa kegiatan ini setiap tahun, atau seperti apa program-program dari gereja bisa dilakansakan lagi,” harapnya.
Kendati pun Bunda Ely telah pensiun dari Guru, ternyata tidak benar-benar pensiun, sebab tenaganya masih dibutuhkan di lembaga pemerintahan. Terbukti, Bunda Ely sekarang dipercayakan kembali menjadi anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa. Bunda Ely juga masih aktig sebagai pengurus PGRI di Kabupaten Sumbawa.
Kepada Penyelenggara dan Panitia Gita Liturgia Anak Dekenat NTB, Bunda Ely menyampaikan “Terima kasih atas kepercayaan dan amanat kepada kami.” Terima kasih juga Bunda Ely, semoga bisa berpartisipasi kembali dalam kegiatan lainnya. ***